Klikbmi.com, Tangerang – Tidak hanya Banten, kini Bogor pun mulai merasakan sentuhan Kopsyah BMI. Setelah beberapa desa terdahulu di Bogor, kini giliran Desa Cibanteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor yang beruntung dengan hadirnya Kopsyah BMI di wilayahnya, Ya, hari Jumat (16/10), Kopsyah BMI Cabang Ciampea menggelar Pertemuan Umum di Desa Cibanteng yang merupakan Pertemuan Umum ke 2 di wilayah Kecamatan Ciampea.
Pertemuan Umum di Desa Cibanteng dihadiri oleh Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Radius Usman,S.Si.,MM, Anggota Pengawas Operasional Kopsyah BMI, Ir. Bagus WD Wicaksana,M.Si , Manager Area Encep Toha Saputra, SM dan Manager Cabang Ciampea, A. Sudrajat. Sementara itu dari pihak eksternal, pejabat yang hadir antara lain, Kasie Ekbang Kecamatan Ciampea, H. Bedi Rusmana, S.Sos.,M.Si, Kepala Desa Cibanteng,Warso, S.Sos.,MM, Ketua BPD Desa Ciampea, Ketua LPM Desa Ciampea, Kader PKK dan para ketua RT (49 RT) serta ketua RW (10 RW) se Desa Cibanteng yang kurang lebih berjumlah 60 orang. Acara Pertemuan Umum kali ini agak spesial karena momentumnya berbarengan dengan pembagian dana stimulan Covid 19 dari Pemerintah .
Pertemuan Umum berlangsung singkat, karena ketentuan PSBB yang masih berlaku di Kabupaten Bogor untuk membatasi waktu pertemuan. Dengan menerapkan standar protokol kesehatan yang benar, Pertemuan Umum tetap berlangsung khidmat dan lancar. Kepala Desa Ciampea, Warso,S.Sos.,MM mengatakan dalam sambutannya bahwa di tengah kondisi pandemi Covid 19, masyarakat justeru membutuhkan penguatan modal usaha khususnya bagi para pelaku usaha mikro yang ada di desa nya. Kondisi pandemi membuat sejumlah pelaku usaha mikro di Desa Cibanteng, mandeg dan tidak bisa bergerak, karena selain pembatasan sosial dan jaga jarak, juga membuat distribusi dan pemasaran terhambat dan menurunnya pendapatan. “ Saya sangat mendukung adanya Kopsyah BMI ke Desa Cibanteng, apalagi sangat cocok dengan kultur warga kami yang sangat religius, karena Kopsyah BMI kental dengan aspek syariah nya. Banyak pelaku usaha mikro yang sangat membutuhkan permodalan karena pandemi ini memaksa mereka harus bertahan dan memiliki modal yang lebih dari cukup untuk menjaga kelangsungan usahanya, semoga Kopsyah BMI bisa menjembatani hal ini kepada warga kami, “ ujar Warso dalam sambutannya.
Kasie Ekbang Kecamatan Ciampea, H. Bedi Rusmana, S.Sos.,M.Si menegaskan juga bahwa dirinya mewakili aparat Kecamatan Ciampea sangat senang dengan kehadiran Kopsyah BMI di wilayahnya. “ Saya senang dan sangat mendukung kehadiran Kopsyah BMI, semoga bisa membantu para pelaku UKM untuk tetap mendapatkan sumber permodalan sehingga usahanya bisa bertahan di tengah sulitnya kondisi saat ini, “ ujar H. Bedi .
Sementara itu Anggota Pengawas Kopsyah BMI, Ir. Bagus WD Wicaksono, M.Si yang hadir pada Pertemuan Umum itu, dalam sambutannya mengatakan bahwa Kopsyah BMI selama ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. “ Kami memiliki cita cita dan tujuan tidak hanya sukses lembaganya (Kopsyah BMI nya) saja, akan tetapi sukses juga seluruh anggotanya. Dalam pengelolaannya pun kami selalu berorientasi terhadap keseimbangan dunia akhirat, sesuai 7 prinsip ajaran ekonomi syariah, yaitu mencari keuntungan dunia akhirat, tidak zalim, jujur, amanah, peduli terhadap orang lain, bersyukur dan qanaah (merasa cukup), “ tegas Bagus WD Wicaksono menjelaskan.
Bagus juga menegaskan bahwa Kopsyah BMI selama ini selalu transparan dalam pengelolaan usaha dan menjelaskan asetnya kepada publik. “ Kami selalu transparan, semua hal sudah terpampang di website kita, www.kopsyahbmi.org. Kita ini setiap tahun selalu diaudit bahkan dilakukan oleh pihak auditor professional berskala internasional dari luar negeri. Dan hasilnya pun terpampang jelas di website kita. Baru baru ini juga Kopsyah BMI menerima sertifikat penilaian kesehatan dari Kementerian Koperasi dan UKM dengan nilai tertinggi yaitu SEHAT, dan bahkan lembaga independen berdasarkan Permenkop No. 21 Tahun 2015 tentang pemeringkatan koperasi, menempatkan Kopsyah BMI dengan kategori paling tinggi, yaitu sangat berkualitas dengan nilai AAA. Jadi tidak perlu ada keraguan lagi tentang eksistensi Kopsyah BMI, “ ujar Bagus WD Wicaksana.
Wakil Presiden Direktur Koperasi BMI, Radius Usman, S.Si.,MM juga menegaskan hal yang sama. Menurut Radius Usman, Kopsyah BMI selama ini selalu berusaha mewujudkan kesejahteraan anggotanya. Radius juga menegaskan bahwa koperasi dalam merekrut anggotanya bersifat sukarela dan terbuka. “ Koperasi ini bersifat sukarela dan terbuka, termasuk dalam Pertemuan Umum ini, Kita mengajak Bapak/Ibu untuk bergabung menjadi anggota Kopsyah BMI dengan sukarela dan terbuka. Kopsyah BMI ini milik seluruh anggota yang saat ini hampir 174 ribu orang. Kita saling tolong menolong, saling membantu satu sama lain dengan azas kekeluargaan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, “ ujar Radius Usman.
Radius menekankan perbedaan Kopsyah BMI dengan lembaga lainnya atau lembaga yang mengaku ngaku koperasi. “ Tidak ada cerita di Kopsyah BMI anggota yang kesulitan kita paksa dan kita tagih terus. Jika orang yang benar benar sulit dan tidak mampu lagi membayar, zalim kalau kita paksa dengan berbagai cara. Kami tidak pernah melakukan hal itu dan tidak ada tanggung renteng. Jika anggota kita kesulitan dan macet misalnya dalam pembayaran angsuran, maka kita akan kasih solusi. Bisa mendapatkan keringanan angsuran, tambahan pembiayaan (top up) atau bahkan kita hapuskan hutangnya. Itu termasuk ajaran ekonomi syariah, tidak boleh zalim dan peduli terhadap sesama. Tentu saja setelah dilakukan verifkasi di lapangan, tetap kita terapkan prosedur yang semestinya dilakukan terlebih dahulu sesuai SOP yang berlaku di Kopsyah BMI, “ ujar Radus Usman ketika menjawab salah satu pertanyaan warga yang hadir saat itu.
Menjawab pertanyaan warga yang lain yang hadir saat itu, Radius Usman juga menegaskan bahwa Kopsyah BMI sangat berbeda dengan lembaga lainnya atau bank emok. “ Prinsipnya secara fisik mungkin sama, kita hadir di rembug pusat anggota, dan duduk bersila dan duduk emok, tapi jiwa kita beda. Seperti yang saya ceritakan tadi, Kita menrapkan model BMI Syariah dengan berlandaskan prinsip koperasi dan ajaran ekonomi syariah. Kita punya jiwa yang disebut BMI Soul, yang intinya kami sedang berjuang dengan dakwah muamalah melalui Kopsyah BMI, sebagaimana selalu disampaikan oleh Presdir Koperasi BMI, Bapak Kamaruddin Batubara dalam berbagai kesempatan, “ tegas Radius Usman.
Pada Pertemuan Umum tersebut, masayarakat yang hadir diberikan penjelasan mengenai perkoperasian dan pengenalan Profil Kopsyah BMI yang disampaikan oleh Manager Area 5 Kopsyah BMI, Encep Toha Saputra. Encep menegaskan bahwa Kopsyah BMI adalah koperasi yang dikenal dengan kegiatan sosialnya yang tinggi dan pemberdayaan anggota. Encep juga memaparkan bahwa Kopsyah BMI sudah memiliki izin dan legalitas yang resmi baik Nomor Izin berusaha (NIB) dari pemerintah maupun Nomor Induk Koperasi (NIK) dari kemenkop dan UKM. Lebih jauh Encep juga memaparkan program program yang selama ini telah dilakukan oleh Kopsyah BMI seperti Hibah Rumah Siap Huni, Sanitasi masjid, musholla dan pesantren (SANIMESRA), Gerakan sajadah dan Al Quran, Santunan duafa, santunan yatim, beasiswa pendidikan anak anggota, bantuan pengobatan hingga ambulan gratis untuk anggota dan masyarakat.Encep Toha juga menjelaskan bahwa pada pengelolaanya, Kopsyah BMI menerapkan model BMI Syariah yang memiliki lima instrument pelayanan yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi anggota, meningkatkan taraf pendidikan anak anak anggota, menjaga kualitas kesehatan anggota dan keluarganya, menumbuhkan kepedulian dan jiwa sosial anggotanya serta meningkatkan praktek spiritual anggota. (AH/klikbmi)