يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ ۖ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (QS Al Baqarah : 215)
Klikbmi, Tangerang – Tak ada kata berhenti bagi Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) untuk terus memberi manfaat bagi anggota dan masyarakat.
Tepat di Hari Ibu, Kopsyah BMI kembali melakukan aksi bagi-bagi rumah gratis bagi anggota dan non anggota, tiga unit sekaligus, Rabu 22 Desember 2021. Unit hibah rumah siap huni (HRSH) yang diberikan adalah ke 339, 340 dan 341 di Kecamatan Mekarbaru dan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang. Dengan begitu, total sudah 221 rumah gratis yang dibangun oleh BMI di Kabupaten Tangerang.
BMI menyerahkan rumah gratis ke 339 dan 340. Unit ke 339 diberikan kepada Ibu Beriyah. Ibu Beriyah adalah warga Desa Muncung, Kecamatan Kronjo. Wanita yang bekerja sebagai buruh tani ini adalah anggota penyimpan yang tabungannya baru mencapai Rp57 ribu.
Ia tinggal di rumah yang semestinya tak layak untuk dihuni. Atap yang hampir roboh dan lantai yang kerap kebanjiran. di Di usianya yang menginjak 61 tahun, BMI mewujudkan mimpinya mendapat rumah baru.
Sementara unit ke 340 diberikan kepada Pak Kata, Warga Desa Jenggot Kecamatan Mekarbaru. Kehidupan Pak Kata (65 tahun) tak jauh berbeda dengan Beriyah. Pria yang hidup dari limbah plastik ini juga tinggal di rumah yang hampir ambruk. Berstatus duda dan hidup yang serba terbatas, Kata memiliki dua anak angkat yang ia rawat sejak kecil. Kendati sudah dewasa, ekonomi keduanya hampir sama dengan Kata. Sama-sama serba kekurangan.
Kemudian rumah gratis ke 341 diserahkan kepada Ibu Ayamah (65 tahun), Warga Kampung Wadas, Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Kaler. Di usianya yang sudah senja, masih tetap bergelimang lumpur di sawah sebagai buruh tani. Rumahnya sudah tak layak, berlantai tanah dan berdinding bilik. Penghasilannya sebesar Rp65 ribu juga habis untuk kebutuhan hidupnya bersama suami dan anak-anaknya.
Dalam sambutannya, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menegaskan bahwa Allah SWT paling senang dengan hambanya dengan kerja keras dan saling tolong menolong. Salah satunya adalah melalui hibah rumah siap huni gratis untuk Ibu Beriyah dan Pak Kata.
“Saya percaya ibu-ibu di sini tidak akan iri melihat ini (HRSH BMI -red) karena kalau Kata bapak Koperasi kita, Bung Hatta koperasi tidak hanya bertumpu pada pembiayaan semata, tapi juga semangat saling bantu membantu di antara anggotanya. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” tegas pria yang karib disapa Kambara tersebut.
”Jadi rumah ini dibangun dari infaq anggota yang hanya Rp1.000 per minggu. Ini hasil dari gotong royong kita semua dalam membantu saudara kita yang sangat membutuhkan bantuan dan rasa bersyukur itu kita tunjukkan dengan pembangunan HRSH,” jelasnya.
“Seperti yang tertuang dalam Surah Ibrahim ayat 7, ada yang tahu ibu-ibu siapa yang hapal ayat tersebut dan surat ke berapa?selama kita bersyukur Niscaya Allah SWT akan melipatgandakan rezeki kita. Buktinya selama pandemi, BMI telah membangun 43 HRSH gratis, ” ujar Kambara sembari memberi hadiah Rp 100 ribu kepada dua anggota BMI Cabang Mekarbaru yang berhasil menjawab pertanyaan tersebut.
Dikatakannya, hibah rumah siap huni (HRSH) menjadi wujud Kopsyah BMI bukan semata-mata memperoleh profit tetapi juga benefit untuk anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Seperti amanat pasal 4 UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi.
Dijelaskannya, HRSH adalah bentuk anggota Kopsyah BMI berbagi kepada sesama. Koperasi, lanjut Kambara adalah warisan leluhur, yakni sang Founding Fathers Muhammad Hatta. Dikatakannya, anggota KoperasiBMI harus senang melihat orang lain mendapat kebahagiaan. Sesuai dengan Pesan Bung Hatta, bahwa Koperasi dibangun oleh rasa gotong royong.
” Ini ajaran beliau, ekonomi gotong royong. Jika ini dipraktekkan, tidak akan ada yang miskin. Hal ini senada dengan Perintah Allah dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 7 yang intinya bahwa harta jangan hanya beredar di kalangan orang kaya saja,” jelas lulusan terbaik Magister Ekonomi Syariah Universitas Ibn Khaldun, Bogor tersebut.
Melalui pembiayaan, tambah Kambara, BMI berupaya membangun kemandirian desa. Di Desa Muncung, BMI telah menyalurkan Rp10 miliar, tabungannya Rp 900 juta.
Sementara di Desa Jenggot, akumulasi penyaluran BMI mencapai Rp9,9 miliar dengan tabungan Rp 390 juta. Kambara mengajak para tamu yang belum menjadi anggota untuk segera menjadi anggota Kopsyah BMI.
”HRSH menjadi bukti pembeda antara BMI dengan koperasi lainnya. Dengan itu saya mengajak siapapun yang hadir di sini yang belum menjadi anggota untuk menjadi anggota. Dan bapak-ibu bisa melihat sendiri, inilah bentuk dari manfaat menjadi anggota (HRSH) Kopsyah BMI,” ajaknya.
“Dengan Bapak dan Ibu menyimpan di sini, tanpa ibu tahu kita sudah menyerahkan 341 rumah gratis. Di Kabupaten Tangerang, BMI telah menyerahkan 211 rumah gratis. Semua dari infaq dan dana kebajikan anggota BMI. BMI pun telah memiliki 8 ambulans yang gratis dipakai anggota atau warga yang membutuhkan, sopir dan bensin gratis, di sini ada yang mau coba?” Pertanyaan Kambara disambut derai tamu undangan dan anggota yang hadir.
Hadir dalam acara tersebut, Manajer Pendanaan Kopsyah BMI Yanita Nurmala, Manajer ZISWAF Casmita, Manajer Area 02 Suhaemudin dan Manajer Cabang Mekarbaru Dwi Fajaryanti.
Sementara dari eksternal yakni Camat Mekarbaru Miftah Suritho, Kasi Pemberdayaan Kecamatan Kronjo Madrauf bersama perangkat Desa Muncung.
Dalam sambutannya, Camat Miftah Suritho mengaku, baru BMI, sebagai koperasi sekaligus lembaga keuangan di Mekarbaru yang memberikan hibah rumah kepada anggota dan non anggotanya. Hal ini yang menurutnya menjadi pembeda antara BMI dan lembaga keuangan lainnya seperti Bank.
“Baru ini saya melihat koperasi yang begitu peduli terhadap kaum dhuafa dan anggotanya. Dan Alhamdulillah, BMI terus konsisten memberikan benefit kepada anggota, termasuk warga kami. Semoga apa yang dilakukan BMI ke depan selalu mendapat ridho dan keberkahan dari Allah SWT,” terangnya.
Di hari yang sama, BMI juga menyerahkan HRSH ke 341 di Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Kaler. Meski berada di area yang sempit, tenda peresmian tetap ramai dikunjungi anggota dan warga sekitar. Sama halnya dengan agenda di Kronjo, protokol kesehatan tetap diterapkan meski level PPKM Kabupaten Tangerang berada di Level 1. Semua yang hadir memakai masker dan mencuci tangan.
Turut hadir Pengawas Operasional Kopsyah BMI H Machdiar, Manajer Pembukuan Kopsyah BMI M Wahid, Manajer Pemberdayaan Anggota M Suproni, Manajer Area 02 Suhaemudin dan Manajer Cabang Gunung Kaler Ahmad Safikri Batubara. Kemudian dari pihak eksternal yakni Camat Gunung Kaler Saedaman dan Kasi Pembangunan Desa Tamiang Zaenal.
Dalam sambutannya, Direktur SDM Koperasi BMI Agus Suherman mengatakan bahwa HRSH adalah bentuk syiar koperasi jika dikelola dengan baik maka akan memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat.
Koperasi BMI bukan hanya menjalankan simpan pinjam saja tapi melakukan pemberdayaan dan sosial. Aspek ini yang membuat BMI menjadi pembeda dengan lembaga keuangan lain.
”Sesuai surat Al-Baqarah ayat 215 maka yang berkewajiban untuk dibantu dengan infaq adalah kedua orang tua, tetangga, anak yatim dan fakir miskin jadi ini di buktikan BMI yang langsung membantu warga di pelayanannya sejahtera,” terangnya.
Agus menjelaskan bahwa Kopsyah BMI sebagai koperasi syariah memiliki perhatian dan tanggung jawab lebih besar kepada kehidupan beragama. Koperasi syariah, bukan saja dilandasi oleh semangat keluargaan dan kegotong-royongan tetapi juga menjadi penyebar ibadah muamalah sebagai implikasi dari pelaksanaan ajaran Al Quran dan Hadist.
“Dengan Model BMI Syariah, kami berkoperasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi, meningkatkan taraf pendidikan anggota dan anak anggota, menjaga kualitas kesehatan anggota dan keluarganya, menumbuhkan jiwa sosialnya dan meningkatkan praktik spiritualnya. HRSH merupakan perwujudan pilar sosial dan spiritual anggota,” terangnya.
Di akhir sambutannya, Agus mengajak para tamu untuk menjadi anggota BMI. Dengan bergabung menjadi anggota BMI, anggota tidak hanya mendapatkan pelayanan pembiayaan namun juga membantu meringankan anggota lainnya yang dilanda kesusahan.
(Togar Harahap/ Klikbmi)