Tangerang – Klikbmi.com – Pasal 4 Undang-undang Koperasi Nomor 25 Tahun 1992 jelas tertuang bahwa fungsi dan peran koperasi adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengatakan, dengan Model BMI Syariah yang dipraktikan selama ini, alhamdulilah, Kopsyah BMI terus berkontribusi dalam melakukan pemerataan ekonomi khususnya di wilayah kerja di Provinsi Banten dan Jawa Barat.
”Berkoperasi itu harus dijaga semangatnya, semangat mengembangkan koperasi ini harus dipelihara. Yang menggantikan saya dan pengurus lainnya adalah anak-anak ibu anggota Koperasi BMI. Karena kita membangun sebuah perusahaan. Perusahaan bersama bernama koperasi yang dimana ibu-ibu sekalian adalah pemilik, pengguna dan pengendalinya,” terang Kambara.
Semangat membangun koperasi terus dijaga. Salah satunya lewat apresiasi dalam penyerahan penghargaan anggota terbaik kepada 10 orang anggota Kopsyah BMI pada Seremoni RAT Koperasi BMI Grup, Rabu 25 Januari 2023 lalu.
Mereka yang terpilih sebagai anggota terbaik terlebih dahulu diseleksi ketat oleh tim panitia. Mereka yang terpilih adalah sosok anggota yang mempraktekkan perannya sebagai pemilik, pengguna dan pengendali koperasi. Begitu yang diungkapkan Manajer Operasional Kopsyah BMI Sonny Gusti Hakim kepada Redaksi Klikbmi.
”Anggota yang terpilih tidak hanya paham dirinya sebagai pengguna produk pembiayaan Kopsyah BMI saja, melainkan juga ikut meningkatkan permodalan koperasinya lewat simpanan wajib, simpanan berjangka dan lain-lain. Parameter yang lain adalah loyalitas (lama keanggotaan). Selain itu, mereka yang terpilih juga turut aktif dalam membangun rembug pusat di tempatnya,” ujar pria bergelar Sarjana Perikanan IPB University tersebut.
Ke-10 anggota terbaik Kopsyah BMI itu yakni :
- Siti Aisyah, (Rembug Pusat Merkurius, Cabang Kibin Kabupaten Serang)
Meski tubuhnya mungil, semangat Siti Aisyah bisa menandingi nyali para pria. Warga Desa Tambak Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang ini sukses membangun usaha warungnya di sepanjang Kawasan Nikomas dan sekitarnya. Pembiayaannya kini mencapai Rp120 juta. Dia berharap, bisa membangun rumah baru untuk keluarga lewat usaha yang didukung oleh Kopsyah BMI. (lama keanggotaan : 8 tahun)
2. Esih (Rembug Pusat Cilegon, Cabang Menes Pandeglang)
Warga Desa Karya Utama, Kecamatan Menes ini punya mimpi anaknya yang masih duduk di bangku SMP harus punya gelar sarjana. Mimpi itu semakin nyata, lewat keuntungannya menjadi anggota Kopsyah BMI ia bisa menyimpan simpanan pendidikan putranya di Sicerah. Lewat pembiayaan Rp150 juta, Esih tengah mengembangkan usaha las dan warungnya. (Lama keanggotaan : 4 tahun)
3. Masih (Rembug Pusat Putu Ayu, Cabang Teluknaga Tangerang)
Masih sudah 15 tahun menjadi anggota Kopsyah BMI. Pekerjaannya sebagai penjual perabot rumah tangga, ia geluti untuk menghidupi keluarganya. Saat ini Masih mengakses pembiayaan Rp 130 Juta untuk mengembangkan usahanya di Kecamatan Teluknaga. (lama keanggotaaan : 15 tahun)
4. Sumiyati (Rembug Pusat Stroberi, Cabang Rajeg Tangerang)
Sumiyati tak pernah menyangka. Dari pembiayaan Rp500 ribu dari Kopsyah BMI, ia bersama suaminya kini mengelola pabrik pengolahan limbah. Lewat pembiayaan Rp150 juta tanpa agunan dari Kopsyah BMI, wanita yang sudah 14 tahun menjadi anggota BMI itu kini mulai mengembangkan bisnis limbahnya tersebut. (lama keanggotaan : 14 tahun)
5. Ewin Pudji Lestari (Rembug Pusat Asabri, Cabang Jambe Tangerang)
Beberapa bulan lalu, Ewin tak menyangka mendapat amanah yang besar dari Kopsyah BMI. Amanah itu berupa pembiayaan Rp100 juta tanpa jaminan. Amanah itu menjadi dorongan wanita yang sudah 11,7 tahun menjadi anggota BMI untuk mengembangkan bisnis air minum isi ulangnya di Desa Kutruk, Kecamatan Jambe. (lama keanggotaaan : 11,7 tahun)
6. Siti Nurlaela (Rembug Pusat Kelud, Cabang Pakuhaji Tangerang)
Lewat pembiayaan dari Kopsyah BMI, Siti Nurlaela kini bisa mandiri lewat usaha sembakonya Nurlaela yang sudah 9 tahun menjadi anggota BMI telah banyak mengakses pembiayaan investasi seperti Mikro Tata Griya, Mikro Tata Sanistasi, Mikro Tata Air dan MTC. Usaha sembakonya pun diperluas usai mendapat amanah pembiayaan dari Kopsyah BMI sebesar Rp383,7 juta. (lama keanggotaan : 9 tahun)
7. Rohaya (Rembug Pusat Abdul Muiz, Cabang Pasarkemis Tangerang)
Rohaya sudah menjadi anggota Kopsyah BMI sejak tahun 2013. Pembiayaan Kopsyah BMI ia gunakan untuk mengembangkan usaha warung sembakonya yang berada di Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis. Hingga sekarang, pembiayaannya mencapai Rp150 juta. Selain membangun usahanya, Rohaya juga mampu mendirikan usaha warnet yang dikelola oleh putranya. (Lama keanggotaan : 9 tahun)
8. Nunung ( Rembug Pusat Sapu-sapu, Cabang Ciruas Serang)
Nunung menjadi orang pertama yang paling bersemangat menyambut Program ZISWAF Kopsyah BMI. Ia juga yang pertama di Cabang Ciruas Serang yang lebih dahulu melunasi wakafnya. Semangat yang sama juga ditunjukkan Nunung untuk menghidupi keluarganya. Melalui pembiayaan dari Kopsyah BMI, Nunung memiliki warung sembako dan beberapa bisnis lainnya. Pembiayaannya kini mencapai Rp 100 juta (Lama keanggotaan : 6,3 tahun)
9. Yanti (Rembug Pusat Sapu-sapu, Cabang Solear Tangerang)
Berawal dari seorang pegawai penjual jamu, kini Yanti telah memiliki usaha jamu sendiri. Ia juga memiliki usaha angkot dan membuka showroom mobil. Semuanya digapai lewat sikap amanahnya menjalankan pembiayaan Kopsyah BMI. Kini pembiayaan dari Kopsyah BMI untuk usaha Yanti telah mencapai Rp150 juta. (Lama keanggotaan : 10 tahun).
10. Hajjah Rasmani (Anggota Umum Cabang Pakuhaji Tangerang)
Dari banyak tetangganya yang dibantu oleh Kopsyah BMI, membuat Hajjah Rasmani menjadi anggota penyimpan di Kopsyah BMI sejak tahun 2019 silam. Dengan menjadi anggota BMI, Hajjah Rasmani percaya simpanannya bisa membantu usaha anggota mikro Kopsyah BMI semakin kuat.
(Togar Harahap/Klikbmi.com)