Radius Usman : ” Bagian terpenting dari hidup saya adalah ketika mengenal Sosok Kamaruddin Batubara

BMI Corner
Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Radius Usman (Foto : Klikbmi)

Klikbmi.com, Tangerang – Koperasi Benteng Mikro Indonesia atau kita kenal sebagai Koperasi BMI, yang Berkantor Pusat di Gading Serpong Tangerang, sangat identik dengan sosok Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur, yang notabene adalah penggagas sekaligus inovator di balik sukses nya Koperasi BMI. Kapasitas dan kapabilitas seorang Kamaruddin Batubara sudah tidak ada yang meragukan, dibuktikan dengan diraihnya Penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden Jokowi tahun 2018 lalu. Tapi dibalik itu semua, banyak pihak yang membantu dan meneguhkan semangat Kamaruddin Batubara dalam berkiprah di dunia Koperasi di Indonesia. Sosok itu adalah para pengurus Koperasi BMI, yang sejak awal berdiri hingga sekarang masih setia bersama sama menjalankan visi, misi dan fungsi Koperasi BMI. Klikbmi, berhasil melakukan wawancara singkat dengan Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Radius Usman, yang sering disebut oleh Kamaruddin Batubara sebagai tandem maut nya. Bapak dari tiga putera yang lahir di Cirebon, 10 Agustus 1978, dari Ibu bernama Daenah dan Ayah bernama Subana ini, setia mendampingi Kamaruddin Batubara sejak tahun 2002. Berikut petikan wawancaranya :

Bagaimana sejarah singkat Anda Bergabung di Koperasi  Benteng Mikro Indonesia (Koperasi BMI)  ini?

Sesungguhnya bagian terpenting dalam hidup saya adalah bertemu dengan seorang Kamaruddin Batubara. Sejak awal beliau memiliki figure yang sangat  kuat untuk memimpin. Saya waktu itu di Semarang dan beliau di Kronjo,Tangerang. Kami berada dalam satu Project, yaitu Peningkatan Akses Permodalan dalam usaha Mikro di bawah Kementerian Kelautan, tahun 2002.  Tahun 2003, selesai dari Semarang, saya ditawari oleh IPB untuk mengemban amanah  mengelola LPP UMKM yang merupakan cikal bakal BMI,. Disanalah kami bertemu kembali. Beliau dari dulu  mempunyai rasa peduli yang  tinggi terhadap sesama. Kami pernah bersama sama satu asrama sejak mahasiswa IPB dan akhirnya dipersatukan kembali dalam pekerjaan yang sama.

 Apa perbedaan tantangan  dulu sewaktu merintis dan sekarang di saat kondisinya sudah sedemikian hebat Koperasi BMI ini?

Dua duanya memiliki makna dalam situasi yang berbeda. Saat itu berbekal pengalaman sebelumnya di Semarang, maka kami terapkan di Tangerang, hingga kami bertemu orang orang terbaik di Tangerang,. Dulu tantangannya memastikan orang yang benar benar mau kerja, itu gak mudah. Karena image koperasi waktu itu masih terpuruk dan dipandang sebelah mata. Jika sekarang, kita  lebih ke arah membangun dari dalam, banyak karyawan yang  sudah masuk kategori   senior di atas 15 tahun masa kerja, nah bagaimana menyatukan persepsi membangun dari dalam, bagaimana captive market bener benar dioptimalkan. Karena captive market kalau diperlakukan sebagai dasar pengembangan usaha , tidak ada bedanya sama pasar bebas. Bagaimana karyawan dan anggota benar benar berpartisifasi dan menujukkan militansi yang kuat.

Menurut anda, bagaimana konsep peradaban baru koperasi ?

Ini sudah saatnya, Koperasi adalah kumpulan dari orang banyak, tidak mungkin di manage dengan manual lagi, harus dengan teknologi digital supaya orang bisa terhubung dengan baik ,dan koperasi akan tumbuh subur, dan masa inilah awal peradaban baru. Harus kuat akar nya dulu, untuk bisa membangun dari dalam.

Apa menurut pendapat anda tentang Kunci kekuatan Koperasi BMI hingga tumbuh hebat seperti sekarang ini?

Leadership dan mengoptimalkan  potensi besar anggota melalui penguatan partisifasi anggota. Ditambah dengan penataan manajemen yang baik. Sekarang sudah waktunya koperasi dengan sentuhan digitalisasi. Seperti dengan adanya humas ini, bisa menginformasikan semua kegiatan dengan cepat,melalui teknologi digital, tidak lagi secara manual.

Apa saja keuntungan bergabung menjadi anggota Koperasi BMI ?

Koperasi ini lahir atas kebutuhan anggota karena kita melalui kajian atau riset lebih dahulu. Masyarakat itu butuh modal, jadi entry point nya harus bisa memberikan akses yang mudah agar anggota bisa mendapatkan modal yang cukup . Intinya setiap orang butuh dana untuk usahanya.  Dan orang yang mempunyai  uang bisa berbagi untuk pengembangan dan pemberdayaan melalui usaha mikro dan melakukan zakat, infaq dan sodaqoh serta wakaf melalui koperasi.

Apa yang perlu dilakukan oleh Koperasi BMI ke depannya?

Terus mengelola dan mengembangkan captive market, berusaha memenuhi kebutuhan anggota. Selalu harus seperti itu dalam pengembangannya.

Apa pendapat anda tentang komentar Pak Kamaruddin Batubara bahwa anda adalah tandem maut nya dalam menjalankan usaha koperasi selama ini ?

Ya saya sangat bahagia bisa bersama sama Beliau selama ini. Beliau itu seorang  pemimpin yang luar biasa, tegas, terbuka dan berkarakter kuat. Beliau adalah kakak, sekaligus guru buat saya selama ini. Ada yang sangat menonjol dalam keseharian seorang Pak Kamaruddin Batubara yaitu  Jiwa kepemimpinan yang kuat dan rasa peduli yang luar biasa terhadap sesama.

Demikian wawancara singkat klikbmi dengan Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Radius Usman.

Bagaimana Pendapat Karyawan lainnya di Koperasi BMI tentang sosok Radius Usman, Berikut Petikannya.

Anwar Solihin, Manager Perlengkapan Kopsyah BMI, “ Pak Radius ini seorang pemimpin yang penuh semangat dan cepat merespon sesuatu permasalahan dan selalu cari solusi terkait permasalahan yang dihadapi.

Kamiluddin, Manager IT Kopsyah BMI, “ Pak Radius orang yang pintar dan mempunyai banyak konsep. Saking banyaknya kadang kadang susah mengikutinya karena konsep yang satu belum selesai sudah datang lagi konsep yang baru. Visioner.(AH/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *