Laporan Khusus RAT Koperasi BMI Grup : Pendapatan Anggota Naik 32 Persen Perbulan Usai Memperoleh Pembiayaan Kopsyah BMI

BMI Corner

Tangerang, Klikbmi.com – Tahun 2022, Koperasi BMI Grup membukukan kinerja operasional dan finansial yang ciamik. Dalam RAT Tahun Buku 2022, Koperasi yang kesohor dengan inovasinya dan benefit sosialnya bagi anggota dan masyarakat itu mencatatkan pertumbuhan positif hampir dalam setiap aspek. Kinerja ini ditopang dari naiknya pendapatan anggota dari pembiayaan Kopsyah BMI. Ini menjadi langkah positif menuju visi Koperasi BMI Grup 2027.

Dalam sambutannya di depan tamu undangan Visi Koperasi BMI Grup 2027, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara menjelaskan hasil Litbang BMI bahwa terjadi kenaikan pendapatan 32 persen dari Rp2,6 juta sebelum mendapatkan pembiayaan menjadi Rp3,8 juta perbulan setelah mendapatkan pembiayaan.

Hasil Litbang BMI itu disampaikan Kambara di depan Deputi Perkoperasian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi, para kepala dinas koperasi di Banten dan Jawa Barat dan para mitra usaha serta tamu undangan penyampaian Visi Koperasi BMI Grup 2027 yang menjadi rangkaian Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2022 Di Royal Ballroom The Spring Club, Gading Serpong, Tangerang, Rabu 25 Januari 2023.

”Sebelum mendapatkan pembiayaan, pendapatan perhari anggota rata-rata Rp88.600, setelah mendapatkan pembiayaan dari Kopsyah BMI menjadi Rp129.658 per hari. Dari Rp2,6 juta sebelum mendapatkan pembiayaan menjadi Rp3,8 juta perbulan setelah mendapatkan pembiayaan. Ini di atas angka pendapatan per kapita nasional perbulan yakni Rp3.397.990,” jelas pria yang akrab disapa Kambara tersebut.

Presdir Koperasi BMI Grup didampingi Wakil Ketua II Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah menyerahkan penghargaan anggota terbaik Tahun 2022 kepada Siti Nurlaela. Anggota BMI Cabang Pakuhaji yang sudah 18 tahun menjaga kesetiaannya dengan mengakses produk simpanan dan pembiayaan Kopsyah BMI.

”Dengan kenaikan itu, pembiayaan Kopsyah BMI memberikan pengaruh signifikan terhadap pendapatan anggota. Dengan melakukan pembiayaan Rp1 maka pendapatan bertambah menjadi Rp0,086. Dengan mendapatkan pembiayaan Rp1 juta perbulan, maka pendapatan bertambah Rp86 ribu sebulan,” tambah Kambara.

Kenaikan pendapatan ini juga berpengaruh terhadap penambahan tenaga kerja di usaha anggota. Begitu hasil Litbang BMI. Kenaikannya mencapai 33,3 persen dari sebelumnya tidak ada kenaikan tenaga kerja menjadi memiliki tenaga kerja minimal 1 orang. Sebanyak 76,4 anggota menambah minimal 1 orang pekerja untuk membantunya usai mendapatkan pembiayaan dari Kopsyah BMI.

Naiknya pendapatan memberikan efek langsung terhadap Net promoter score (NPS) yakni skor yang hasilnya mencerminkan loyalitas pengguna jasa atau konsumen. Dari hasil litbang Koperasi BMI Grup, nilai NPS anggota mencapai 35,8 persen atau di atas benchmark jasa keuangan internasional yakni 34 persen.

”Bagi para pengurus dan pengawas Kopsyah BMI, nilai NPS ini kecil. Ini tentunya menjadi PR kami. Dengan kegiatan pemberdayaan dan sosial, Insya Allah kami akan meningkatkan kesetiaan anggota BMI kepada koperasinya,” tambah Kambara.

Acara yang berlangsung hybrid itu dihadiri Deputi Perkoperasian Kemenkop UKM Ahmad Zabadi, sejumlah mitra usaha, para kepala dinas koperasi, para kepala desa di area kerja Koperasi BMI beserta para manajer pusat, 14 manajer area dan 100 manajer cabang di Banten dan Jawa Barat.

”Koperasi tidak menghendaki orang-orang biasa untuk mengemudikannya. Di mana-mana, koperasi dijalankan oleh orang-orang biasa dengan sifat tertentu yakni jujur dan setia kawan,” ujar Kamaruddin Batubara menyampaikan pesan Bung Hatta di Tahun 1958 kepada para tamu undangan yang hadir.

Seperti pesan Bung Hatta dalam artikel lainnya, sambung Kambara, bahwa besar tidaknya koperasi ditentukan oleh kejujuran oleh para pengurus, pengawas dan pengelolanya. Kambara juga menyampaikan sirkuit ekonomi koperasi yang dibangun BMI. pengertian koperasi mulai dari hakekat koperasi sampai dengan bisnis Koperasi BMI Grup. Ia menerangkan bahwa Koperasi BMI Grup terdiri dari 4 koperasi, 1 koperasi sekunder dan 3 koperasi primer.

”Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI) mensinergikan dan menjadi penghubung Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) yang memiliki bisnis simpanan, pinjaman dan pembiayaan,” terangnya.

“Di tahun 2018, kami mendirikan Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) yang berkembang hingga sekarang dengan bisnisnya BMI Point, Divisi Papan, elektronik dan otomotif. Kemudian Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) dengan bisnis konstruksi, Diklat, EO, Tour and Travel, elektrik mekanikal dan percetakan,” terangnya.

Setelah menyampaikan bisnis – bisnis Koperasi BMI Grup, Kambara kemudian memperkenalkan para pengurus dan pengawas Kopsyah BMI 2023-2027 yang baru dilantik pada RAT Tahun Buku 2022, Selasa 24 Januari 2023 lalu. Dilanjut memperkenalkan para pengurus dan pengawas Kopmen BMI dan Kopjas BMI.

(Togar Harahap/KLIKBMI.COM)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *