Nasehat Dhuha Rabu, 21 April 2021 | Hari Ke-9 Ramadhan 1442 H| Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – BMI Kliker di manapun berada, tema hari ke-9 ramadhan kali ini adalah hati-hati dengan sifat sombong. Sifat sombong ini ternyata melekat pada setiap sifat baik jika kita tidak hati-hati. Orang pintar berpotensi untuk sombong, orang kaya berpeluang untuk sombong, orang kuasa atau pejabat punya kesempatan luas untuk sombong bahkan orang alim sekalipun punya naluri kesombongan. Tema ini digali dari sebuah narasi video yang viral dari Cak Nun. Narasinya seperti ini :
“Orang itu dari punya sepeda terus punya motor, dia mulai muncul kesombongan. Dari punya moto terus punya mobil, tambah lagi kesombongan. Jadi dia terancam oleh kelemahan jiwa. Jadi dari setiap akses yang naik akses yang berkembang. Itu risikonya, karena dia harus diwadahi oleh jiwa manusia yang lemah, maka eksesnya adalah kesombongan itu, keangkuhan,. Jadi singkat kata, makin kita kaya makin kita terancam untuk hancur oleh kesombongan.Dan ini bukan hanya soal kaya. Makin pintar, juga biasanya makin sombong Mas. Jadi ada yang namanya kesombongan feudal, itu untuk orang yang kaya. Ada kesombongan kuasa. Orang itu makin berkuasa makin sombong, makin tidak tahu bagaimana berdiri sejajar dengan orang lain. Jadi, kekuasaan menciptakan kesombongan. Kekayaan menciptakan kesombongan. Dan saya ingin mengatakan, poin yang sebenarnya bukan itu. Kepandaian juga sangat berbahaya untuk memunculkan kesombongan kita. Dalam bahasa popular kita sebut keangkungan intelektual kita. Tapi yang lebih berbahaya lagi. Menjadi orang sholeh, orang alim, itu juga bisa menimbulkan kesombongan. Jadi banyak orang-orang yang beragama dengan tekun, salah satu hasilnya dia adalah sombong atas orang lain. Diam-diam selalu merasa lebih hebat dari orang lain. Lebih masuk surge daripada orang lain. Lebih diterima Allah oleh orang lain. Jadi teman-teman sekalian. Sesungguhnya ajaran yang paling dahsyat keindahannya adalah ajaran mengenai tawadhu. Ajaran mengenai kerendahan hati. Jadi orang sholat orang yang beribadah itu adalah latihan untuk mencampakkan diri, bukan untuk mengunggul dan menegakkan diri. Mencampakkan diri di hadapan hadapan Allah. Kita bersujud-sujud, tersungkur –sungkur, supaya kita siap untuk berlaku rendah hati kepada siapapun. Karena sekarang ini, betul-betul, bukan hanya orang kaya, bukan hanya orang kuasa, bukan hanya orang pintar, tapi orang alim juga sombong. Itu namanya kesombongan orang alim. Jadi , tidak lantas kita jangan jadi alim supaya tidak sombong, atau jangan tidak kaya supaya tidak sombong tidak begitu. Tapi, kayalah ! Tapi tidak usah sombong. Kuasalah tapi rendah hati. Pandailah karena itu menjadi justru lebih arif dan menjadi alim. Serta sholehlah, supaya engkau mampu merendahkan dirimu di bawah orang yang paling rendah sekalipun di kampong-kampung yang kumuh tempat engkau lewat dengan kakimu. Terima kasih.
Rasulullah bersabda “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia” (H.R. Muslim). Manusia dihinggapi rasa kesombongan antara lain : Selalu membanggakan diri, meremehkan atau merendahkan orang lain, selalu menonjolkan diri atau CCM (cari-cari muka) dan mengikuti hawa nafsu. Selain yang diuraikan Cak Nun di atas, sombong bisa saja muncul karena : kecantikan atau ketampanan, kekayaan, merasa berilmu, merasa berpangkat dan jabatan. Ada beberapa contoh kesombongan yang terjadi pada masa terdahulu. Misalnya Fir’aun, karena kekuasaan membuatnya sombong dan menyatakan diri sebagai Tuhan. Tapi pada saat ditenggelamkan oleh Tuhan, dia tidak mampu menolong dirinya sendiri. Begitu pun Raja Namrud, karena kepintarannya dia menjadi sombong dan membuat patung untuk disembah manusia, tapi akibatnya dia terbunuh oleh patungnya sendiri.
Kesombongan adalah dosa pertama yang dibuat oleh Iblis pada saat diperintahkan sujud kepada Adam. Tetapi iblis menolak sujud karena merasa diri lebih mulia dari manusia (Adam) yang diciptakan dari tanah, sementara iblis berasal dari api. Kesombongan iblis tersebut menyebabkan kemurkaan Allah dan melaknatnya.
Artinya, “(Ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, ‘Sujudlah kalian kepada Adam,’ maka mereka bersujud kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur. Ia termasuk golongan orang-orang yang ingkar.” (Surat Al–Baqarah ayat 34).
Beberapa ayat yang mengingatkan pada sifat dan ancaman kesombongan antara lain :
- “Orang sombong itu termasuk golongan kafir dan termasuk syirik (Q.S. Shad ayat 73-74).
- Orang sombong tempat kembalinya di neraka (Q.S. Az- Zumar ayat 72).
- Kesombongan adalah tirai penghalang masuk Syurga (Q.S. al- ‘Araf ayat 13).
- Allah tidak menyukai orang-orang sombong (Q.S. an- Nahl ayat 22-23).”
Kesombongan merupakan keburukan bagi kehiduapan. Orang sombong tidak bisa berbuat adil dan ikhlas karena selalu meremehkan orang dan menganggap dirinya sempurna sehingga merasa dirinya paling benar. Kesombongan adalah dosa besar dan balasannya neraka jahannam. Semoga kita bisa menjauh dari sifat sombong dengan selalu mencari rendah hati dan bersikap terbaik dalam menghrgai orang lain.
Jika diberikan harta lebih mari bersikap baik dengan harta kita dan tidak sombong atas harta kita dengan menyalurkan sedekah terbaik. Salurkan sedekah terbaik kita melalui rekening Ziswaf Kopsyah BMI : BNI Syariah : 7 2003 2017 1 a/n Benteng Mikro Indonesia. Simpanan Sukarela : 000020112016. DO IT BMI : 0000000888 dengan memilih paket takjil ataupun paket wakaf mushaf Al-Qur’an dan ataupun dua-duanya. (Sularto/Klikbmi)
Informasi yang menarik