Belajar Jujur Dari Kisah Syech Abdul Qodir Al Jailani Yang Membuat Begal Bertobat

Info ZISWAF

#Nasehat Dhuha# Ahad, 21 Februari 2021 | 50 Hari Menuju Ramadhan 1442 H | Oleh : Ust Casmita, SE, ME

Klikbmi, Tangerang – Sewaktu masih kecil, Syekh Abdul Qadir meminta izin pada ibunya pergi ke Baghdad untuk menuntut ilmu. Ibunya pun mengizinkan dan memberikannya uang sebagai bekal dalam perjalanan menuju Baghdad. Uang sebanyak  delapan puluh dinar, akan tetapi syeh Abdul Qodir membagi 2 karena dia masih mempunyai seorang adik. Padahal adiknya tidak tahu kalau ibunya memberi uang 80 dinar, tapi karena kejujuran  Syeh Abdul  Qadir, beliau membagi 2 untuknya 40 dinar dan untuk adiknya 40 dinar.

Empat puluh dinar itu diselipkan di lipatan pakaian di bawah ketiak Syekh Abdul Qadir. Sebelum berangkat, ibunya berpesan agar Syekh Abdul Qadir senantiasa jujur dalam kondisi apapun. 

Syekh Abdul Qadir pun kemudian berangkat dengan rombongan Para pedagang yang hendak menuju Baghdad. Saat sampai di wilayah Hamdan, rombongan yang akan pergi ke Baghdad itu pun dihadang oleh para perampok. Para perampok pun merampas semua harta benda orang-orang yang akan berangkat ke Baghdad itu. 

Hingga tiba saat Syekh Abdul Qadir didekati salah satu perampok, perampok itu menanyakan tentang harta benda yang dibawanya. Seketika dengan jujur Syekh Abdul Qadir pun menjawab bahwa ia membawa uang empat puluh dinar. 

Syekh Abdul Qadir pun menunjukan letak di mana uangnya disimpan. Namun perampok yang bertanya itu tidak percaya jawaban Syekh Abdul Qadir yang masih kecil dan terlihat miskin menganggapnya hanya sebagai candaan. Tetapi, saat perampok lainnya bertanya tentang hal yang sama. Syekh Abdul Qadir pun menjawab seperti yang diutarakan sebelumnya. 

Hingga kemudian para perampok itu mengadu pada pemimpinnya. Pimpinan perampok pun lantas menghampiri Syekh Abdul Qadir dan menanyakan tentang harta yang dibawanya. Syekh Abdul Qadir pun kembali menjelaskan bahwa dirinya membawa uang empat puluh dinar yang diletakan di lipatan baju. Pimpinan perampok itu lantas merobek jahitan baju yang berada di bawah ketiak Syekh Abdul Qadir dan mendapati uang sebesar empat puluh dinar itu. 

Pimpinan perampok pun terheran. Hingga bertanya pada Syekh Abdul Qadir tentang apa yang membuatnya begitu saja mengaku tentang harta yang dibawanya yang akan dirampok. Syekh Abdul Qadir pun menjawab bahwa ia teringat pesan sekaligus janji pada ibunya agar selalu jujur. Sebab itulah syekh Abdul Qadir memberitahu harta yang dibawanya pada perampok. 

Mendengar jawaban Syekh Abdul Qadir, pimpinan perampok itu tersungkur dan menangis menyaksikan kejujuran Syeh Abdul Qadir atas pesan ibunya itu sedangkan selama ini dia dan anak buahnya selalu tidak jujur bahkan mengingkari perintah Allah SWT. Ia pun langsung menyatakan tobat atas perbuatannya. Seketika anak buahnya pun mengikuti bertobat dan mengurungkan niat untuk merampok harta benda rombongan yang hendak pergi ke Baghdad. Begitulah  hidayah Allah turun melalui syariat  Jujur Syeh Abdul Qadir.

Apakah selama ini kita sudah Jujur?

SELAMAT SHALAT DHUHA DAN BERBUAT JUJUR

Rekening ZISWAF KOPSYAH BMI : 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *