Menjaga Hati Tetap Bersih

Edu Syariah

Nasehat Dhuha Jumat, 7  Januari 2022| 3 Jumadil Akhir 1443 H | Oleh : Fakhry Fadhil, S.Sy , M.H

Klikbmi, Tangerang – Tema kita hari adalah menjaga hati tetap bersih. Alam akhirat merupakan akhir dari kehidupan manusia dan merupakan alam yang kekal. Lalu apa yang sudah kita siapkan? Allah SWT hanya memerintahkan kita agar sebanyak-banyaknya beramal baik di dunia, seperti shalat, zakat, puasa dan juga termasuk ibadah  bermuamalah. Perbuatan baik harus banyak kita lakukan tanpa kenal lelah.

Namun, ada satu amalan yang bisa membuat kita selamat di akhirat nanti  yaitu hati yang bersih. Dalam bahasa Al-Quran biasanya disebut Qalbun Salim atau dalam hadits Nabi disebut dengan Salamatus Shadr, keduanya memiliki makna yang sama.

Mengenai hati yang bersih, Allah menyebutkan kata qalbun salim dalam Al-Quran surah al-Syu’ara:

 وَلَا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُون  يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ  إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya, “(Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, yaitu di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna (hari kiamat), kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih).” (Al-Syu’ara: 87-89).

Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam karyanya At-Tafsir al-Munir menyebutkan makna kata qalbun salim dalam ayat tersebut adalah hati yang bersih dari akidah yang rusak, akhlak tercela dan kecenderungan melakukan maksiat, yang bermuara kepada kufur, syirik dan itu semua adalah penyakit hati.

Dalam hadist juga menjelasakan hal yang serupa terkait tentang kebersihan hati.

 رَوَى أَسَدُ بْنُ مُوْسَى، حَدَّثَنَا أَبُو مَعْشَر عَنْ مٌحَمَّدِ بْنِ كَعْبٍ قَالَ: «قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ عَلَيْكُمْ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَدَخَلَ عَبْدُ اللهِ بْنِ سَلَام، فَقَامَ إِلَيْهِ نَاسٌ، فَأَخْبَرُوْهُ، وَقَالُوا: أَخْبِرْنَا بِأَوْثَقِ عَمَلِكَ فِي نَفْسِكَ، قَالَ: إِنَّ عَمَلِي لَضَعِيْفٌ، وَأَوْثَقُ مَا أَرْجُو بِهِ سَلَامَةَ الصَّدْرِ، وَتَرْكِي مَا لَا يَعْنِيْنِي  

Artinya, “Asad bin Musa meriwayatkan: Abu Ma’syar telah mengabarkan kami dari Muhammad bin Ka’ab, ia berkata: Rasulullah saw. menyebutkan: “Orang pertama yang mendatangi kalian itu adalah seorang ahli surga”. Kemudian datanglah Abdullah bin Salam. Orang-orang yang ada saat itu pun berdiri menyambutnya, mereka mengabarkan pada Abdullah bin Salam bahwa ia adalah ahli surga. Mereka berkata pada Abdullah, “Beri tahu kami tentang amalanmu yang paling utama!”. Abdullah bin Salam menjawab, “Sungguh! Amalanku sangat lemah. Aku hanya mengandalkan kebersihan hati dari penyakit hati dan meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagiku”.

Dengan Hati Yang Bersih Persahabatan Akan Terasa Lebih Indah

Hadist tersebut mengingatkan kita, bahwa menjaga hati agar tetap selalu bersih dari segala penyakit hati sama penting dengan amalan wajib dan sunah yang kita lakukan setiap hari, Dari bersihnya hati, akan ada perkataan yang baik, sopan, ramah dan jauh dari menyakiti dan mencela orang lain. Cerminan bersihnya hati akan menimbulkan perilaku dan etika yang baik dan insya Allah akan menyelematkan kita di dunia maupun di akhirat.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *