Tangerang, Klikbmi.com – Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Berbasis Kompetensi Asisten Manajer Bidang Pembiayaan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Asmen Pembiayaan Kopsyah BMI) yang dilaksanakan di Yasmin Hotel Karawaci memasuki hari ke-2. Diklat yang diikuti oleh 65 peserta yang merupakan Asisten Manajer Bidang Pembiayaan Kopsyah BMI telah selesai menerima 8 materi Kompetensi dari fasilitator. Seluruh materi dipaparkan dalam waktu 720 menit, Dimana per-materi di isi selama 90 Menit oleh 1 fasilitator yang kompeten dengan teori dan praktik dibidang pembiayaan Koperasi Syariah.
Perlu diketahui, Diklat Berbasis Kompetensi tersebut diselenggarakan oleh Direktorat SDM Kopsyah BMI dan dilaksanakan oleh tim Benteng Manajemen Indonesia Institute (BMI Institute) didalam naungan Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia. Baban Sarbana selaku ketua tim BMI Institute menyampaikan teori yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan pengalaman lapangan di Kopsyah BMI “Saya dan tim telah menyusun materi berdasarkan SKKNI dan berdasar pengalaman expert di masing-masing bidang, Kita harap semua teori yang disediakan dapat dipelajari dan semua perserta lulus kompeten” Papar Pria yang juga Direktur PT Rumah Tulis tersebut.
Lebih lanjut, Ia juga menyampaikan terdapat 3 bentuk model materi pelatihan. Pertama, modul pelatihan Asisten Manajer Bidang Pembiayaan mengacu pada Unit Kompetensi yang tercantum pada SKKNI No 193 Tahun 2017 Bidang KSPPS/USPPS. Kedua, paparan materi pelatihan disusun berdasarkan pengalaman-pengalaman di bidang pembiayaan yang telah diimplementasikan oleh para pengurus dan pengelola di Kopsyah BMI. Ketiga, penilaian kompetensi para peserta pelatihan dilakukan berdasarkan ujian tertulis dan penilaian tim assesor internal Koperasi BMI Grup.
Berdasarkan pemaparan materi dari 8 unit kompetensi pelatihan, Peserta diharap mampu meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam melakukan komunikasi yang baik dan benar di tempat kerja, melakukan pelayanan prima untuk meningkatkan kepuasan anggota, mampu melakukan survei pembiayaan yang tepat, selalu melakukan monitoring pembiayaan agar outstanding pembiayaan dapat terkontrol, memiliki keterampilan menangani pembiayaan yang bermasalah dan memberikan solusi tepat kepada anggota, mampu memasarkan seluruh jenis produk pembiayaan produktif dan investasi. Mampu melakukan analisis kelayakan sehingga dapat mengantisipasi anggota yang bermasalah dan analisa kemampuan membayar dari awal. Serta mampu melakukan orientasi transaksi dan akad syariah yang benar. Di akhir hari kedua, Diklat ditutup dengan Assessment berupa ujian tertulis untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta setelah mengikuti 8 persentasi materi pelatihan serta menentukan kelulusan kompeten atau tidak kompeten. (Cahaya/Humas)