Nasehat Dhuha Selasa, 25 Mei 2021 | 13 Syawal 1442 H| Oleh : Sularto
Klikbmi, Tangerang – Alhamdulillah sampai hari ini kita masih dalam bimbingan Allah SWT. Kita masih dalam iman dan Islam yang mudah-mudahan iman dan islam kita semakin baik. Tema nasehat dhuha kita pada selasa, 25 Mei 2021 bertepatan 13 syawal 1442 hari ini adalah tentang kemuliaan sifat sifat Rasulullah Muhammad SAW. Materi ini kita ambilkan dari cuplikan ceramah dari Ustadz Adi Hidayat.
Sosok Nabi dan Rasullah Allah, Muhammad SAW yang mulia mempunyai sifat luar biasa. Umat Muslim wajib mengetahui dan meneladani sifat mulianya. Rasul yang diutus Allah SWT dengan segala kemuliaannya adalah Nabi dan Rasullah Allah, Muhammad SAW . Nabi terakhir dalam Islam yang diperintah oleh Allah SWT untuk menyebarkan jalan yang benar.
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 128:
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
128. Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.
Sebagai muslim dan muslimah yang beriman, wajib untuk mengetahui dan meneladani sikap Nabi dan Rasullah Allah, Muhammad SAW untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari. Mengikuti ajarannya dan mengharapkan ridha-Nya menjadi acuan hidup bagi umat muslim.
Dikatakan oleh UAH bahwa nama Muhammad bagi orang arab adalah nama yang merujuk kepada sifat kebaikan yang berganda. Di arab jika ada orang yang baik namun masih dalam satu kebaikan akan disebut dengan nama Mahmud, misalnya orang yang punya sifat sabar saja, namun kurang baik di sisi lain akan dipangggil Mahmud. Namun orang yang memiliki kebaikan pada berbagai hal yang sifat baiknya berkumpul tak terlukiskan, jujur, suka bantu orang, sabar luar biasa, rendah hati tawadlu’nya dan berbagai kebaikan lainnya menjadi satu dipanggil dengan nama Muhammad.
Rasulullah Muhammad SAW bukan hanya baik kepada sesama manusia, tetapi baik peda hewan dan tumbuhan. Kebaikan dengan sesame manusia dilukiskan oleh UAH bahwa Rasulullah Muhammad memberikan tauladan bahwa Beliau tidak marah saat dirinya dilempari batu sampai berdarah. Bahkan ketika Beliau diberikan kesempatan untuk berdoa, mengangkat tangan yang diberikan sarannya oleh Malaikat Jibril untuk membalas, Beliau tidak membalasnya. Bahkan saat berperang di mana saat itu banyak orang tidak mampu mengendalikan dirinya, Rasulullah masih mampu membedakan bagaimana Beliau tidak boleh menganiaya orang yang tidak diperkenankan oleh Allah karena orang ini tidak terlibat dalam perang.
Terhadap hewan sembelihan pun Rasulullah mengajarkan cara-cara menyembelih hewan agar tidak menyakiti hewan yang disembelih. Rasulullah mengajarkan cara-cara mengasah pisau dan cara penyembelihan yang benar yang tidak menyakiti hewan yang disembelih. Termasuk kepada tanaman Rasulullah mengajarkan untuk tidak merusak dan tidak mencabut pepohonan bahkan dalam perang sekalipun. Rasulullah mengajarkan jangan sampai membakar pepohonan yang asapnya dapat menyebabkan sakit bagi anak-anak. Rasulullah mengajarkan untuk menanam pohon yang mampu memberikan kesejukan dan manfaat bagi sesama manusia.
Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul sekaligus menjadi uswah hasanah (suri teladan yang baik) bagi umatnya. “Laqod kaana lakum fii rosuulillaahi uswatun hasanatun” yang artinya “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS Al-Ahzab : 21). Untuk bisa mencintai dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad secara benar, tentunya kita harus mempelajari serta mengkaji sepak terjang beliau semasa hidupnya.
Mari bersedekah melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)