وَالَّذِينَ صَبَرُوا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عُقْبَى الدَّارِ
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (Surat Ar-Ra’d : 22)
Klikbmi, Serang – Nining (48 tahun) hanya menatap pilu puing-puing rumah didepannya. Rumah itu dibangun dari keringat dia dan suaminya, belasan tahun silam. Atap dan sebagian besarnya ambruk karena diterjang angin. Hal itu memaksa Anggota Kopsyah BMI Cabang Ciruas itu menumpang di rumah kerabatnya.
Satu pekan lebih sudah terlewati sejak terjangan angin kencang dan hujan deras menghantam rumahnya di Kampung Kagulon, RT 09, RW 005, Desa Cigelam, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. Belum ada perubahan yang berarti di sebidang tanah yang masih terlihat batu bata berserakan itu. Angin dan hujan benar-benar menghabiskan rumahnya yang sudah lapuk.
Warga yang lain juga menyaksikan bagaimana rumah itu hancur. Debu dari dinding yang runtuh mengepul. Rumah dan isinya remuk redam. Hanya tersisa dinding di bagian depan saja.Selama dua pekan kejadian, belum ada tumpukan material bangunan yang bisa digunakan untuk kembali mendirikan rumah. Yang ada hanya kerabat dan tetangga pemilik rumah yang membantu membersihkan serpihan dinding rumah yang masih terlihat berserakan.
Nining, begitupun suaminya hanya seorang buruh tani yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Kabar musibah itupun didengar oleh Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). Tepat di hari Rabu 8 Februari 2022, pilu di wajah Nining berubah menjadi rona senang.
Hari itu, Bantuan material dari Kopsyah BMI mendapat sambutan hangat oleh Keluarga Nining dan para tetangganya. Oleh warga, hebel, papan dan material lain dipindahkan dari truk ke rumah Nining secara estafet. Bahan material ini sebesar Rp3 juta itu berasal dari Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI).
”Alhamdulillah, terima kasih banyak sekali pak, terima kasih kepada Kopsyah BMI. Kami bisa membangun rumah sekarang,” terang Anggota Kopsyah BMI Rembug Pusat Mars tersebut.
Nining mengakui, bangunan rumahnya memang sudah banyak yang lapuk saat kejadian itu. Atap rumahnya sudah banyak yang berlubang di sana-sini. Beberapa bagian rumahnya juga ditunjang oleh bambu yang diambilnya dari kebun sendiri.

Manajer Cabang Ciruas Iip Azipah menjelaskan, Dana pembangunan HRSH khusus anggota dana berasal dari keuntungan Koperasi. Dengan kata lain, biaya pembangunan bersumber dari dana kebajikan (1 persen setiap pencairan pembiayaan). 50 persen dari 1 persen tersebut diperuntukkan untuk sosial pemberdayaan sementara 50 persen lagi dipakai untuk pengembangan diri atau Capacity Building.
”Kopsyah BMI berharap bantuan ini mampu meringankan beban Ibu Nining. Bantuan material merupakan bentuk kepedulian Kopsyah BMI yang tidak hanya diberikan kepada anggota, melainkan juga kepada masyarakat,” jelasnya.
Terpisah, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menjelaskan bahwa Koperasi BMI menekankan pada dua hal. Pertama sebagai koperasi, BMI ingin mewujudkan kesejahteraan baik bagi anggota maupun masyarakat. Dan dengan prinisp syariah, Koperasi BMI mencari keberkahan.
BACA JUGA : Pengen Tahu Apa Saja Produk Simpanan Kopsyah BMI Klik Di Sini
“Koperasi BMI mengajak masyarakat berkoperasi untuk sejahtera bersama. Semua orang bisa sejahtera dengan koperasi. Bantuan seperti yang diberikan kepada Ibu Nining adalah peran bahwa Koperasi tumbuh dengan semangat saling berbagi. Dan kami sangat menjunjung tinggi nilai syariah. Pelaksanaan syariah ini adalah untuk mendapatkan keberkahan dunia akherat” ujar pria yang karib disapa Kambara itu.
Kambara menegaskan bahwa Koperasi BMI dibangun atas dasar sikap taawun, yakni tolong menolong dalam kebaikan. Dalam QS Al Maidah ayat 2 ,Allah memerintahkan kita agar saling tolong menolong dalam kebaikan.
”Inilah esensi berkoperasi menurut ajaran syariah. Refresentasi dari sikap taawun ini kita nyatakan dalam bentuk aksi kepedulian seperti yang rekan-rekan lakukan di Ciruas, menyantuni masyarakat tidak mampu yang rumahnya roboh,” jelasnya.
Dijelaskannya, bahwa Koperasi BMI terus melakukan dakwah muamalah selama ini. “Dakwah muamalah kita salah satunya yakni membangun mindset masyarakat baik anggota maupun non anggota untuk untuk saling bergotong royong membantu sesama dengan menyalurkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf secara konsisten. Insha Allah melalui Kopsyah BMI dana ZISWAF yang Bapak/Ibu salurkan, akan digunakan untuk membantu masyarakat dhuafa yang membutuhkan pertolongan kita hingga menjadi nilai ibadah dan amal jariyah kita kelak di akhirat,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi)