Nasehat Dhuha Senin, 1 November 2021 | 25 Rabiul Awal 1443 H | Oleh : Sularto
Klikbmi,Tangerang – Kita semua tahu, pengorbanan yang dilakukan orang tua kepada kita (anaknya) begitu besar. Namun kadang kasih sayang dan perhatian penuh yang diberikan orang tua mudah terabaikan oleh si anak. Apalagi dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak nilai berharga yang telah dilupakan. Kita bersyukur Islam mengajarkan selalu menghormati dan mentaati orang tua.
Allah dan Rasulullah telah memberi nasihat dan ajaran tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Pada nasehat dhuha kali ini akan kita bahas sedikit tentang 3 cara berbakti orang tua yang masih hidup dan 3 cara berbakti kepada orang tua yang telah meninggal.
Adapun 3 cara berbakti kepada orang tua yang masih hidup antara lain adalah :
- Wajib menghormati orang tua dan jangan pernah membantah
- Ingat pengorbanan orang tua
- Menghormati Ibu
Wajib menghormati orang tua dan jangan pernah membantah
Allah berfirman dalam surat Al-Isra’ ayat 23, Allah menerangkan berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap Muslim setelah tauhid.
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”
Selain itu, dalam ayat di atas juga disinggung untuk jangan membantah orang tua. Termasuk jangan mengucapkan “Ah,” membentak keduanya, dan diharuskan mengucapkan perkataan yang baik dan sopan.
Ingat pengorbanan orang tua
Masih dalam surat Al-Isra’ pada ayat selanjutnya, Allah meminta agar manusia selalu mengingat perjuangan orang tua. Khususnya, pengorbanan mereka membesarkan Anda sejak kecil.
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
Bagaimana jika orang tua Anda non-Muslim? Allah menyuruh agar selalu menghormati orang tua.
Meski begitu, jika mereka berusaha memaksa Anda menyekutukan Allah, Allah berpesan agar tidak mentaatinya. Yang jelas, selalu menjaga hubungan baik dengan mereka sebagaimana Allah berfirman dalam surat Lukman ayat 15:
وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ۖوَّاتَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَابَ اِلَيَّۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Menghormati ibu
Rasulullah selalu mengajarkan menghormati orang tua merupakan bentuk kewajiban setiap Muslim, terutama menghormati ibu. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah menyebut tiga kali sebagai orang pertama yang harus dihormati. Diriwayatkan Abu Hurairah, ada seorang pria datang kepada Rasulullah. Ia bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?”
Rasulullah menjawab “Ibumu.” Pria itu kembali bertanya “Lalu siapa lagi?”. Rasulullah menjawab “Ibumu.” Ketiga kalinya, ia masih bertanya “Siapa lagi?” Rasulullah kembali menjawab “Ibumu.” Baru yang keempat kali setelah pria itu bertanya, Rasulullah menjawab “Ayahmu.”
Salah satu hadits Rasulullah menyebut berbakti kepada orang tua sama seperti jihad. Diriwayatkan Muslim, Abdullah bin Umar mengatakan ada seorang pria datang kepada Rasulullah. Dia meminta izin untuk pergi jihad. Lalu Rasulullah bertanya “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Pria itu menjawab “Ya.” Kemudian Rasulullah bersabda, “Maka kepada keduanya itulah kamu berjihad.”
Salah satu hadits Rasulullah mengatakan berbakti kepada orang tua merupakan amal yang tidak terputus bahkan setelah orang itu meninggal. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kepadanya,” (HR Muslim).
Dalam hadits Rasulullah, ia memperingatkan kerugian bagi mereka yang tidak berbakti kepada orang tua selagi mereka hidup. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda “Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk surga,” (HR Muslim).
Selain merugi, mereka yang durhaka kepada orang tua akan mendapat dosa besar. Sikap ini sama seperti menyekutukan Allah. Diriwayatkan Bukhari, dari Abu Bakar, Rasulullah bertanya kepada para sahabatnya “Maukah aku memberitahumu tentang dosa terbesar?” Mereka menjawab “Ya Rasulullah.” Kemudian Rasulullah bersabda “Menyekutukan Allah dan durhaka kepada orang tua.”
3 Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal
Setiap manusia tidak ada yang abadi di dunia ini, sama halnya seperti orangtua. Orangtua yang selalu ada di dekat kita suatu saat nanti akan tutup usia. Maka dari itu, pergunakan waktu sebaik mungkin dengan kedua orangtua semasa hidup dan saat mereka sudah meninggal. Namun, sering kali banyak orang yang tidak paham cara berbakti kepada orangtua sudah meninggal. Padahal hal tersebut perlu dilakukan agar kedua orangtua selalu dilindungi oleh sang Pencipta dan diampuni segala dosa-dosanya. Tak hanya lewat doa yang kita panjatkan saja, namun cara berbakti pun bisa dilakukan dengan berbagai cara. 3 cara yang dibahas di Nasehat Dhuha kali ini antara lain :
- Mendoakan orang tua
- Bersedekah atas nama orang tua
- Melunasi hutang orang tua
Mendoakan orang tua
Salah satu kewajiban yang harus selalu dilakukan seorang anak, yakni mendoakan kedua orangtua baik masih ataupun sudah meninggal. Kita bisa memohon kepada Tuhan untuk menempatkan kedua orangtua kita di tempat terbaik dan penuh perlindungan.
Bisa dibilang, ini menjadi salah satu bakti anak kepada orangtuanya. Doa yang dipanjatkan oleh anak akan terus menemani orangtua, walau kondisinya sudah meninggal. Begitu juga sebaliknya, jadi ada baiknya selalu mendoakan kedua orangtua sebagai bakti.
Bersedekah atas nama orang tua
Bersedekah merupakan salah satu amal untuk tabungan di akhirat nanti. Selain itu, sebagai umat manusia sudah sepantasnya untuk saling memberi dan membantu satu sama lain. Walau orangtua sudah tidak ada, sebaiknya sebagai anak tetap bersedekah atas nama mereka.
Dengan bersedekah kepada orang lain tentu akan membuat mereka dan diri kita pribadi merasa lebih bahagia. Selain itu, bersedekah juga dapat memupuk kebaikan dan pahala untuk di masa depan. Pada akhirnya rezeki pun menjadi lebih lancar karena sering bersedekah, bahkan bisa sebagai bentuk rasa syukur kepada sang Pencipta.
Melunasi hutang orang tua
Apakah pernah mendengar utang dibawa sampai mati? Untuk itulah, segera lunasi utang-utang yang pernah dilakukan oleh orangtua semasa hidup. Hal ini juga bisa menjadi bakti kepada orangtua untuk melapangkan jalannya ke akhirat.
Orangtua yang mempunyai utang lalu meninggal, utangnya akan dilimpahkan kepada anaknya. Dengan adanya utang yang belum lunas membuat jalan orangtua semakin berat dan terhambat. Maka dari itu, segera lunasi utang orangtua agar jalan yang mereka menjadi lancar serta dimudahkan.
Wallahu a’lam
Mari terus tingkatkan bakti kita kepada orang tua kita.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi)