Asdep Pembiayaan Kementerian Koperasi RI Kunjungi Koperasi Syariah BMI, Bahas Sinergi dan Peningkatan Skala Usaha Koperasi

Ekonomi

Tangerang, Klikbmi.com: Dalam rangka meningkatkan sinergi dan efektivitas monitoring program pembinaan perkoperasian, Tim Asisten Deputi Pembiayaan pada Deputi Bidang Pengembangan Talenta dan Daya Saing Koperasi, Kementerian Koperasi Republik Indonesia, melaksanakan kunjungan kerja ke Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI), yang merupakan bagian dari Koperasi BMI Group.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Rombongan dipimpin langsung oleh Asisten Deputi Pembiayaan, Niken Wulandari, yang hadir bersama sejumlah pejabat kementerian lainnya, antara lain Kusmiyati (Pengembang Kewirausahaan Ahli Muda), Teti Mariati (Pengembang Kewirausahaan Ahli Madya), Indra Yuda Pratama (Pelaksana), dan Idham Fajar Giffari (Tenaga Ahli).

Kedatangan tim disambut hangat oleh Presiden Direktur BMI Group sekaligus Direktur Utama Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara, didampingi oleh Direktur Keuangan Makhrus dan Direktur Bisnis serta Pemberdayaan Casmita.

Sesi Diskusi di Aula Yasril Muttaqien Kantor Pusat Koperasi Syariah BMI

Dalam sambutannya, Niken Wulandari mengapresiasi pencapaian Kopsyah BMI yang telah meraih penilaian ODS Grade A serta memiliki lebih dari 100 cabang yang tersebar di wilayah Banten dan Jawa Barat. Ia menilai Kopsyah BMI sebagai model koperasi yang sukses, dan berharap praktik terbaik yang diterapkan dapat dibagikan sebagai inspirasi bagi koperasi lainnya.

“Kami ingin belajar bagaimana Kopsyah BMI bisa tumbuh sebesar ini. Tugas kami adalah meningkatkan volume usaha koperasi di seluruh Indonesia, dan kehadiran Kopsyah BMI memberikan dampak nyata terutama dalam mendorong inisiatif Koperasi Merah Putih. Kami berharap Kopsyah BMI dapat terus menjadi bagian dari gerakan ini, termasuk dalam proses kurasi dan sinergi “ ujar Niken.

Menanggapi hal tersebut, Kamaruddin Batubara yang akrab disapa Kambara menyampaikan bahwa seluruh inovasi dan pengembangan yang dilakukan Kopsyah BMI berangkat dari pengalaman nyata dan komitmen kuat untuk menjadikan koperasi sebagai badan usaha milik bersama.

“Saya ingin mengenalkan koperasi di tempat-tempat elit, mengubah persepsi bahwa koperasi itu kuno. Karena itu, saya memulainya dari nol dan tidak boleh mundur. Ini harus berhasil. Kami juga menekankan pentingnya menekan kepentingan pribadi serta mendorong kolaborasi antar pelaku usaha di desa melalui Koperasi Desa merah putih,” tegas Kambara.

Niken Wulandari (tengah) bersama kedua rekannya berbelanja produk UMKM Anggota Koperasi BMI yang telah dikurasi dan dijajakan di Warung BMI milik Koperasi Konsumen BMI.

Dalam sesi diskusi, Kambara memaparkan Model BMI Syariah, sebuah pendekatan khas yang membedakan Kopsyah BMI dari koperasi syariah lainnya. Model ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan anggota secara menyeluruh melalui lima pilar utama, yaitu: ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, dan spiritual.

Untuk menjalankan kelima pilar tersebut, BMI Group mengembangkan lima instrumen dasar yang saling terintegrasi, yakni: sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan, dan investasi. Instrumen-instrumen ini tidak hanya menjadi alat keuangan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pemberdayaan yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berbasis nilai-nilai syariah.

Lebih lanjut, Kambara juga memaparkan struktur holding bisnis BMI Group yang meliputi berbagai unit usaha, semuanya terhubung dalam satu ekosistem pemberdayaan anggota dan masyarakat desa. Ia menekankan bahwa keberhasilan koperasi bukan sekadar pertumbuhan aset, tetapi sejauh mana koperasi mampu membangun solidaritas ekonomi dari bawah, berbasis kebutuhan riil anggota.

Perlu diketahui, Koperasi BMI Grup merupakan Holding Koperasi yang terdiri dari 3 Koperasi Primer dan 1 Koperasi Sekunder. Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI) dengan aktivititas bisnis Teknologi Informasi dan BMI Institute menaungi 3 koperasi primer di BMI Grup yakni Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) pada sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah, Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) pada sektor usaha riil khususnya sektor konsumsi.  Ketiga Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) yang bergerak pada sektor jasa.

Foto bersama

Kunjungan kerja ini semakin bermakna dengan adanya kunjungan tim Kemenkop ke Warung BMI, yang berlokasi tepat di sebelah kantor pusat Kopsyah BMI. Warung ini dikelola oleh Koperasi Konsumen BMI dan menjual produk-produk UMKM anggota yang telah dikurasi kualitasnya. Dalam kunjungan tersebut, tim kementerian membeli berbagai produk lokal unggulan, mulai dari makanan kemasan, dompet, parfum, buku, baju koko dan produklainnya sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan koperasi berbasis pemberdayaan.

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan koperasi unggulan dalam upaya meningkatkan daya saing, kapasitas usaha, dan kontribusi koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. (Nur/Humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *