Menghapus Catatan Amal Buruk

Info ZISWAF

Nasehat Dhuha Minggu, 4 April 2021 | 8 Hari Menuju Ramadhan 1442 H | Oleh : Sularto

Klikbmi, Tangerang – Setiap orang tidak lepas dari salah dan dosa. Bahkan tidak sedikit dari kita, pagi ingat sore lupa, sore ingat pagi lupa. Namun sebagai insan yang selalu harus memperbaiki diri kita perlu untuk berhijrah dan bertobat. Kita pasti tidak ingin catatan amal kita penuh amal salah. Kita ingin hidup dalam kebersihan dari segala hal buruk. Ustadz Adi Hidayat dalam satu ceramah pendek mengatakan kita perlu merenungi QS Ali Imron Ayat 31 di bawah ini :

قُلۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تُحِبُّوۡنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوۡنِىۡ يُحۡبِبۡكُمُ اللّٰهُ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡ ذُنُوۡبَكُمۡؕ‌ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Maksud dari ayat ini adalah menyampaikan pesan penting kepada orang yang mengatakan mencintai Allah untuk betul-betul mencintai-Nya. Jika kita mencintai Allah, kita harus mengikuti petunjuk Allah, dengan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya yang disyariatkan melalui Rasulullah SAW, juga ditambah dengan melaksanakan sunah-sunah Rasul, niscaya Allah mencintai kita dan mengampuni dosa-dosa kita. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti perintah Rasul-Nya dan meninggalkan larangannya.

Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi untuk mengatakan kepada orang Yahudi, jika mereka benar menaati Allah maka hendaklah mereka mengakui kerasulan Nabi Muhammad, yaitu dengan melaksanakan segala yang terkandung dalam wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Jika mereka telah berbuat demikian niscaya Allah meridai mereka dan memaafkan segala kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan serta mengampuni dosa-dosa mereka.

Mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh baik dalam itikad maupun amal saleh akan menghilangkan dampak maksiat dan kekejian jiwa mereka serta menghapuskan kezaliman yang mereka lakukan sebelumnya.
Ayat ini memberikan keterangan yang kuat untuk mematahkan pengakuan orang-orang yang mengaku mencintai Allah pada setiap saat, sedang amal perbuatannya berlawanan dengan ucapan-ucapan itu. Bagaimana mungkin dapat berkumpul pada diri seseorang cinta kepada Allah dan pada saat yang sama membelakangi perintah-Nya. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah, maka pengakuan cinta itu adalah palsu dan dusta.

Rasulullah bersabda: “Siapa melakukan perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak”. (Riwayat al-Bukhari).

Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan dirinya dengan amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ

Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar.

Meri terus beristigfar dan menjaga diri dari maksiat serta memperbanyak sedekah. Mari perbanyak sedekah melalui Rekening ZISWAF KOPSYAH BMI : 7 2003 2017 1 (BNI Syariah)  a/n Benteng Mikro Indonesia. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *