مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ رواه البخاري
“Tidaklah seorang muslim yang menanam tanaman atau bertani kemudian burung, manusia atau pun binatang ternak memakan hasilnya, kecuali semua itu merupakan sedekah baginya. (HR. Bukhari)
TANGERANG– Koperasi BMI bersama para ibu PKK RW 07 Perumahan Tanjakan Indah, Rajeg, Kabupaten Tangerang menyulap halaman rumah menjadi lahan hijau. Halaman rumah warga kini telah dipenuhi pakcoy dan bibit bayam lewat program pemberdayaan Koperasi BMI. Tidak hanya mengubah lahan pekarangan juga produktif, BMI juga mensosialisasikan manfaat menjadi anggota dengan menabung di BMI.
Hadiah lebaran untuk Kusnah dari BMI, selengkapnya baca di : HRSH BMI Jadi Kado Lebaran Termanis Untuk Kusnah
Manajer Pemberdayaan Kopsyah BMI Muhammad Suproni mengatakan, dari dua kali sosialisasi yang dilakukan BMI, warga sudah mulai tertarik menjadi anggota Kopsyah BMI hingga menyimpan simpanan berjangka. Salah satunya adalah Ketua RT 01/07 Perumahan Tanjakan Indah, Wawan.
“Kita kenalkan bahwa BMI tidak hanya bergerak di simpan pinjam dan pembiayaan syariah, namun juga ikut mendorong ekonomi anggota lewat pemberdayaan. Alhamdulillah sudah ada lima anggota PKK menjadi anggota BMI, untuk rencana tindak lanjutnya ada 30 warga di sana yang tertarik menjadi anggota BMI,” terangnya kepada
Meski rumah warga hanya tipe 30/60, lanjut Roni, program pemberdayaan Kopsyah BMI disambut antusias oleh warga. Itu dilihat dari media tanam yang dipakai yakni polybag. Roni menjelaskan, dipilihnya media ini karena hemat tempat dan efisien. Semua penanaman dilakukan secara organik, tanpa pestisida dan pupuk kimia.
“BMI juga mengajak para ibu untuk menggunakan pupuk hayati. BMI juga mengenalkan pupuk biosfer BMI yang sangat ramah lingkungan namun mampu meningkatkan produktivitas media tanah,” jelasnya.
Ekspansi BMI ke Jampang, Bogor, selengkapnya baca di: Kopsyah BMI Terus Melakukan Ekspansi Bisnisnya Melalui Pertemuan Umum Dengan Masyarakat Desa Jampang Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor
Ia mengungkapkan pemberdayaan lahan sayur rumahan menjadi jawaban warga Tanjakan memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri kala dampak covid-19 menghantam perekonomian mereka.
“Tidak berhenti di program pekarangan produktif saja, Koperasi BMI dan warga Komplek Tanjakan Indah terus berinovasi. Ke depan, kami berencana membuat metode aquaponik ikan dalam ember dengan tanaman kangkung diatasnya. Hasil dari budidaya ini bisa dijual untuk meningkatkan ” jelasnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh para srikandi PKK dan BMI ini rupanya menarik perhatian para suami. Bahkan, dari para bapak-bapak ikut berdiskusi mengenai pengolahan hidroponik
Sementara Ketua RW 07 Desa Tanjakan, Rajeg Mansyur Fadhillah mengatakan, program pemberdayaan BMI membuat warganya semakin produktif. Ia mengatakan, sayur mayur yang ditanam sendiri lebih jelas perawatannya dan harganya pun lebih murah.
“Di pasaran, harga sayuran organik dibanderol 2-3 kali lipat dari sayur pada umumnya. Jadi sangat jelas bahwa program pemberdayaan BMI bermanfaat bagi ekonomi warga kami,” terangnya.
Ke depan, sambung Mansyur, dirinya bersama warga akan mengusulkan sebuah lahan yang berstatus fasilitas umum (fasum) menjadi lahan produktif warga. Tentunya ia berharap BMI ikut hadir dalam pembinaanya, termasuk pangsa pasar sayuran warga yang bisa dituju.
Esensi Koperasi adalah gotong royong, selengkapnya baca di: Koperasi Pemberdayaan Dan Taawun Untuk Kepentingan Dunia Akhirat
“Setelah rapat bersama para RT, warga mengusulkan agar lahan fasum RW 07 bisa menjadi lahan produktif warga. Jika ini berhasil, maka hasilnya sayuran bisa diperuntukan bagi warga serta dipasarkan ke sejumlah konsumennya,” terangnya.
“Saya menghaturkan banyak terima kasih kepada Koperasi BMI. Lewat pemberdayaan ini, masyarakat RW 07 tidak hanya merasakan manfaat menjadi anggota BMI, namun mampu lebih produktif untuk memenuhi ekonomi dan nutrisi bagi keluarganya,” tandasnya.
Terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menegaskan bahwa BMI tidak hanya melayani keuangan mikro syariah saja, namun juga menjalankan perannya sebagai pendamping program-program pemberdayaan ekonomi anggota. Pengaruhnya pun tak hanya dirasakan oleh anggota, melainkan juga masyarakat yang lain.
Sebagai lembaga ekonomi, Koperasi dituntut untuk mengejar profit demi mencapai tujuan utama yaitu meningkatkan kesejahteraan anggota. Pada sisi lain, tanggung jawab sosial sudah melekat dalam usaha lembaga sokoguru perekomian ini. Termasuk pemberdayaan anggota Koperasi BMI.
”Lewat pemberdayaan, BMI terus membangkitkan ekonomi umat terutama dalam membantu anggota agar bisa bertahan dan menuai hasil positif di tengah badai pandemi ini. Berbagai upaya dilakukan dengan keikhlasan dan penuh semangat gotong royong menunjukkan solidaritas untuk saling menguatkan,” tandasnya.
(gar/KLIKBMI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Pak sya mau memperbaiki pondok pesantren