BMI, Koperasi Modern Dan Berjatidiri

BMI Corner
Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI

Klikbmi, Tangerang – Bicara tentang koperasi sebagai lembaga bisnis maka tidak akan lepas dari tantangan modernitas organisasi dan kelembagaannya.

Bicara tentang koperasi sebagai lembaga bentukan orang banyak yang dimiliki oleh seluruh anggotanya, koperasi tentu beda dengan bangun usaha lainnya seperti PT dan CV.

Oleh karenanya koperasi dituntut untuk membuat manajemen yang semakin modern, kekinian dan profitabel. Sementara di sisi lain koperasi harus tetap menjunjung jatidirinya sebagai koperasi.

Kalo koperasi tidak beda dengan Perseroan Terbatas (PT), maka koperasi tidak bermakna lagi.

Koperasi lahir di Barat pada pertengahan abad ke 19 di tengah perkembangan revolusi industri pada abad 18 dan 19. Revolusi tumbuh berkembang didasarkan dan didorong oleh sistem kapitalisme tua yang mendasarkan pada pasar bebas penuh persaingan dan akibatnya melahirkan ketidakadilan. Oleh sebab inilah koperasi tumbuh menjadi organisasi modern. Mau tidak mau koperasi sebagai institusi bisnis harus bersaing dengan bisnis lain.

Kamaruddin Batubara saat menyaksikan sunatan massal anak anggota Koperasi BMI

Demikian juga Koperasi BMI, sebagai lembaga bisnis maka dirinya (Kopsyah BMI) harus bersaing dengan lembaga keuangan lain baik bank maupun non bank. Demikian juga pada sektor riil (Kopmen BMI) harus bersaing dengan minimarket dan grosir lain, toko bangunan lain dan cafe – cafe lain.

Persaingan inilah salah satu yang memicu koperasi BMI menjelma menjadi koperasi modern dengan tata kelola baik dan unik.

Koperasi yang menjunjung tinggi jatidiri dapat dilihat dari beberapa aspek. Yang pertama adalah soal organisasi. Kedua, nilai – nilai. Ketiga, prinsip-prinsip.

Awak redaksi menggali lebih dalam tentang Koperasi BMI, redaksi menemui Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI (Jumat,6/2/2020). Kamaruddin Batubara mengatakan BMI adalah lembaga bisnis yang terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan yang ada.

“Kita ini lembaga bisnis modern, tata kelola manajemen kita kelola sangat baik. Dari sisi SDM kita cari SDM terbaik. Dari sisi teknologi kita gunakan teknologi tepat sesuai perkembangan zaman. Intinya kita berubah menyesuaikan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi” kata Kamaruddin Batubara.

Jatidiri koperasi sangat lekat dengan Koperasi BMI. Dengan jumlah anggota 250 ribu orang siapa yang masih ragu dengan kemampuan lembaga otonom ini untuk selalu bergerak mensejahterakan anggotanya.

Kamaruddin Batubara bersama A Zaki Iskandar Bupati Tangerang dalam panen raya di Blukbuk Luwung

“Secara organisasi BMI, koperasi kita mandiri karena kita ini lembaga otonom. Kita berdiri sendiri tidak ada pengaruh dari luar sedikitpun. Apalagi kepentingan politik kita sangat jauh. Kepentingan kita adalah membangun usaha bersama untuk kesejahteraan semua” kata Kamaruddin Batubara.

“Kita menganut nilai – nilai koperasi yang original. Tolong – menolong, tanggung jawab, demokratis dan keadilan selalu kita junjung tinggi ” ujar Kamaruddin Batubara melanjutkan.

“Nilai-nilai etis tentang kejujuran, tanggung jawab sosial, serta kepedulian terhadap sesama selalu kita utamakan” lanjut Kamaruddin Batubara menjelaskan.

Prinsip – prinsip koperasi juga dijunjung tinggi oleh Koperasi BMI. Keanggotaan sukarela dan terbuka, pengendalian oleh anggota secara demokratis, partisipasi ekonomi anggota, otomomi dan kebebasan yang bertanggung jawab, dan pendidikan, pelatihan dan informasi serta kerjasama antar koperasi dijadikan model pengembangan kelembagaan bagi Koperasi BMI.

“Saya kira koperasi BMI adalah koperasi yang dikelola serius dengan manajemen yang baik, dengan pola penerapan syariah yang betul-betul syar’i dan tentu menjaga marwah koperasi yang sebenarnya” ujar Kamaruddin Batubara menutup penjelasannya. (Sularto/klikbmi.com)

Penyerahan Hibah Rumah Siap Huni disaksikan oleh Eddy Hadiman dari Kementrian Koperasi dan UKM RI
Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *