Kambara: “Manajemen Keuangan Syariah Benteng dari Pinjol dan Judol”

Ekonomi


Bogor, Klikbmi.com:  Presiden Direktur Koperasi BMI Group, Kamaruddin Batubara, menjadi pemateri dalam seminar bertajuk “Manajemen Keuangan Syariah (Terhindar dari Pinjol dan Judol)” pada acara Pembekalan Intensive Santri Akhir Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) 2025 Al-Haamii Generation di Pondok Pesantren Modern Ar-Ridho Sentul, Ahad (4/5/2025).

Di hadapan 60 santri yang hadir di Masjid Jami Lantai 2 Pondok Pesantren Modern Ar-Ridho, Kamaruddin, yang akrab disapa Kambara, memaparkan pentingnya ekonomi syariah dalam menjaga keberkahan harta dan keseimbangan dunia-akhirat. Ia menekankan tujuh ajaran ekonomi syariah yang menjadi prinsip di Koperasi BMI: keuntungan dunia akhirat, tidak dzalim, jujur dan amanah, bertanggung jawab, peduli kepada orang lain, bersyukur, serta qonaah.

Kambara berbagi sarung dengan santri

“Tiga prinsip utama ekonomi syariah adalah ketauhidan, keadilan, dan kemaslahatan. Ini bukan hanya teori, tapi harus menjadi pedoman hidup dalam bermuamalah,” ujar Kambara dalam pemaparannya.

Kambara juga menjelaskan bahwa manajemen keuangan syariah bertujuan tidak hanya mencapai kestabilan finansial tetapi juga spiritual. Ia menyoroti pentingnya menjauhkan diri dari *maghrib* (maysir, gharar, riba, dan bathil), yang selama ini menjadi penyebab krisis moral dan ekonomi di masyarakat.

“Judi online dan pinjaman online adalah jebakan modern yang merusak mental, menghancurkan finansial, dan merusak moral. Kita harus punya benteng kuat dengan pengelolaan keuangan syariah agar terhindar dari semua itu,” tegasnya.

Foto bersama dengan para santri

Dalam seminar tersebut, Kambara juga memaparkan strategi praktis pengelolaan keuangan syariah, antara lain membuat anggaran sesuai kebutuhan (budgeting syariah), menyisihkan dana untuk zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF), menabung dan berinvestasi di instrumen halal, menghindari utang konsumtif, serta menyiapkan dana darurat.

“Prinsipnya sederhana tapi kuat: jangan pernah hidup lebih besar dari penghasilan. Kunci keberkahan adalah hidup dalam batas kemampuan, berbagi, dan selalu menjaga amanah,” kata Kambara.

Para santri tampak antusias mengikuti seminar ini, yang diharapkan dapat membekali mereka dengan pemahaman mendalam tentang pentingnya literasi keuangan syariah, terutama di tengah maraknya fenomena pinjaman online dan judi online yang semakin merajalela. (Nur/Humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *