Hikmah Dari Kisah Pak Komarudin Yang Tak Henti Mendoakan Ibunya

Edu Syariah

Nasehat Dhuha, 10 Agustus 2022 | 12 Muharram 1444 H | Oleh : Sularto

Klikbmi, Tangerang – Tangis pecah saat Pak Komarudin diminta Casmita, Manajer ZISWAF Kopsyah BMI untuk maju ke depan. Ia yang mendapat hadiah rumah gratis melalui program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) dari Kopsyah BMI di depan tamu undangan dan tetangga yang hadir mengucapkan terima kasih dan mendoakan segenap yang hadir untuk selalu dalam kebaikan.

Warga Binawarga RT 011 RW 004 Desa Kalijati Timur Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang di depan tamu undangan yang hadir tak kuasa menahan tangis. Dalam isak tangis Pak Komar mendoakan Kopsyah BMI agar terus maju, mendoakan Pak Camat, Pak Kadis dan semua yang hadir pad acara penyerahan rumah gratis untuknya tetap sehat dan lancar rejeki. Ini terjadi kemarin Selasa (9/8).

Dari awal sambutan Presiden Direktur Koperasi BMI Grup, Kamaruddin Batubara bertanya rahasia apa yang dilakukan oleh Pak Komarudin sehingga doanya makbul dan terbukti dapat rumah. Pertanyaan ini juga diulangi oleh Casmita yang memandu acara penyerahan hibah rumah siap huni di Kalijati kemarin.

Casmita bertanya kepada Pak Komar,”Pak Komar, hari ini bahagia kan, tadi seperti yang Pak Ketua (Kamaruddin Batubara) tanya, rahasianya apa ini, apa yang dilakukan kok hari ini bisa dapat nikmat yang luar bias aini? Doanya ap aini?” tanya Casmita mencari tahu disaksikan segenap tamu undangan yang hadir.

Masih dalam isak tangis Pak Komar menjawab, “Saya selalu mendoakan Ibu, Ibu saya sudah ga ada” jawab Pak Komar.

Rumah Pak Komarudin Sebelum Dibangun Oleh Kopsyah BMI
Rumah Pak Komarudin Setelah Dibangun Oleh Kopsyah BMI

Kisah ini membuat kita harus mengambil hikmah. Berbakti terhadap kedua orang tua dalam Islam sering disebut birrul walidain dan hal ini sifatnya wajib. Setiap anak diwajibkan berbakti kepada kedua orangtuanya. Ajaran Islam sangat memperhatikan hubungan antara anak dan orang tua. Anjuran untuk berbakti dan berbuat baik kepada orang tua bahkan tercatat dalam beberapa ayat Al Qur’an. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 15 yang berbunyi:

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali”. (Q.S. Luqman [31]: 15).

Selagi kedua orangtuanya masih hidup, ada beberapa kewajiban yang bisa dilakukan sang anak. Satu kewajiban utama adalah menaati semua perintahnya. Dengan catatan perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah SWT.

Hukum mentaati kedua orangtua adalah wajib atas setiap muslim dan haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai dan menyakiti orang tua. Dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 juga disebutkan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ إِحْسَٰنًا ۖ

Artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya”. (Q.S. Al-Ahqaf [46]: 15)

Anak dilarang berkata kasar kepada orang tua, bahkan tidak diperkenankan untuk berkata dengan nada yang tinggi saat berbincang dengan orang tua. Tujuannya agar orang tua tetap ridho dengan jalan yang dipilih anaknya, sebab ridho Allah tergantung pada ridho orang tua. Demikian pula murkanya Allah tergantung pada murka kedua orang tua.

Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW. bersabda:

رِضَا اَللَّهِ فِي رِضَا اَلْوَالِدَيْنِ, وَسَخَطُ اَللَّهِ فِي سَخَطِ اَلْوَالِدَيْنِ

Artinya: “Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim).

Berbakti kepada orang tua juga memiliki banyak keutamaan. Dikutip dari buku Berbakti kepada Orang Tua: Kunci Kesuksesan dan Kebahagiaan Anak karya Muhammad Al-Fahham dijelaskan beberapa keutamaan bagi anak yang berbakti kepada orang tua.

Berikut keutamaan berbakti kepada orang tua:

Pertama, pintu surga yang pertengahan. Kedua orang tua merupakan salah satu pintu surga, bahkan pintu surga yang paling pertengahan. Jika kita sebagai anak mampu berbakti kepada orang tua maka secara tidak langsung sudah memiliki pintu surga di akhirat kelak.

Abu Darda mengatakan, Aku mendengar Rasulullah bersabda “Orang tua merupakan pintu syurga paling pertengahan, jika engkau mampu maka tetapilah atau jagalah pintu tersebut”. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, dishahihkan Syekh Al-Albani dan syekh Al-Arnauth).

Kedua, ridha Allah SWT tergantung ridha kedua orang tua. Dalam ajaran agama Islam, ridha orang tua sangat diperlukan bagi anak karena Allah akan ridha jika orang tua ridha. Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Ridho Allah SWT. ada pada ridho kedua orang tua dan kemurkaan Allah SWT. ada pada kemurkaan orang tua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim)

Ketiga, menjadi doa yang akan dikabulkan Allah SWT. Anak yang berbakti akan senantiasa didoakan oleh orang tuanya, dan doa orang tua untuk kebaikan anaknya merupakan salah satu do’a yang musatajab. Allah akan senantiasa mengabulkan doa kedua orang tua kepada anak yang berbakti.

Doa Pak Komarudin Diijbah Allah SWT, Ia Mendapatkan Rumah Gratis Kopsyah BMI

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Ada tiga do’a yang mustajab, tidak ada keraguan akan hal itu; do’a orang yang terdzalimi, do’a musafir, dan do’a orang tua untuk (kebaikan) anaknya”. (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syekh Al-Arnauth).

Keempat, membuka pintu taubat. Berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua atau kepada salah satu dari keduanya merupakan salah satu sebab dikabulkannya taubat. Ibnu Umar meriwayatkan bahwa;

“Seorang pria datang kepada Rasululla shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “wahai Rasulullah, saya telah melakukan dosa besar, apakah masih ada taubat untukku?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya, “Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?” “Tidak,” “Apakah kamu memiliki khalah (saudari ibu)?” “Iya,” “Kalau begitu berbuat baiklah kepadanya!” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syekh Al-Albani).

Kelima, menjadi amalan di jalan Allah SWT. Berbuat baik dan berbakti kepada kedua orang tua merupakan amalan mulia, bahkan termasuk amalan di jalan Allah SWT. Orang tua memiliki kedudukan yang agung sehingga anak-anaknya dianjurkan untuk berbuat baik dan berbakti.

Dalam surat Al Isra ayat 23 Allah berfirman: “Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS Al-Isra’: 23)

Berbuat baik dan berbakti kepada orang tua akan memberikan banyak keutamaan. Bahkan Allah menjamin keselamatan di dunia maupun di akhirat bagi anak yang berbakti kepada orang tua. Jika orang tua kita telah meninggal maka kita dapat terus menerus mendoakan orang tua kita dan bersedekah atas nama orang tua.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/KLIK BMI)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *