Pemkab Pandeglang Ajak Warga Penerima PKH Menabung Di Kopsyah BMI

BMI Corner

Pandeglang, klikbmi.com – Asisten Daerah II Pemkab Pandeglang Nuriah mengajak Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) menabung dan memberdayakan simpanannya di Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Hal itu disampaikan Nuriah saat penyerahan dua rumah gratis Kopsyah BMI ke 432 dan 433 di Desa Rocek, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Kamis 21 September 2023.

”Saya mengajak ibu-ibu di sini termasuk yang di Cimanuk jangan dihabiskan kalau dapat PKH. Karena tujuan PKH agar ibu-ibu bisa meningkat kehidupannya. Untuk itu, sebagai Asda II Kabupaten Pandeglang yang membidangi sosial dan ekonomi termasuk koperasi mengajak ibu-ibu PKM menyimpan di Kopsyah BMI,” papar Mantan Camat Cimanuk tersebut.

Asda II Pemkab Pandeglang Nuriah mengajak keluarga penerima manfaat PKH menyisihkan bantuan PKH untuk ditabung di Kopsyah BMI.

Ajakan Nuriah tentu beralasan. Ia mengajak para penerima PKH menabung di Kopsyah BMI karena geliat koperasi beranggotakan 230 ribu lebih itu sudah jelas memberdayakan anggotanya. Salah satunya telah membangun 45 rumah gratis untuk warga Pandeglang, baik anggota maupun non anggota. Di samping itu, BMI punya produk simpanan dan pembiayaan untuk memberdayakan anggotanya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya.

”Setiap penerima PKH baik yang mendapat Rp3,5 juta, atau Rp2,7 dan berapapun itu, ya disisihkan untuk ditabung. Jangan dihabiskan semua. Menabungnya di koperasi, koperasi mana yang jelas memberikan manfaat ya di BMI. Bagi pendamping-pendamping PKH saya wajibkan mengarahkan ini. Menabungnya di BMI. BMI sudah jelas ada simpanan, ada pembiayaan dan punya program sosialnya.  Membangun rumah sudah, membantu masyarakat miskin pasti,” tambah Nuriah.  

”Kami ini enggak enak sama Kopsyah BMI, Sudah membangun 45 rumah gratis untuk warga kami, kok belum ada penghargaan. Serang sudah kasih penghargaan, Lebak sudah, Tangerang Sudah berapa kali kasih penghargaan, terus terakhir Karawang. Cuma Pandeglang yang belum Saya minta Pak Diding (Kabid Koperasi Dinkop) untuk memberi penghargaan untuk Kopsyah BMI dari Ibu Bupati pada Oktober nanti ya,” jelasnya.  

Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara, Asda II Pemkab Pandeglang Nuriah, Direktur Kepatuhan dan Risiko Kopsyah BMI Sondari dan Kades Rocek Wahyudin berfoto bersama bantuan Dinsos Pandeglang kepada penerima HRSH Kopsyah BMI ke 432 dan 433.

Sebelum melanjutkan, wanita yang menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Sosial Pandeglang ini lalu bertanya kepada salah satu penerima PKH yang juga anggota BMI. ”Ibu berapa dapat dari PKH?

“Rp1,7 juta bu?” jawab ibu tersebut.

“Terus nabung di Kopsyah BMI, berapa? Tanya Nuriah lagi.

”Cuma Rp30 ribu bu,” jawabnya

”Aduh kok Cuma Rp30 ribu bu? Besok ditambah lagi? Cimanuk ini paling banyak menerima PKH, harusnya lebih banyak menabung, saya harap minggu-minggu ini ibu tingkatkan lagi tabungan di BMI,” jawab Nuriah yang diiyakan oleh ibu tersebut.

Dengan pemberdayaan simpanan PKH di Kopsyah BMI, sambung Nuriah, warga Pandeglang diharapkan bisa keluar dari jerat kemiskinan. Diketahui, Pandeglang menjadi kabupaten dengan peningkatan penduduk miskin terbanyak, yaitu bertambah 10,99 ribu jiwa menjadi 131,43 ribu jiwa atau sekitar 10,72% pada Maret 2021 dari posisi Maret 2020.

”Di Kabupaten Pandeglang ada 65 ribu Keluarga PKH dan ada Rp375 miliar yang digelontorkan pusat untuk warga kami setiap tahunnya. Kalau saja ibu sisihkan minimal Rp5.000 atau Rp10 ribu menabung di BMI berapa banyak warga Pandeglang yang merasakan manfaatnya. Berapa banyak usaha anggota BMI yang tumbuh dengan simpanan ibu-ibu di Kopsyah BMI?” ajaknya.

Asda II Pemkab Pandeglang yang juga Plt Kadis Sosial Nuriah didapuk membuka pintu HRSH Kopsyah BMI ke 432 dan 433.

Ia pun berharap dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan program pemberdayaan simpanan keluarga PKH di Kopsyah BMI. Kendati demikian, program ini bisa berjalan juga dibutuhkan nota kesepahaman (MoU) dari berbagai pihak.

”Kita harus ada MoU Pak Kamaruddin (Presdir Koperasi BMI Grup), kalau 65 ribu keluarga PKH hanya bisa menghabiskan uang PKH , saya berdosa sebagai Asda II karena tidak ada yang kontrol. Tanggung jawabnya dunia akhirat ini. Siap kan Pak Presdir untuk kerjasama ini?

“Siap!,” jawab Kambara lagi.  

Dengang begitu, Nuriah menjelaskan Kopsyah BMI bisa mengarahkan KPM, untuk dapat mengelola keuangan keluarga secara tepat sasaran, dan lebih banyak diarahkan untuk hal yang produktif ketimbang konsumtif.  Di tambah lagi, Kopsyah BMI dapat melakukan hal-hal kreatif dan inovatif dalam melaksanakan bisnis proses program keluarga harapan. Seperti pemberdayaan pertanian dan peternakan yang sukses dilakukan Kopsyah BMI.

”Masalah saat ini masih banyak orang mampu mengaku miskin. Saya berharap ini tidak terjadi lagi,” jelas Nuriah.

Sementara Kabid Koperasi Dinas Koperasi UKM dan Indag Kabupaten Pandeglang Diding Herdiansyah menyambut baik terobosan Asda II dalam pendampingan simpanan KPM-PKH di Kopsyah BMI.

Dengan pemberdayaan di Kopsyah BMI, terjadi peralihan dari konsumtif ke porsi pemberdayaan yang lebih besar. Di Kopsyah BMI, KPM memiliki akses yang lebih baik untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan, pangan dan gizi keluarganya. Termasuk juga menghilangkan kesenjangan sosial, ketidakberdayaan, dan keterasingan sosial, yang selama ini terlihat pada diri masyarakat miskin.

“Dengan kata lain, keluarga penerima manfaat  diharapkan bermental kaya dan keluar dari kemiskinan,” tandasnya. (togar/humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *