Studium General UIN Banten, Kambara Ajak Pahami Koperasi Dengan Benar

Kabar Banten

Klikbmi, Serang – Hari ini Rabu,10/2 Fakultas Syariah UIN SMH Banten atau yang sering disebut UIN Banten mengadakan Studium General dalam rangka pembelajaran semester Genap yang diikuti oleh 150 mahasiswa dari Fakultas Syariah UNI Banten. Hadir dalam stadium general ini Rektor UIN Banten Prof Dr KH Wawan Wahyudin, M.Pd sekaligus membuka acara. Kamaruddin Batubara, SE, ME, Presiden Direktur Koperasi BMI  yang akrab dipanggil Kambara menjadi pembicara utama stadium general kali ini.

Dalam sambutannya rektor menyampaikan bahwa Allah menurunkan kitab suci.  Selain menurunkan kitab suci, Allah menurunkan Nabi dan Rosul. Keduanya diturunkan Allah untuk memberikan pencerahan pada umat manusia. “ Saya berharap kegelapan mental-mental kita tercerahkan dengan stadium general hari ini” ujar  Prof Wawan membuka pernyataan.

Rektor UIN Banten Prof Dr KH Wawan Wahyudin, M.Pd Memberikan Sambutan Sekaligus Membuka Acara

Ia mengatakan harus belajar dari kisah-kisah nabi. “AdaNabi yang masuk dalam perut ikan, Nabi Yunus. Ia dalam kegelapan namun atas perjuangannya muncullah terang – benderang” ujarnya lagi.

Rektor  menambahkan kita semua harus belajar dari Nabi Musa yang penuh perjuangan. “ Saya kira Pak Batubara ini juga sangat berjuang keras untuk dapat mencapai hal seperti ini” ujar Prof Wawan lagi. Ia kembali menegaskan semua perlu belajar juga dari Nabi Isa, Nabi Ismail dan nabi Ibrahim. “Kita perlu belajar dari kisah-kisah nabi untuk berjuang menuju jalan yang lebih baik”ujarnya lagi.

Menutup sambutan Studium General bertema Resiliensi Koperasi Syariah Bangkit dari Pandemi Covid-19 ini Prof Wawan memberikan pesan Prodi Syariah harus menjadi prodi yang unggul. “Prodi (red : program studi) ini harus menjadi unggul, inilah pesan saya kepada Fakultas Syariah. Dan saya mengapresiasi kegiatan ini” pungkas Prof Wawan menutup sambutannya.

Kambara yang memberikan materi kali ini benar-benar memberikan pencerahan kepada mahasiswa. Sebelum memulai materi ia memanggil tiga mahasiswa peserta stadium general dengan memberikan games sekaligus untuk memberikan pandangan tentang berkoperasi.

Kamaruddin Batubara, SE, ME, Presiden Direktur Koperasi BMI Memberikan Materi

Pria tinggi besar ini menjelaskan pemikiran Bung Hatta tentang koperasi yang berasal dari khitah tolong-menolong. Bung Hatta katakan untuk melawan kapitalisme tidak ada cara lain kecuali dengan tolong-menolong. “Dua hari lalu saya menulis di antara.news tentang beda koperasi dan bank, Anda semua dapat membacanya lebih jelas. Koperasi itu milik bersama. Lalu apa bedanya dengan Bank. Mari kita simak selanjutnya materi ini” ujar Presiden Direktur Koperasi Sekunder BMI ini.

Simak kegiatan sosial BMI : https://www.youtube.com/watch?v=igPzPr9wPCQ

Simak kegiatan pemberdayaan BMI : https://www.youtube.com/watch?v=DentBDe1Q7I

Kambara menegaskan bangun komitmen bersama dengan membangun 3 pengertian dasar berkoperasi. Komitmen bersama yang perlu dibangun antara lain bahwa koperasi harus dibangun dengan modal bersama, pasar bersama dan inovasi. “Koperasi itu dibangun dengan modal bersama. Pasarnya pun harus bersama. Gerakan koperasi harus terus berinovasi. Jika ketiga pengertian dasar ini dilakukan maka koperasi kita akan maju ke depan” ujar Kambara lagi.

“Majunya koperasi harus dikelola dengan professional. Profesional dalam manajemen tentunya menyangkut banyak aspek. Mulai dari SOP sampai dengan gaji juga harus professional. Gaji koperasi juga harus tinggi artinya sesuai dengan pekerjaannya, sesuai dengan aturan yang berlaku. Gaji di BMI minimal dengan UMR Tangerang. Inilah komitmen professional kita” ujar Kambara berapi-api.

Kamaruddin Batubara, SE, ME, Presiden Direktur Koperasi BMI

“Mengapa BMI bikin rumah gratis? Karena kita ingin menghidupkan moral dan spiritual” tegasnya Kambara.

Kambara menegaskan koperasi harus masuk pada peradaban baru koperasi Indonesia. “Ada 5 poin dasar, koperasi harus besar, koperasi harus dikelola professional, koperasi harus mandiri, berkarakter dan bermartabat, koperasi harus memberdayakan dan koperasi harus peduli sesama” tegas Kambara.

Kambara menerangkan bahwa kita semua harus mampu membedakan koperasi dengan yang bukan koperasi. Bung Hatta menegaskan sejak dahulu banyak orang akan mendirikan koperasi tetapi dia sebetulnya bukan koperasi. “Kita harusnya mampu mengecek mana koperasi yang benar dan yang tidak benar. Kalau ada koperasi yang pengurusnya ada hubungan semenda atau saudara kandung, hati-hati. Ini Bukan kekeluargaan tetapi ‘keluarga’. Dan ini bukan koperasi yang benar” paparnya lagi.

Kambara melanjutkan materinya bagaimana strategi BMI melayani anggota. “Pertama anggota harus diberikan pengetahuan tentang hak dan kewajibannya. Koperasi ini adalah milik bersama. Semua bisa mengawasi. Sebagai pengguna anggota harus memanfaatkan jasa dan produk koperasi. Dan sebagai pengendali, anggota bisa mengawasi kinerja pengurus” tegas Kambara melanjutkan.

Kambara juga menerangkan bagaimana BMI melakukan pembiayaan kepada anggota tanpa jaminan dan menegakkan prinsip syariah. Ia juga menegaskan tentang perlu koperasi melakukan lebih banyak kegiatan sosial.

“Pendidikan dan pelatihan juga jangan sampai lupa, pendidikan ini penting untuk anggota dan juga karyawan. Mereka harus tahu betul tentang koperasi. Dengan pendidikan  koperasi akan lebih maju karena ada partisipasi aktif dari anggota” tutur Kambara.

“Koperasi untuk maju kita juga harus menjujung tinggi transparansi, kita jangan sampai ragu untuk memberikan laporan keuangan di website koperasi kita” ujarnya lagi.

Baca juga : https://klikbmi.com/?s=peradaban+baru+koperasi+indonesia

Kambara melanjutkan materi dengan menjelaskan saat ini Koperasi BMI telah menjadi grup koperasi dengan 3 koperasi primer dan 1 koperasi sekunder. “Koperasi BMI Grup terdiri dari Kopsyah BMI bergerak di sektor keuangan, Kopmen BMI pada sektor konsumsi, Kopjas BMI pada sektor jasa dan ketiga koperasi ini disinergikan oleh Koperasi Sekunder BMI” tutur Kambara.

Baca juga : https://klikbmi.com/rapat-kerja-koperasi-bmi-dihelat-di-garut-bergairah-dengan-koperasi-sekunder-sebagai-holding-bmi/

Baca juga : https://klikbmi.com/logo-koperasi-sekunder-dan-kopjas-bmi-akan-launching-di-rat-tahun-buku-2021/

Kambara menegaskan adanya BMI Point yang dikelola oleh Kopmen BMI. “BMI Point untuk mempermudah pedagang dan menghidupkan ekosistem ekonomi di pasar terutama pasar tradisional” papar Kambara melanjutkan.

Suasana Studium General

Baca juga : https://klikbmi.com/simbol-ekonomi-kerakyatan-kopmen-bmi-fokus-garap-pasar-tradisional/

Melanjutkan materinya Kambara menerangkan pengumpulan wajak untuk mewujudkan kawasan BMI Center. “Dengan wakaf yang hanya Rp 2.000,- perminggu saat ini telah kita beli 20 Ha sawah” tegas Kambara.

Baca juga : https://klikbmi.com/10-muharram-bmi-tebar-200-santunan-anak-yatim-di-kawasan-pembangunan-bmi-center/

Kambara lalu melanjutkan materi pada apa saja yang dilakukan oleh Kopjas BMI. Kopjas BMI melaksanakan segala macam bisnis jasa.

Menutup materinya Kambara mengajak untuk berkoperasi untuk membantu masyarakat dalam rangka menciptakan pemerataan dan keadilan ekonomi. “Saya ajak semua yang ada di sini untuk menjadi anggota koperasi dan anggota BMI untuk menciptakan pemerataan dan keadilan ekonomi” pungkas Kambara. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

1 thought on “Studium General UIN Banten, Kambara Ajak Pahami Koperasi Dengan Benar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *