Cerita Umroh Mak Runih Yang Cium Hajar Aswad Sampai 4 Kali

Edu Syariah
Kisah Penjual Pecel Asal Rajeg Bersama Rombongan Umroh BMI Tour & Travel Kopjas BMI

Nasehat Dhuha Jumat, 18 November 2022 | 23 Rabiul Akhir 1444 H | Oleh : Togar Harahap

Tangerang, Klikbmi.com – Mencium Hajar Aswad menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Runih, anggota Kopsyah BMI Cabang Rajeg. Tepat tanggal 17 Agustus 2022 lalu, Mak Runih – begitu sapaan akrabnya – berangkat bersama 76 rombongan umroh BMI Tour and Travel Kopjas BMI.

Wanita asal Kampung Periuk, RT 07, RW 04, Desa Mekarsari, Rajeg, Tangerang ini ditemani seorang pembimbing yang mendampingi mendekati Hajar Aswad. Sementara itu, seorang temannya yang sudah lebih dulu menyentuh batu tersebut menunggu di luar pusaran tawaf.

Perlu diketahui, untuk mendekati area Hajar Aswad, para jamaah harus bisa menembus ribuan jamaah lain yang sedang berkeliling Kakbah (tawaf). Meski tubuhnya mungil, Mak Runih tetap semangat menerobos kumpulan para jamaah dari belahan dunia. Tidak disangka, Runih bisa melewati celah demi celah para jamaah yang besar dan tinggi.

Mak Runih bersama Manajer Cabang Rajeg Basori.

“Saya jalan lurus saja pak, saya yakin bisa mencium Hajar Aswad. Ada orang yang badannya besar, saya lewati celah-celahnya. Subhanallah, pas saya berhenti, saya sudah di dekatnya depannya. Saya cium Hajar Aswad sampai 4 kali pak sangking senangnya,” terang Mak Runih kepada Redaksi Klikbmi.com.

Mak Runih yakin kalau kita niat dan ikhlas, Allah SWT pasti akan membantu kita. Begitu juga dengan doa kita. Sama halnya dengan keyakinannya saat pertama kali menyimpan sebagian keuntungannya jualan pecalnya di Kopsyah BMI untuk berangkat umroh. Setiap minggu, Runih menyimpan Rp30 ribu-Rp50 ribu di simpanan umroh BMI selama empat tahun.

”Yang penting niat pak, Lillahi Ta’ala, pasti terwujud. Alhamdulillah, bisa kesampaian,” kata Runih.

Saat ditemui bersama Manajer Cabang Rajeg Basori, Mak Runih masih berjualan di tengah aktivitas Rembug Pusat Mohammad Hatta, Kampung Periuk, Mekarsari Rajeg. Tangannya dengan lincah mengolah aneka sayuran menjadi pecal. Bumbu pecalnya segar dan sayurannya terjamin matang karena dibuat setelah Runih menunaikan Salat Subuh.

Mak Runih bersama Manajer Divisi BMI Tour and Travel Kopjas BMI Zaenal Muttaqien di Makkah, Agustus 2022 lalu.

Runih bercerita ia telah menjadi anggota Kopsyah BMI sejak 13 September 2013. Modal jualan pecalnya semua bersumber dari pembiayaan yang didapatkannya dari Kopsyah BMI. Ia mengaku, BMI tidak hanya membantunya membangun ekonomi keluarganya melainkan juga kehidupan spiritualnya.

”Alhamdulillah pak, dari urusan dagangan sampai urusan umroh semua dibantu oleh Kopsyah BMI,” terang Mak Runih.

Mak Runih mengaku tak ada keraguan dalam hatinya untuk berangkat Umroh. Padahal, di usia yang sudah sepuh, Runih masih mengurus Edah. Edah adalah putri sulungnya. Di usianya yang menginjak 50 tahun, Edah mengalami keterbelakangan mental. Setiap harinya, ia bersama suami merawat Edah dengan kasih sayang dan kebaikan. Di tengah kondisi itu, Runih mengaku bahagia. Ibu lima anak ini masih memiliki 12 cucu yang hampir setiap hari bisa ia temui.

Kebahagiaan itu ia tunjukkan pula selama melaksanakan umroh. Semua anak dan cucunya mengantarkannya berangkat ke Tanah Suci. Ia mengatakan, BMI Tour and Travel melayani mereka dengan baik. Semua hal yang detil diperhatikan, mulai dari penginapan, makan hingga kondisi para jamaah saat melakukan ibadah umroh.

”Pak Zaenal (Manajer Divisi Tour and Travel) menanyakan terus posisi saya dan kawan-kawan di mana kalau kami di luar. Sudah makan apa belum, kondisi badan bagaimana sehat apa masuk angin, sampai perhatiannya sampai ke sana. Alhamdulillah pak, BMI melayani kami dengan baik dan bisa pulang ke rumah dengan selamat,” terang Mak Runih menjelaskan pelayanan Divisi Tour and Travel Kopjas BMI kepada penulis.  

Kisah perjuangan Mak Runih ini menganulir pemikiran banyak orang yang mengatakan bahwa ibadah umroh hanya dapat dilakukan oleh orang kaya saja. Ibadah ini dapat dijalankan dengan rencana dan niat yang kuat dan disertai dengan tindakan yang konsisten dalam menabung. 

Melalui kisah ini kita dapat mengambil hikmah, bahwa ibadah umroh jika diniatkan dengan kuat. Direncanakan dengan baik. Dilakukan dengan terus-menerus tanpa kenal menyerah. Serta ikhlas hanya untuk Allah SWT. Maka kita akan dimudahkan. Bagi yang belum beribadah umroh mari kita ajak untuk membuat rencana dengan baik, niatkan dengan kuat. Dan semoga Allah mudahkan.

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888.

(Togar Harahap/Klikbmi.com)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *