3 Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal

Info ZISWAF

Nasehat Dhuha Minggu, 30 Mei 2021 | 18 Syawal 1442 H | Oleh : Sularto

Klikbmi, Tangerang –  BMI Kliker di manapun berada, hari ini kita libur bekerja. Saatnya kita focus untuk keluarga tercinta. Yang masih punya orang tua, suasana hari libur seperti ini bisa kita manfaatkan untuk berkunjung ke rumah orang tua atau mertua kita. Atau yang masih dalam satu rumah, inilah kesempatan kita untuk memberikan kebahagiaan kepada orang tua kita. Lalu bagaimana jika orang tua kita telah meninggal? Kita juga masih bisa berbakti kepada Beliau. Materi nasehat dhuha kita kali ini, redaksi ambil dari inti ceramah Buya Yahya tentang 3 cari berbakti kepada orang tua yang telah tiada.

Sebagai anak tentu kita punya sambungan hati kepada orang tua kita. Ada 3 cara sebagai anak yang saleh/salehah untuk tetap berbakti walaupun orang tua kita telah tiada. Pertama, adalah selalu mendoakan orang tua agar diampuni dosanya dan diberikan kasih saying. Kedua, menyisihkan setiap pendapatan kita untuk beramal atas nama orang tua kita dan jika kita berbuat kebaikan kita bisa berikan kebaikan atas nama orang tua kita. Ketiga, ikuti dan teruskan kebaikan orang tua yang secara rutinkan dijalankan oleh orang tua kita dan jangan sampai terjadi konflik waris yang tentunya akan membuat keberkahan menjadi hilang dan secara tidak langsung telah durhaka, karena jika orang tua kita masih hidup pasti akan kecewa.

Orang tua kita merupakan sosok yang paling berpengaruh dan berjasa dalam kehidupan banyak orang. Menjaga sejak berada di dalam kandungan, hingga merawat sampai tumbuh dewasa merupakan jasa-jasa orang tua yang tidak akan pernah bisa kita balas. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, berbakti kepada orang tua merupakan suatu kewajiban. Mulianya kedudukan orang tua dalam Islam tergambar dari ayat-ayat dan hadis-hadis yang menjelaskan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Allah SWT berfirman, “Tuhanmu memerintahkanmu agar kamu tidak menyembah kecuali kepada-Nya dan untuk berbakti kepada kedua orang tua.” (QS. Al Israa’: 23).

Kemudian dalam salah satu hadis, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, “Wahai Rasulullah, amal apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Shalat tepat pada waktunya”. Kemudian beliau ditanya apalagi amal yang paling dicintai sesudahnya. Beliau pun menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua” (HR. Bukhari). Berbakti kepada orang tua tidak mengenal waktu. Baik ketika orang tua masih hidup, atau pun orang tua yang sudah meninggal, kita wajib untuk terus berbakti kepada mereka.

Ya, meski kedua orang tua telah tutup usia, bukan berarti kita berhenti mendoakan mereka. Justru di saat inilah, kedua orang tua kita sangat menantikan doa dari anak-anaknya sebagai penolong dan juga amalan yang tak pernah putus. Memberikan doa untuk orang tua yang sudah meninggal wajib dilaksanakan bagi anak-anak yang ditinggalkan.  Begitu mulianya kedudukan orang tua dalam Islam sampai membuat siapa saja yang durhaka kepada mereka, maka dosa besar yang akan menjadi balasannya. Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian kuberitahukan tentang dosa besar yang terbesar?” Maka para sahabat mengatakan, “Tentu mau wahai Rasulullah”. Maka beliau mengatakan, “Yaitu mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berbakti kepada orang tua tidak hanya dilakukan ketika mereka hidup di dunia. Saat mereka telah meninggal pun, kita tetap diperintahkan untuk terus berbakti pada kedua orang tua kita. Mengutip dari kanal Rumaysho, dalam sebuah hadis dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata, “Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Kita juga tahu bahwa salah satu amalan yang akan terus mengalirkan pahala meskipun seseorang telah meninggal adalah doa dari anak yang saleh/salehah untuk orang tuanya. Doa untuk orang tua yang sudah meninggal dari sang anak inilah yang dikatakan dapat menjadi penyelamat dan juga sesuatu yang dinanti oleh orang tua ketika mereka telah meninggal.

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang saleh/salehah.” (HR. Muslim).

Mari bersedekah untuk orang tua kita, salurkan sedekah melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n  Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888 .(Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *