Klikbmi, Tangerang – Fenomena bank emok semakin muncul ke permukaan. Di beberapa tempat bahkan memaksa aparat setempat dan LSM bergerak untuk menyelesaikan kekisruhan tersebut. Entah harus seperti apa memulainya, yang jelas sulit dikikis dan dikendalikan. Termasuk di Sukadiri, dimana koperasi BMI yang dulu berbentuk LPP UMKM didirikan pertama kali tahun 2003.
Kepala Desa Sukadiri, Yasin yang akrab dipanggil Lurah Empe, sudah jengah menerima aduan warga yang berantakan hidupnya gara gara pinjam ke bank emok. Apalagi pihak suaminya ternyata tidak mengetahui pinjaman tersebut.” Banyak kejadian seperti ini, ada yang datang, minjem uang buat bayar si A, datang lagi buat bayar si B, tiap hari warga kami kerepotan bayar angsuran ke beberapa LKM di sini. Bahkan tak jarang sampai menimbulkan masalah rumah tangga hingga perceraian pun tak dapat dielak kan.” Ujar Kades Yasin.
Yasin juga menegaskan bahwa dirinya sangat mengenal Kopsyah BMI sejak tahun 2003.” Dulu saya staf Desa. Saya tahu ada Pak Kamaruddin, ketuanya .Sejak dulu BMI selalu membantu warga kami, mulai dari santunan, diberi pekerjaan, pinjaman, hibah rumah dan lain sebagainya. Saya sudah seperti dengan saudara dengan BMI ini. Kita akan segera mendata tiap kumpulan warga, mana yang BMI, mana yang bukan BMI, Jika mereka tidak hadir dengan solusi seperti Kopsyah BMI lakukan, kita akan tindak tegas dan larang beroperasi di sini lagi” Ujar Yasin.
Manager Operasional Kopsyah BMI yang diundang oleh Kades Yasin, M.Fadlillah mengatakan bahwa dirinya diundang ke Kantor Desa Sukadiri pada Kamis, (27/2) untuk mendiskusikan masalah masalah yang dihadapi warga terkait banyaknya pinjaman yang beredar.” Pak Kades ingin Kopsyah BMI memberikan pandangannya, makanya saya diundang ke sini. Kades ini tiap hari didatangi orang untuk minjem uang buat bayar angsuran.” Ujar Fadlil. Sementara itu Direktur operasional Kopsyah BMI, Yayat Hidayatullah mengingatkan agar masyarakat jangan mudah tergiur oleh kemudahan mengakses pembiayaan dari bank emok.” Bismillah dengan Kopsyah BMI saja satu, jangan selingkuh. Nanti repot sendiri. Gak bisa kita salahkan bank nya, Ibu sendiri yang minjam ke mereka kan.makanya harus pintar memilih pembiayaan. ” ujar Yayat. Yayat juga mengatakan bahwa Kopsyah BMI selalu mengedepankan azas kekeluargaan dan pola pendekatan syariah dalam menyelesaikan permasalahan terkait pembiayaan yang bermasalah.
Baca : https://klikbmi.com/yayat-hidayatullah-jangan-selingkuh-dari-kopsyah-bmi/
Sementara itu Presiden Direktur Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara menilai bahwa fenomena bank emok sudah final pembahasan dan solusinya.” Pertama, Pemerintah dalam hal ini Kemenkop dan UKM serta Kemenkum HAM harus lebih selektif dalam pemberian izin koperasi, sekarang banyak bank gelap yang berkedok koperasi atau koperasi nakal yang berpraktek sebagai bank gelap, ini harus segera ditertibkan, kedua, lakukan edukasi secara menyeluruh, libatkan semua stakeholder di sana, untuk menyadarkan masyarakat agar jangan terjebak oleh maraknya pembiayaan mudah yang menjerat, harus bisa mengukur kemampuan sendiri jangan sampai over financing, ketiga , edukasi dan evaluasi juga koperasinya jika betul betul mengaku sebagai koperasi, agar mengedepankan prinsip prinsip koperasi yang berazaskan kekeluargaan dan gotong royong, jangan sampai bertindak di luar jati diri koperasi” pungkas Kamaruddin Batubara.(AH/klikbmi)
Joss
Joss
Koperasi BMI joooosss…👍
Koperasi Untuk Kemaslahatan Ummat…. 🤲