وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (Q.S Ibrahim Ayat 7)
Tangerang, Klikbmi.com: Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) terus konsisten mewujudkan aksi konkret untuk pemerataan ekonomi lewat Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) secara gratis kepada anggota dan masyarakat. Atas dedikasi tersebut, hari ini (2/10) Kopsyah BMI kembali meraih Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) ke 3 Sebagai Koperasi Yang Memberikan HRSH Terbanyak (500 Unit Rumah). Penyerahan penghargaan Rekor MURI tersebut dilaksanakan berbarengan dengan penyerahan HRSH ke 499 dan ke 500 di Kp. Ancol RT 003 RW 002, Desa Cireundeu, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Presiden Direktur Koperasi BMI Grup, Kamaruddin Batubara mengungkapkan keistiqomahan Koperasi BMI menyerahkan HRSH sebagai bukti penerapan peran dan fungsi Koperasi. “Kenapa kita memberikan rumah? Kalau menyimak Mars BMI tadi, kita ingin berbagi karena peran dan fungsi koperasi itu ekonomi dan sosial, sosial ini kami terjemahkan melalui beragam kegiatan sosial”
Sementara itu, menurut penuturan Pria yang akrab disapa Kambara tersebut Ada 1500an Karyawan Koperasi BMI yang mayoritas belum memiliki rumah sendiri. “Karyawan banyak yang belum punya rumah, tapi kami bagi-bagi rumah gratis karena kami lebih mengutamakan memberikan hak kepada yang membutuhkan. Kami memaknai Koperasi itu untuk kesejahteraan bersama. Rumah yang kita bangun ini akan terus menerus kita lakukan. Akan sangat indah jika rumah-rumah berikutnya adalah kolaborasi kita bersama” Lanjut Pria penerima Rekor MURI sebagai Penggagas HRSH Melalui Koperasi Tahun 2021 tersebut.
Lebih lanjut, Ia memaparkan Kalau Kopsyah BMI tidak sekedar simpan pinjam. “Adanya pergeseran budaya, setiap desa sangat banyak yang memberikan akses untuk pinjaman. Semua hanya menawarkan pinjaman. Kalau Kopsyah BMI lebih dari sekedar pijaman, lebih dari sekedar pembiayaan. Di BMI semua harus produktif, ibu tidak bisa berharap dapat pembiayaan saja, pasti di ajak nabung, pasti diajak sedekah, pasti diajak peduli sesama. Karena kita harus saling berbenah memperbaiki sesama lewat Koperasi BMI, yang paling penting bagaiamana Koperasi bisa dikelola professional untuk kepentingan bersama” Pungkas Kambara selaku penggagas Model BMI Syariah.
Konsep Model BMI Syariah dibangun melalui 5 instrumen pemberdayaan yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi. Model BMI Syariah memahami kesejahteraan bukan hanya dari soal ekonomi, tetapi juga pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual yang disebut sebagai 5 pilar. Pemenuhan kesejahteraan tersebut tidak lepas dari pengelolaan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf).
Perlu diketahui, Koperasi BMI Grup merupakan bencmarking Holding Koperasi yang terdiri dari 3 Koperasi Primer dan 1 Koperasi Sekunder. Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI) dengan aktivitas bisnis Teknologi Informasi dan BMI Institute menaungi 3 koperasi primer di BMI Grup yakni Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) pada sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah, Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) pada sektor usaha riil khususnya sektor konsumsi. Ketiga Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) yang bergerak pada sektor jasa.
Hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM RI Ahmad Zabadi, Penjabat Bupati Tangerang Andi Ony, Triyono Senior Manajer MURI, Dinas Koperasi Provinsi Banten, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tangerang, Pengurus dan Pengawas Koperasi Syariah BMI, Manajer Area 03 Hendrawan, Seluruh Manajer Cabang Area pelayanan 03, Danramil, Kapolsek, Babinkamtipmas, RT, RW, Tokoh masyarakat dan puluhan warga yang turut merasakan kebahagiaan Serta tim Nazava yang turut menghadiahkan satu buah filter air Nazava(Nurjannah/Humas)