Koperasi Astra Yang Beraset Rp 1,41 Triliun Studi Tiru Sirkuit Bisnis Koperasi BMI Grup

BMI Corner

Tangerang, klikbmi.com: Kesuksesan Koperasi BMI Grup dalam melakukan spin-off dan mengembangkan sirkuit bisnis koperasi melalui Model BMI Syariah telah menjadi inspirasi bagi gerakan koperasi di Indonesia.
Hal itulah yang mendorong Koperasi Astra melakukan studi tiru ke Kantor Pusat Koperasi BMI Grup, di Bilangan Times Square Gading Serpong Tangerang, Rabu 20 Nopember 2024. Mereka yang ikut adalah para pengurus Koperasi Astra.

Rombongan dikomandoi langsung sang ketua umum, Agus Baskoro bersama Wakil Ketua Umum Chamilus Ali Santo, Khairudin Ritonga (Operasional), Yudhi Prawira N (Marketing & Sales), Apriyadi H (Bussiness Development) dan Christian Wijaya (Finance). Rombongan disambut oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara.

Dalam sambutannya, Agus Baskoro mengenalkan profil Koperasi Astra. Ia menerangkan Koperasi Astra beranggotakan karyawan tetap di seluruh perusahaan Grup Astra dari 290 perusahaan melalui manfaat ekonomi yang dikelola koperasi. “Kami datang ke Kantor BMI karena mau belajar dan sharing pengalaman, Pelayanan Koperasi Astra adalah close loop model. Anggota kami baru mencapai 170 ribu orang mereka adalah karyawan tetap Astra Group,” jelas Agus Baskoro.

“Asetnya pak?” Tanya Kambara sapaan akrab Kamaruddin Batubara kepada Agus.
“Rp 1,41 Triliun,” jawab Agus Baskoro,”
“Nah itu makanya saya bingung kenapa Koperasi beraset Rp 1,41 triliun mau studi tiru ke Koperasi beraset Rp1,3 triliun (Koperasi BMI)” canda Kambara diiringi tawa khas dan raut wajah ramahnya kepada Agus.

Agus mengatakan, aset Koperasi Astra masih didominasi layanan simpan pinjam karyawan. Meski demikian Astra tidak terpaku pada bisnis simpan pinjam. Melainkan juga memiliki beberapa anak perusahaan seperti Perusahaan jasa keamanan (PT Sigap Garda Pratama), Gondola Ancol (PT Karya Indonusa) dan PT Swakarsa Cipta Mandiri yang bergerak di Bidang arsip dan penyediaan seragam.

Pengurus Koperasi Astra dalam studi tiru ke Kantor Pusat Koperasi BMI Grup

Didampingi Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengungkapkan satu kunci pertumbuhan usaha BMI adalah penguatan sirkuit ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
“Koperasi BMI adalah koperasi masyarakat. Maka kami menggali pemikiran Bung Hatta. Kita rekatkan dengan 7 ideologi koperasi yaitu solidaritas, pemberdayaan, peduli sesama, gotong royong, kesejahteraan bersama, kemandirian dan kekeluargaan,” ungkap Kambara.

“Sirkuit Koperasi BMI Grup merupakan upaya BMI untuk memenuhi segala kebutuhan anggota. Ambil contoh dalam pengerjaan konstruksi yang awalnya diperankan oleh mitra kini dikerjakan oleh Koperasi Jasa BMI. Selain itu ada Koperasi konsumen BMI untuk memenuhi kebutuhan sektor riil. Seperti sepeda listrik, barang elektronik rumah tangga, handphone, laptop dengan harga yang paling kompetitif,” jelas Kambara.

“Membangun koperasi itu, kita hanya membutuhkan orang – orang yang jujur dan setia kawan dan mau bekerja sama” Lanjut Kambara.

Pengurus Koperasi Astra berkunjung ke Warung BMI unit bisnis Koperasi Konsumen BMI

Pencetus Model BMI Syariah ini menjelaskan dalil berkoperasi yang diilhami oleh kekuatan pemikiran Bung Hatta. “Bung Hatta katakan prinsip kekeluargaan sangat penting untuk dijalankan. Jika kita lihat dasar hukum koperasi dalam Al Quran. Kita bisa lihat prinsip gotong-royong yang ditekankan dalam QS Surat Al Maidah ayat 2. bahwa koperasi itu tolong menolong, ini yang bisa membuat konglomerat minder. Kalau BUMN dibuat koperasi pasti akan mensejahterakan rakyat,” ujarnya.

Tonton PODCAST BMI || BUMN Jadi Koperasi? Yang Benar aja, Makin Makmur Dong! disini: https://www.youtube.com/watch?v=X1zmrhnrRKU&t=617s

Ia menyatakan bahwa kemajuan koperasi ditopang oleh kesadaran anggota. Maka itu setiap anggota perlu diberi pemahaman bahwa anggota adalah pemilik, pengguna dan pengendali.

Lalu memupuk komitmen tentang modal bersama dengan gotong-royong. Juga membangun pasar yang menjadi captive market serta terus berinovasi dengan tanpa henti melakukan pengembangan dari berbagai sisi.

Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara (kiri) menunjukkan tas buatan Anggota Koperasi BMI kepada ketua umum Koperasi Astra Agus Baskoro

Lebih lanjut Kambara menegaskan keyakinan berkoperasi harus terus ditingkatkan dalam pengelolaan manajemen koperasi yang profesional dengan semangat membangun Peradaban baru koperasi Indonesia.

“Peradaban baru koperasi Indonesia yakni koperasi itu besar, koperasi harus dikelola profesional, koperasi wajib mandiri, berkarakter dan bermartabat. Koperasi adalah pemberdayaan dan koperasi itu peduli sesama” jelasnya

Mengenai Kopsyah BMI, Kambara menjelaskan Kopsyah BMI merupakan koperasi primer anggota yang menjadi Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia di bisnis simpan pinjam dan pembiayaan syariah. Kemudian di sektor riil yakni Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) dan di sektor jasa yakni Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI).

Pada kesempatan ini, Kambara juga menjelaskan tentang Diagram Model BMI Syariah. Ia menerangkan tentang 5 Model BMI Syariah, melalui 5 instrumen pemberdayaan yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Model BMI Syariah memahami kesejahteraan bukan hanya dari soal ekonomi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual yang disebut sebagai 5 pilar. Pemenuhan kesejahteraan tersebut tidak lepas dari pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf).

Lebih lanjut Kambara menekankan bahwa potensi koperasi harus dioptimalkan. Dijelaskannya, potensi koperasi adalah potensi dari anggota, maka dari itu koperasi harus mampu mengoptimalkan segala kebutuhan anggota.

“Anggota yang berniat bangun rumah, pembiayaan bisa dari Kopsyah BMI. Bahan bangunan disiapkan oleh Kopmen BMI dan pembangunannya bisa dilakukan oleh tenaga terampil dari Kopjas BMI” ungkap Kambara.

Momen foto bersama dan bertukar cenderamata

Penerima Anugerah Satya Lancana Wira Karya dari Presiden RI tahun 2018 ini memberikan penjelasan berbagai kegiatan sosial dan pemberdayaan di Kopsyah BMI.

Menurutnya, ada empat kiat sukses kegiatan sosial dan pemberdayaan di Kopsyah BMI, yang bisa dilakukan. “Yakni ghirah syariah, dakwah muamalah, kebijakan pengurus dan membentuk tim pemberdayaan dan Ziswaf” ucap Kambara.

Bentuk konkretnya yakni program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) yang telah mencapai 508 unit (per 19/11/2024) baik kepada anggota dan non anggota. Kemudian Kopsyah BMI memiliki layanan Ambulans gratis dengan 11 armadanya. Dimana driver, e-toll dan bensin ditanggung oleh Kopsyah BMI. Setelah momen foto bersama dan penyerahan cenderamata, rombongan Koperasi Astra mengunjungi Warung BMI salah satu unit bisnis Kopmen BMI.

Bagi Koperasi atau Lembaga keuangan lain yang ingin memahami lebih dalam tentang operasi dan manajemen koperasi serta ingin memberikan wawasan yang berharga dan mendorong peningkatan kinerja serta keberlanjutan koperasinya, Koperasi BMI Grup sangat terbuka untuk berkolaborasi dengan semua koperasi di Indonesia termasuk kegiatan studi tiru. Kegiatan studi tiru ke Koperasi BMI Grup dikelola oleh Divisi Diklat – BMI Insitute yang berada didalam naungan Koperasi Sekunder BMI. Bagi koperasi yang ingin melaksanakan studi tiru ke Koperasi BMI Grup dapat menghubungi tim Diklat BMI Institute – Koperasi Sekunder BMI, Sehnuri di nomor 085695751994. ( Togar/Humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *