Mengutamakan Etika Dalam Bermuamalah Dengan Orang Lain

Edu Syariah

Nasehat Dhuha Selasa, 28 September 2021 | 20 Shafar 1443 H | Oleh :  Ust Sarwo Edy, ME

Klikbmi, Tangerang – Hidup itu seperti cermin. Bagaimana kita memperlakukan, bagaimana itu pula kita akan diperlakukan. Quote ini biasanya banyak dijadikan dasar di masyarakat umum agar seseorang bisa bermuamalah dengan baik (dalam koridor, waktu dan tempat masing-masing) kepada siapapun yang ditemuinya.

Sebagai makhluk sosial kita pasti akan berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam hubungan dengan manusia (hablum-mina-n-naas), etika yang harus kita kedepankan adalah dengan memperlakukan mereka dengan baik.

Inilah salah satu etika yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan di dalam hadistnya, Rasulullah menjadikan etika ini sebagai salah satu “syarat” jalan masuk surga. Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ

“Barang siapa ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, hendaknya ketika ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah, dan hendaknya ia berperilaku kepada orang lain sebagaimana ia senang diperlakukan oleh orang lain.” (HR. Muslim, no. 1844)

Hadist di atas mengisyaratkan anjuran Rasulullah agar kita memperlakukan orang lain sebaik apa yang kita ingin diperlakukan dari orang lain. Begitulah bagaimana islam mengajarkan kita untuk menghargai dan bermuamalah dengan orang lain.  Salah satunya adalah dengan menghormati tetangga dan juga tamu. Bahkan di dalam hadist lain dikatakan bahwa tanda orang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah menghormati tetangganya dan tamunya.

Menghormati tetangga dan tamu adalah salah satu bentuk bagaimana memperlakukan orang lain secara baik dan juga merupakan etika yang baik. Hal itulah juga yang menjadikan etika yang baik adalah cerminan iman seseorang. Point memperlakukan orang lain secara baik juga selaras dengan sifat Rasulullah dan tujuan diutusnya beliau kepada umatnya yaitu untuk menyempurnakan akhlak.

Jika kita bisa menerapkan kaidah “Perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan” di masyarakat, insya Allah akan berakibat positif pada kerukunan dan saling menghormati antar keluarga, saudara, teman, tetangga dan juga warga. Selain itu juga akan menghilangkan sifat hasad dan juga penyakit hati lainnya.

Dalam hal ini, kita dianjurkan untuk bermuamalah dengan baik kepada siapapun tanpa melihat seseorang tersebut berbuat baik kepada kita atau tidak. Karena apa yang kita lakukan kepada seseorang adalah cerminan dan jati diri kita dan perlakuan seseorang kepada kita adalah cerminan dan jati dirinya.

Semoga kita bisa mengikuti akhlak Rasulullah SAW dengan cara bermuamalah dengan orang lain secara baik sesuai dengan koridor, waktu dan tempat masing-masing. Wallahu a’lam bish-showaab.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *