Klikbmi, Bogor – Meningkatnya ekonomi anggota menjadi tugas penting bagi koperasi. Koperasi yang benar-benar koperasi akan peduli terhadap meningkatnya pendapatan anggotanya. Oleh karenanya tugas koperasi bukan hanya memberikan penyaluran pembiayaan atau bahasa mudahnya memberikan hutang/pinjaman saja.
Dalam terminologi umum yang beredar di masyarakat, istilah pinjam/hutang/kredit memang dipersamakan. Dalam terminologi masyarakat secara umum, koperasi juga hanya dipahami oleh masyarakat sebagai tempat pinjam/berhutang/kredit.
Dalam terminologi koperasi Syariah, pinjaman berbeda dengan pembiayaan. Pinjaman sering diakad dengan qord atau pinjaman sosial, artinya jika anggota menerima uang Rp 1 juta ia akan membayar kembali Rp 1 juta. Akad ini sering digunakan untuk akad sosial atau pun jika untuk bisnis masih bersifat melatih bisnis.
Sedangkan pembiayaan digunakan oleh koperasi Syariah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dengan memberikan tanggung jawab kepada anggota untuk membayar pokok dan marginnya.
Kopsyah BMI hadir memberikan nuansa baru dengan model BMI Syariah yang konsen mengangkat harkat ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual anggota. M Suproni, Manajer Pemberdayaan anggota Kopsyah BMI Selasa,21/3 bersama Tarto, Manajer Kopmen BMI Point Banten dan Sumatera (Divisi Sandang dan Pangan) berkunjung ke rumah Ibu Icih anggota Kopsyah BMI di Kp Parigi RT 002 RW 004 Desa Parigi Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor.
Ibu Icih anggota Kopsyah BMI saat ini tengah menerima pembiayaan Rp 5 juta dan merupakan pembiayaannya yang kedua dan berjalan baik di Kopsyah BMI. Ia memproduksi keset yang ia buat dari limbah potongan kain-kain bekas yang ia beli. Ibu Icih merupakan anggota Kopsyah BMI cabang Ciseeng.
Roni panggilan akrab manajer pemberdayaan Kopsyah BMI memaparkan usaha keset yang Ibu Icih jalani sudah lebih dari 10 tahun. “Saat ini memang usaha keset ini dijual sendiri, biasanya Ibu Icih belanja sebanyak 50 kg bahan untuk membuat keset, ada ukuran besar dan kecil. Ukuran besar dihargakan Rp 25 rb per pcs dan yang ukuran kecil dihargakan Rp 15 ribu per pcs” tegasnya.
“Kami datang ke rumah Beliau untuk melihat langsung proses produksinya dan bagaimana kualitasnya. Kedatangan kami bersama Pak Toto dari Kopmen BMI merupakan salah satu langkah membantu pemasaran keset Ibu Icih” tegas Roni.
Toto, pria asal Wonogiri yang dipercaya mengemban tanggung jawab BMI Point Banten dan Sumatera mengatakan siap menampung produksi keset Ibu Icih. “Saya sudah melihat sendiri produksi keset Ibu Icih, sebagai bentuk kolaborasi Kopmen BMI dan Kopsyah BMI kami siap memasarkan produk anggota Kopsyah BMI. Teknisnya keset produksi Ibu Icih ini kita pesan dan kita pasarkan ke seluruh jaringan BMI Point” papar Toto.
Selain bisa diperoleh di jaringan BMI Point, keset Ibu Icih bisa dipesan dengan sangat mudah. “Hubungi saja nomor wa 0857-7984-5106. Bayar melalui Doit BMI juga bisa, transfer juga bisa. Saya ajak seluruh angota Kopsyah BMI, Kopmen BMI dan masyarakat luas untuk selalu menggunakan produk kita sendiri” ajak Toto.
Radius Usman, Dirut Kopmen BMI yang juga Wakil Direktur Kopsyah BMI dalam keterangan singkatnya kepada redaksi menekankan perlunya pembinaan pasar terus-menerus pada semua anggota Kopsyah BMI. Ia juga katakan pentingnya sinergi antar koperasi di Koperasi BMI Grup. “Inilah manfaat nyata bergabung di Kopsyah BMI, anggota tidak hanya diberikan pembiayaan tetapi juga dibantu pasarnya” pungkas Radius. (Sularto/Klikbmi)