#Catatan Kamaruddin Batubara

Pojok Bara

Koperasi di belahan dunia barat merupakan satu gerakan menyeluruh dari konsep pengembangan ekonomi, sosial dan budaya. Gerakan koperasi dunia menyentuh pada segenap aspek sosial dan budaya bukan aspek ekonomi semata. Jika kita runtut sejarah koperasi sebagai organisasi modern, koperasi didirikan sebagai gerakan ekonomi kelas bawah pada tingkat buruh dan bukan kumpulan para pengusaha. Pada 22 Desember 1844 sebanyak 28 orang buruh pabrik tenun di Toadlane, Rochdale, Inggris mendirikan koperasi modern pertama di dunia. Di Indonesia, gerakan gotong -royonglah yang memberikan inspirasi bagi tumbuhnya koperasi. Gotong – royong sebagai gerakan akan mampu membuat banyak perubahan dalam berbagai bidang. Sama seperti sejarah koperasi dunia, koperasi di Indonesia juga muncul dari gerakan arus bawah untuk melakukan perubahan berbagai aspek baik ekonomi, sosial dan budaya.

Perubahan ekonomi secara pasti akan mampu membuat perubahan dalam bidang sosial dan budaya.  Perubahan dalam sosial dan budaya juga akan mampu membuat perubahan pada bidang ekonomi, ketiganya seperti trisula sakti yang mampu membuat perubahan pada dunia. Koperasi sebagai gerakan dan kegiatan bisnis harus mampu membaca pergerakan kebutuhan anggotanya. Inilah tugas pengurus paling berat. Pengurus tidak boleh lupa, koperasi dimiliki oleh anggotanya, anggota yang bergabung di koperasi bertujuan agar dirinya meningkat harkat dan martabatnya. Meningkat kehidupan sosialnya, meningkat kehidupan budayanya dan meningkat kehidupan ekonominya.

Anak perlu sekolah, maka koperasi harus peka bagaimana koperasi mampu membuat aktifitas simpanan dan pembiayaan sekolah bagi anggota, koperasi membuat simpanan dan pembiayaan di bidang pendidikan. Anggota yang dulu tidak perlu kendaraan saatnya ingin memiliki kendaraan maka koperasi yang pengurusnya peka, pengurus akan membuat kebutuhan memiliki kendaraan jadi lebih mudah dan murah. Anggota yang ingin pergi umroh, koperasi yang pengurusnya peka, mereka akan membuat produk simpanan dan pembiayaan umroh. Koperasi yang berhasil tidak lain adalah koperasi yang mampu membaca pergerakan kebutuhan anggotanya.

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *