Serang, Klikbmi.com: Sehari-hari Patanah (60 tahun) mencari nafkahnya sebagai buruh tani. Penghasilan warga Kampung Cibodas RT 013 RW 001, Desa Cibodas Kecamatan Tanara Kabupaten Serang, Banten ini hanya mencukupi kebutuhan hidupnya. Di usianya yang sepuh itu, Patanah menggantikan peran suaminya Rusdi yang tak bisa bekerja karena sakit.
Kondisi rumahnya tidak memiliki sanitasi atau MCK. Jika ingin mandi dan buang hajat, keluarga ini harus menumpang di MCK di rumah tentangga atau bahkan ke Sungai dan kebun belakang .
Meskipun berada dalam kondisi memprihatinkan, pasutri lansia ini sungkan untuk mengeluh, mereka ridho. Namun ada yang tidak tega melihat kondisi mereka. Sosok yang dimaksud adalah Ranti, Anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI Cabang Tirtayasa). Ranti kemudian mengajukan keluarga Patanah ke program Sanitasi Dhuafa, dan Pembangunan Sanitasi Dhuafa di setujui oleh Dirut Kopsyah BMI sekaligus Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara.

Peletakan batu pertama Sanitasi Dhuafa untuk Bu Patanah dilaksanakan, Selasa 15 April 2025. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Kecamatan Tanara, Sadirin dan staf Desa Cibodas Zaenal. Manajer Area 04 Ruslan Rohendi dan Manajer Kopsyah BMI Cabang Tirtayasa Yuliyanawati dan staf ZISWAF Sarwo Edi.
Di Lokasi peletakan batu pertama, Sekretaris Kecamatan Tanara Sadirin mengapresiasi kepedulian Kopsyah BMI terhadap warganya.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Kopsyah BMI. Berkat Kopsyah BMI, keluarga yang tak punya sanitasi di Tanara berkurang ” ujar Sadirin
Sadirin juga berpesan agar keluarga Patanah merawat sanitasi dhuafa dari Kopsyah BMI. “saya minta tolong amanah dari Kopsyah BMI TOLONG DIJAGA Ibu Patanah,” pesannya.
Terpisah, Presdir Koperasi BMI Grup, yang karib disapa Kambara menyampaikan Program sanitasi dhuafa merupakan bentuk komitmen sosial BMI kepada saudara- saudara yang tidak mampu.
“Alhamdulillah, BMI terus berkomitmen untuk bertumbuh, berkembang serta berkontribusi positif lewat program pemberdayaan sosialnya. Khususnya bagi saudara-saudara kita yang kekurangan di wilayah pelayanan BMI,” terangnya.

Kambara juga mengajak anggota BMI untuk rajin beramal jariyah baik itu zakat, infaq, sedekah maupun wakaf karena itulah sejatinya yang akan dibawa kelak menghadap Sang Khalik. “Hadist riwayat Muslim jelas jika seseorang meninggal, maka terputus amalnya kecuali tiga hal, amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakan,” Pungkasnya. (Togar/Humas).