Nasehat Dhuha Sabtu, 8 Januari 2022| 4 Jumadil Akhir 1443 H | Oleh : M Reza Prima, ME
Klikbmi, Tangerang – Di antara ibadah yang pertama sekali akan dihisab adalah shalat, kalau shalatnya baik maka baik dan beruntunglah ia di akhirat. Sebaliknya, jika shalatnya buruk maka buruk dan rugilah ia di akhirat. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Nabi SAW dalam sabdanya. Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya-, beliau menuturkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ .
“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amalan seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabãraka wa Ta‘ãlã mengatakan: ‘Cek lagi hambaKu tersebut, apakah ia memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
وَفِي رِوَايَةٍ : ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ
Dalam riwayat lain disebutkan: “Kemudian zakat akan diperlakukan seperti itu pula. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu juga.” [H.R. Abû Dãwud no. 864 dan Ahmad 2: 425]
Melalui hadis di atas, Nabi memberitakan kepada kita dua hal: pertama, pentingnya shalat, saking pentingnya, shalat diberitakan akan dihisab pertama kali dibandingkan amal ibadah yang lain; kedua, Nabi memberitakan sedikit proses hisab, ketika seorang hamba shalat wajibnya banyak yang ditinggalkan, maka shalat sunnah dapat menyempurnakan shalat wajib yang ditinggalkan.
Penegasan dari Nabi bahwa shalat adalah ibadha yang pertama kali akan dihisab sebenarnya mengisyaratkan pentingnya shalat dan penegasan ketidakbolehan meninggalkan shalat dengan alasan apapun. Itulah sebabnya Nabi mengatakan bahwa tiang dari agama ini adalah shalat. Tanpa tiang maka bangunan islam seseorang akan roboh. Nah, disitulah penting shalat dan keagungan shalat sebagai tiang agama. Diriwayatkan dari Mu‘ãdz bin Jabal, beliau menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ
“Pokok perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.” [H.R. Tirmidzĩ no. 2616]
Allah memberitakan bahwa orang yang menyia-nyiakan shalat, hingga waktu shalat berlalu dan tiba waktu shalat yang lain, namun shalat belum juga ditegakkan, belum juga dikerjakan, maka orang itu akan menemukan Ghayya, yaitu sungai di neraka jahannam. Allah Ta’ala berfirman:
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” [Q.S. Maryam/19: 59-60).
Sahabat Nabi, Abdulah bin Mas’ud berpendapat bahwa ‘Ghayya’ pada ayat di atas adalah sungai di neraka jahannam. Artinya, ayat ini mengisyaratkan bahwa yang meninggalkan shalat maka tempat kembalinya adalah nerakan Allah. Karenanya, wahai para pembaca yang dimuliakan Allah, mari kita jaga shalat lima waktu kita, kita jaga tiang agama kita. Maka kita akan beruntung.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)