وَعَلَّمْنٰهُ صَنْعَةَ لَبُوْسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِّنْۢ بَأْسِكُمْۚ فَهَلْ اَنْتُمْ شٰكِرُوْنَ ٨٠
“Kami mengajarkan pula kepada Daud cara membuat baju besi untukmu guna melindungimu dari serangan musuhmu (dalam peperangan). Maka, apakah kamu bersyukur (kepada Allah)?” (Al-Qur’an Surat Al-Anbiya Ayat 80)
Tangerang, Klikbmi.com: Tulisan ini merupakan Edisi Jumat Khidmat yang disampaikan oleh Pengawas Syariah sebagai nasihat kepada seluruh karyawan Koperasi BMI Group, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai spiritual dalam bekerja. Di tengah dinamika dunia kerja yang semakin kompleks, Al-Qur’an dan sunnah senantiasa memberi tuntunan yang kokoh dalam membentuk karakter dan etos kerja Islami.
Demikian halnya, Dalam Al-Qur’an Surah Al-Anbiya’ ayat 80, Dilansir dari Tafsir Tahlili dari ayat tersebut, Allah menyebutkan karunia-Nya yang lain yang diberikannya kepada Daud a.s., yaitu bahwa Daud telah diberi-Nya pengetahuan dan keterampilan dalam kepandaian menjadikan besi lunak di tangannya tanpa dipanaskan, karena keistimewaan ini Daud mampu memproduksi baju besi yang dipergunakan orang-orang di zaman itu sebagai pelindung diri dalam peperangan. Kepandaian itu dimanfaatkan pula oleh umat-umat yang datang kemudian berabad-abad lamanya. Dengan demikian pengetahuan dan keterampilan yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Daud a.s. itu telah tersebar luas dan bermanfaat bagi orang-orang dari bangsa lain. Di samping menjadi mukjizat Nabi Daud. Sebab itu, pada akhir ayat ini Allah mengajukan pertanyaan kepada umat Nabi Muhammad, apakah turut bersyukur atas karunia tersebut? Sudah tentu, semua umat yang beriman kepada-Nya, senantiasa mensyukuri segala karunia yang dilimpahkan-Nya.
Ayat tersebut menunjukkan bahwa Nabi Daud AS adalah seorang nabi yang juga ahli dalam keterampilan tangan. Meskipun beliau diberi kedudukan tinggi, namun beliau tetap bekerja, berkreasi, dan menghasilkan dari tangannya sendiri. Semangat kemandirian ini juga tercermin dalam sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
“Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud AS memakan makanan dari hasil usahanya sendiri.”
Hendri Tanjung, Ketua Pengawas Syariah Koperasi Syariah BMI, menyampaikan bahwa ayat dan hadis tersebut adalah teladan agung dalam membangun budaya kerja Islami.
“Islam sangat memuliakan kerja keras dan usaha mandiri. Keteladanan Nabi Daud AS menunjukkan bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah. Di Koperasi BMI Group, setiap karyawan diharapkan menanamkan semangat ini dalam aktivitas hariannya,” terang beliau.
Senada dengan hal tersebut, Kamaruddin Batubara Presiden Direktur Koperasi BMI Group yang akrab disapa Kambara turut mengajak seluruh karyawan untuk meneladani semangat kerja Nabi Daud AS dalam menjalankan amanah di koperasi.
“Kita tidak sedang sekadar bekerja, kita sedang berjuang membangun kemandirian dengan berharap keberkahan menuju sejahtera bersama melalui Koperasi BMI Group. Setiap tugas, sekecil apapun, harus dilandasi semangat Nabi Daud: kerja keras, mandiri, dan penuh syukur. Itulah yang membentuk karakter unggul insan BMI,” ungkapnya.
Melalui edisi Jumat Khidmat ini, mari bersama-sama memperkuat semangat kerja sebagai bagian dari ibadah. Menjadikan tanggung jawab sebagai ladang amal, dan menjadikan koperasi ini bukan sekadar tempat bekerja, tetapi juga tempat tumbuhnya nilai-nilai keberkahan dan kebaikan bersama. (Nur/Humas)
*Artikel ini dilansir dari berbagai sumber.