HR.Soepriyono, S.AB, Ketua Koperasi Kodanua, : Kamaruddin Batubara adalah Ustad Saya Dunia Akhirat
Klikbmi.com, Tangerang, Koperasi kehilangan juru bicara karena tidak memiliki Public Relatios seperti halnya Perbankan. Jadi ketika Koperasi diserbu stigma sebagai rentenir, koperasi diam saja. Padahal jika kita masuk ke jantung koperasi itu sendiri, di Indonesia banyak koperasi simpan pinjam yang berkategori baik dan sangat membantu perekonomian anggotanya. Demikian disampaikan Ketua Pengurus Koperasi Besar Indonesia, Irsyad Muhtar saat talk show live interaktif Vikbes Indonesia di Bravos Radio Indonesia, Senin, 17 Februari 2020.
Sementara itu HR. Soepriyono S.AB, Ketua Koperasi Kodanua menegaskan bahwa koperasi Kodanua jauh dari kesan stigma rentenir. Koperasi yang sudah berusia 43 tahun ini mengakui bahwa sistem bunga yang diterapkan bahkan di bawah bunga perbankan.” Anggota kami happy saja. Dalam setiap rapat tidak pernah ada komplain bahwa Koperasi Kodanua dianggap sebagai rentenir. Bahkan cita cita kita sebenarnya ingin bunga itu hanya 12 % per tahun, ” ungkap Soepriyono . Lebih lanjut Soepriyono yang merupakan pendiri sekaligus pemimpin Koperasi Kodanua mengatakan bahwa tidak benar image koperasi dikatakan sebagai rentenir.” Lihat koperasi besar seperti Kospin jasa, KSB, Koperasi BMI semuanya adalah koperasi besar yang ber asset luar biasa dan memang keberadaannya sangat dibutuhkan oleh anggotanya. Jauh dari kesan rentenir. Sebab dalam praktiknya kita juga menyasar usaha usaha mikro yang tidak tersentuh oleh perbankan, ” tegas Soepriyono.
Soepriyono juga mengatakan bahwa Koperasi Kodanua menyasar masyarakat umum non anggota dalam praktek simpan pinjam nya. ” Jika anggota mendapatkan bunga 1.5 %, maka non anggota diterapkan bunga 2 %.” Ujar Soepriyono. Ketika disinggung apakah tidak takut di cap sebagai rentenir, Soepriyono berkilah bahwa ada saatnya mereka menjadi anggota untuk mendapatkan jasa yang lebih murah.
Untuk mengembangkan konsep usaha berkoperasi yang mumpuni, di tahun 2020 ini Koperasi Kodanua akan mengadakan studi banding dan mempelajari konsep berkoperasi kepada dua koperasi besar di Indonesia.,” Satu karena posisinya dekat di Gatot Subroto Jakarta, ada Kospin Jasa, yang kedua ada Pak Kamaruddin Batubara, beliau adalah Ustad saya dari Koperasi BMI, saya akan belajar dunia akhirat sama beliau ” ujar Soepriyono. (AH/klikbmi)