Warga Mauk Saksikan Penyerahan HRSH Kopsyah BMI Ke 312
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (QS Al Baqarah : 215)
Klikbmi, Tangerang – Tubuh Mursiti langsung bersimpuh di lantai rumah barunya. Hal itu membuat Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara dan para tamu undangan yang baru saja meresmikan rumahnya tersentak.
Dalam sujudnya, air mata wanita 74 tahun itu terus bercucuran dan merapal pujian kepada sang Kuasa. Mengucap rasa syukur bahwa rumahnya yang dahulu hampir rubuh, kini sudah dibangun sempurna oleh BMI. ”Alhamdulillah ya Allah, Terima Kasih ya Allah, terima kasih bapak-bapak dari BMI,” ujarnya dengan lirih.
Sembari dibopong Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tangerang Nurul Hayati, Mursiti terus mengucap rasa syukur dan diajak berkeliling di rumah barunya tersebut.
Hari itu, Koperasi BMI menyerahkan hibah rumah siap huni (HRSH) kepada Mursiti, Warga Desa Gunung Sari, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Selasa, 5 Oktober 2021.
Jika dahulu, Mursiti bersujud di lantai tanah, kini semuanya berubah. Tak ada debu yang menempel di keningnya lagi. Keramik putih menyelimuti seluruh lantai rumahnya. Tak ada lagi tiang penyangga bambu dan kayu, semuanya berganti dengan hebel.
Bukan kaleng-kaleng, HRSH yang kesemua bahan material dan pembangunanya disuplai oleh Koperasi Konsumen BMI mengubah Rumah Mursiti menjadi cantik dan kokoh.
Diketahui total biaya pembangunan HRSH mencapai Rp 52 juta. Terdiri dari Infaq Keluarga Mursiti Rp 2 juta dan Infaq Kepala Desa Gunung Sari Kalabi sebesar Rp 1 juta.
Sementara kekurangan dari Koperasi BMI Rp 49 juta yang berasal dari Infaq anggota sebesar Rp1.000 per minggu. Selain menyerahkan rumah, BMI juga akan memfasilitasi pengobatan mata Mursiti yang sudah terkena katarak ke RS Mata Ahmad Wardi Kota Serang. Semua difasilitasi oleh BMI.
Kekuatan Infaq inilah yang disampaikan Kamaruddin Batubara dalam sambutannya, sebagai upaya BMI untuk menegakkan cita-cita koperasi, yakni ekonomi gotong-royong sesuai Pasal 33 UUD 1945.
” Ini rumah gratis, percaya nggak bu? Semuanya dibangun lewat infaq ibu-ibu anggota BMI di sini. Alhamdulillah, Sudah 193 HRSH yang dibangun BMI di Kabupaten Tangerang, jika ditotal dengan wilayah Banten dan Bogor, ini merupakan HRSH yang ke 312,” terangnya.
Lewat Instrumen dana sosial Islam yaitu zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF), Kambara-sapaan akrab Kamaruddin Batubara- menegaskan BMI semakin tegar menghadapi pandemi. Tidak goyang sekalipun. Resepnya, karena ZISWAF menjadi andalan BMI untuk memberdayakan anggota dan pemerataan ekonomi.
”Semangat gotong-royong sangat kentara di Koperasi BMI. Ini salah satunya dibuktikan dengan keberhasilan membeli lahan seluas 20 hektar di desa Caringin Kecamatan Cisoka Kabupaten Tangerang. Lahan itu dibeli dari hasil uang wakaf seluruh elemen di Koperasi BMI. Nilai wakafnya pun tidak terlalu besar, hanya Rp 2.000 perminggu,” paparnya.
Di sela sambutan tersebut, Kambara memberikan hadiah uang masing –masing Rp100 ribu kepada dua anggota yang sudah menyelesaikan wakafnya sebesar Rp1 juta.
Gerakan infaq/sedekah, diperuntukkan untuk pembangunan rumah siap huni kepada non anggota, renovasi pembangunan masjid, gerakan seribu sajadah dan Alquran (geser dahan) dan santunan dhuafa (200 penerima setiap bulan) dan santunan pendidikan (90 anak).
”Ini lah yang ingin BMI bangun, ekonomi gotong-royong. Agar apa?, agar tidak ada keuntungan ke luar dan hanya dirasakan oleh anggota BMI. Karena tugas kita adalah menolong tetangga kita baik dekat maupun jauh. Jangan sampai saat punya uang, beli ke toko yang lain, pas lagi susah, minta utangan ke warung tetangga,” terangnya.
”Maka kita harus seriusi gerakan Infaq ini. Dari infaq ini, sebanyak 107 rumah milik non anggota seperti Ibu Mursiti sudah BMI bangun. Cuma Rp 1.000 saja, kalau dikasih ke jajan anak sekarang, nggak ada yang mau. Maka kalau 300 ribu anggota BMI menabung Rp 1 juta, maka ada Rp 300 miliar. Itulah kekuatan gotong-royong dan semangat Al Maidah ayat 2,” sambungnya.
Kambara juga mendorong warga desa Gunung Sari untuk bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI, karena bisa membawa berkah membantu orang lain, sambil menabung.
”Pak Kepala Desa Kalabi sudah menjadi anggota BMI, karena beliau sadar bahwa dengan berkoperasi, ekonomi warganya menjadi sejahtera,” jelasnya.
Dikatakannya, HRSH adalah aktualisasi ekonomi Islam lewat koperasi melawan kapitalis. Secara etis, dalam Surat Al-Baqarah ayat 215 dan Surat An-Nisaa ayat 36, diperintahkan agar kita peduli dan membantu sesama yang sedang kesulitan. Seruan gotong-royong dan kepedulian ini sejalan dengan prinsip koperasi. ”Kita sedekah Allah pasti ganti, dan janjinya di Surah Al Baqarah 261, 700 kali diganti,” ujar Kambara.
Selain Presdir Koperasi BMI, acara juga dihadiri oleh Direktur Operasional Koperasi BMI Yayat Hidayatullah, Manajer ZISWAF Casmita, Manajer IT Bidang Pemberdayaan Anggota Kopsyah BMI Daryl Tahfaty, Manajer Area 01 Khotimah dan Manajer Cabang Mauk Endang Samdawi.
Dari pihak stakeholder, acara dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang Nurul Hayati dan Camat Mauk Arief Rachman Hakim, Kades Gunung Sari Kalabi bersama unsur Muspika lainnya.
Kepala Desa Gunungsari Kalabi mengatakan, program Kopsyah BMI yang terus menerus peduli terhadap kesusahan warga membuatnya tergerak membuat surat edaran agar warganya masuk menjadi anggota BMI.
Selain memahami bagaimana koperasi yang baik dan benar, bagi Kalabi, Kopsyah BMI menjadi sekolah bagaimana warganya belajar konsep ekonomi kerakyatan sesuai syariah Islam dan ajaran Bung Hatta.
”Kalau ditanya apa manfaatnya menjadi anggota koperasi, contohlah Kopsyah BMI. BMI tidak hanya hadir membantu jalannya roda ekonomi warga, tapi dia hadir di tengah warga yang tengah dalam kesulitan.
” Alhamdulillah, kepedulian semua pihak termasuk Kopsyah BMI. Pastinya kami tidak bisa membalas budi. Mudah-mudahan HRSH ini menjadi ladang amal bagi semua pihak. Sekali lagi, saya tegaskan cuma BMI, koperasi yang peduli hingga memberikan yang terbaik bagi warga kami ,” ujarnya.
Sementara Camat Mauk Arief Rachman Hakiem mengatakan bahwa dirinya bangga kepada Kopsyah BMI untuk kesekian kalinya ambil bagian dalam membantu warganya lewat bantuan tersebut. Ia berharap, BMI bisa berkembang pesat di Mauk lewat pemberdayaan ekonomi dan sosial lainnnya.
”BMI membawa dua misi yakni meningkatkan ekonomi warga dan misi kemanusiaan. Secara pribadi, saya tidak bisa mengatakan berapa banyak bantuan yang diberikan BMI kepada warga Mauk. Sudah terlalu banyak dan tentunya saya mengajak warga Mauk untuk memahami dan belajar seperti inilah berkoperasi yang baik dan benar. Membantu sesama meski dalam keadaan sempit sekalipun. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada Kopsyah BMI,” jelasnya.
Sementara Kadis Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang Nurul Hayati dalam sambutannya, mengatakan bahwa dirinya bangga kepada Kopsyah BMI dengan adanya warga Tangerang yang diberikan hibah rumah siap huni. Ini merupakan untuk kesekian kalinya bagi Nurul Hayati menjadi saksi bagaimana BMI mengamalkan perintah sedekah bagi orang terdekat seperti tertuang dalam Surah Al Baqarah ayat 215.
Oleh karenanya, ia mengimbau dan mengajak kepada seluruh warga yang belum menjadi anggota untuk bergabung dengan Koperasi BMI. Sementara, ia berpesan kepada anggota untuk terus meningkatkan partisipasinya dalam menabung dan menyalurkan Ziswaf di Koperasi BMI.
”Kopsyah BMI telah merealisasikan bahwa sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kopsyah BMI atas bantuannya terhadap warga kami,” tandasnya.
(Togar Harahap/KLIKBMI)