Serang, klikbmi.com – Infak merupakan amalan yang dianjurkan untuk dilakukan umat muslim. Dengan berinfak, ada sederet manfaat yang bisa didapatkan. Allah SWT juga menjanjikan pahala besar bagi yang menjalankannya. Dari infak anggota Rp1.000 seminggu, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) telah membangun 152 rumah untuk non anggota (Masyarakat dhuafa) atau 36 persen dari 420 unit hibah rumah siap huni (HRSH) gratis yang telah dibangun.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara dalam penyerahan hibah rumah siap huni (HRSH) gratis unit ke 420 kepada Ibu Aisyah (non anggota), warga Kampung Gerendong, Desa Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Rabu 16 Agustus 2023.

”Pembangunan rumah ibu Aisyah berasal dari infak 230 ribu anggota BMI. Kita punya gerakan Gassiteru kepanjangan Gerakan sedekah tiga ribu seminggu. Rp1.000 untuk infak, dan Rp2.000 untuk wakaf. Dari Gassiteru, Kopsyah BMI telah membangun 152 rumah gratis untuk non anggota. Dari wakaf Rp2.000 seminggu, kita telah memiliki 20 hektar lahan wakaf di Cisoka Tangerang. Inilah kekuatan berjamaah, tidak ada yang berat jika dilakukan bersama-sama,” terangnya.
Pria yang karib disapa Kambara tersebut menegaskan, Koperasi merupakan bentuk usaha yang berdasarkan asas kekeluargaan. Jika sudah berkeluarga, maka menimbulkan tanggung jawab bersama. Salah satunya tanggung jawab sosial baik kepada anggota dan Masyarakat.
Seperti pesan Bapak Koperasi Indonesia Mohammad Hatta pada peringatan Hari Koperasi dan Dies Natalis Akademi Koperasi 12 Juli 1966 di Bandung. Bahwa Masyarakat koperasi adalah masyarakat yang mendidik orang untuk menolong dirinya sendiri dengan tenaga sendiri secara bersama-sama dengan orang lainnya.

Bila manusia Indonesia menjadi manusia koperasi, orang-orang tersebut akan memiliki rasa kesetiakawanan yang tinggi yang diwujudkannya dalam perbuatan dan rela mengorbankan kepentingan individu. Dalam Buku Model BMI Syariah Terbitan Kompas Gramedia, Kopsyah BMI membangun lima pilar pemberdayaan yakni pilar ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual.
”Kopsyah BMI hadir di 100 cabang adalah mengajak masyarakat bermuamalah secara syar’i. Seperti firman Allah SWT dalam Surah Al Maidah ayat 2 untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa. Lalu bagaimana tolong menolong dalam kebaikan, yaitu dengan koperasi syariah,” terangnya.
“Operasional Syariah-nya Koperasi BMI telah diverifikasi oleh Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat. Baik akad-akadnya, dan kita memiliki Ketua Pengawas Syariah yang levelnya nasional. Kita hidup di Indonesia, maka muamalah-nya lewat MUI,” papar Kambara.
Maka pondasi koperasi adalah kepercayaan (bisnis harus diawali dari rasa saling percaya, bukan kecurigaam) dan tanpa agunan yang mengacu QS Al Baqarah 280, 282 & 283. Pinjaman bagi orang yang tidak mampu dengan akad Qordul Hasan (Fatwa MUI No. 19/DSNMUI/IV/2001 tentang Qardh). Kemudian, pembiayaan dibagi dalam 2 model yaitu produktif dan investasi. Pembiayaan produktif antara lain : mikro mitra usaha, mikro mitra mandiri, dan mikro mitra ternak dan tani. Sedangkan pembiayaan investasi meliputi mikro tata griya, mikro mitra cendikia, mikro tata sanitasi, mikro tata air, pembiayaan umroh, Mikro Multiguna dan pembiayaan rumah tanpa DP.

”Apakah ada dari petugas kami yang memaksa ibu untuk membayar?” pertanyaan Kambara dijawab dengan gelengan para anggota.
“Ya enggak ada, Kopsyah BMI tak ada yang memaksa-maksa, rumah saja gratis,” timpal Kambara lagi.
Kambara berpesan, agar anggota untuk terus setia dan tidak mengkhianati koperasi. ”Kalau ibu sedang tidak sanggup (membayar kewajibannya), datang saja ke rembug pusat. Komunikasikanlah dengan petugas. Karena koperasi ini adalah milik bersama. Koperasi BMI ini milik 230 ribu anggota. Harus kita jaga bersama-sama. Semua bisnis kita adalah semangat berjamaah,” jelasnya.
”Kita berikhtiar berjuang melawan apapun yang terjadi. Kita harus bermuamalah dengan jujur. Ini adalah bentuk sedekah berjamaah. Terbangunnyaa rumah Ibu Aisyah adalah gerakan dari Allah SWT, gerakan untuk membantu sesama. Inilah indahnya Islam,” jelasnya.

Mengakhiri sambutannya Kambara mengajak yang hadir untuk gemar bersedekah dan menjadi anggota Koperasi BMI. “Saya ajak semua menjadi anggota. Saya hanya minta satu kepada Ibu Aisyah. Ibu tolong jaga rumah ini. Ini adalah amanah dari 230 ribu anggota BMI dan kedua doakan yang hadir di sini semuanya terus berinfak karena dari infak Allah SWT menjanjikan umur panjang dan sehat, banyak rejeki dan berkah dijauhkan dari marabahya dan jauh dari penyakit” pungkas Kambara.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur SDM Kopsyah BMI Agus Suherman, Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Andi, Manajer Area 05 Sandi Sumantri dan Manajer Cabang Petir Tajus Subkhi. Hadir pula Kabid Koperasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang Muhammad Yagi Soesilo, Danramil Petir Kapten Armed Takari, Kapolsek Petir AKP Uka Subakti, Sekretaris Camat Petir Iing Mulyana, Kades Mekarbaru Abdul Hamid, perangkat Desa Petir, para RT dan RW, serta warga lainnya.

Kabid Koperasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang M Yagi Susilo mengatakan, apa yang dilakukan Koperasi BMI di Serang telah mengikis praktek rentenir berkedok koperasi.
”Kopsyah BMI yang terus membuktikan eksistensinya sebagai koperasi yang berjiwa sosial dan pemberdayaan. Kalau Ibu Bupati Serang ( Ratu Tatu Chasanah-red) saja jadi anggota Kopsyah BMI, Kenapa masih ragu menjadi anggota BMI?” tandasnya. (togar/humas)
Mari berinfaq di kopsyaj BMI