Kambara Ajak Insan Koperasi Mengisi Kemerdekaan Dengan Meningkatkan Kinerja Koperasi Untuk Kesejahteraan Anggota dan Masyarakat

BMI Corner

Bogor, Klikbmi – Koperasi Indonesia sendiri dipelopori oleh R. Aria Wiriatmadja yang mendirikan koperasi simpan pinjam pada zaman Belanda. Beliau mendirikan koperasi dengan tujuan agar kaum ningrat pada zamannya tidak terjerat utang dengan lintah darat.

Perkembangan koperasi di Indonesia sempat mengalami kegagalan karena kurangnya pengetahuan akan perkoperasian, pengalaman dalam berusaha, dan kurangnya penelitian tentang bentuk koperasi yang cocok di Indonesia.  Sehingga upaya perkumpulan Budi Utomo di tahun 1908 mendirikan koperasi rumah tangga dan upaya Serikat Dagang Islam di tahun 1911 yang mempropagandakan cita-cita toko koperasi tidak berkembang.

Pemerintah kolonial Belanda juga ingin memecah belah persatuan rakyat Indonesia melalui bidang perkoperasian. Pemerintah Belanda membuat undang-undang koperasi tahun 1915 yang mengatur bahwa perkumpulan koperasi bisa dilakukan oleh segala bangsa dan tidak dikhususkan bagi rakyat Indonesia saja.

Karena peraturan ini, Indonesia juga mengeluarkan Undang-Undang Mo. 23 tahun 1927 yang mengatur tentang koperasi. Sehingga untuk beberapa saat, terjadi dualisme peraturan perkoperasian. Sampai akhirnya, Partai Nasionalis Indonesia (PNI) yang berada di bawah naungan Ir. Soekarno, memulai pergerakan dan berhasil membentuk 43 koperasi di Indonesia di tahun 1929. Pada tahun 1940, sudah terdaftar sebanyak 656 koperasi, dengan 574 koperasi diantaranya merupakan koperasi kredit di daerah pedesaan maupun perkotaan.

Setelah berhasil bebas dari masa penjajahan, Mohammad Hatta memulai kembali untuk mengedukasi rakyat tentang koperasi. Maka, dilaksanakanlah Kongres Koperasi Indonesia yang pertama di Tasikmalaya pada 12 Juli 1947. Hari ini juga ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Karena kontribusi Mohammad Hatta yang besar akan perkembangan koperasi di Indonesia, maka pada 17 Juli 1953, Bung Hatta resmi dinobatkan sebagai Bapak Koperasi Indonesia saat Kongres Koperasi Indonesia diadakan di Bandung.

Adapun setelah merdeka, perkoperasian di Indonesia mencatat beberapa tanggal penting seperti dibentuknya Kesatuan Organisasi Koperasi Seluruh Indoneisa (KOKSI) pada tahun 1961 dan diadakan Musyawarah Nasional Koperasi (MUNASKOP II) yang mengesahkan Undang-Undang Koperasi No. 14 pada tanggal 2-10 Agustus 1965.

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup dalam moment perayaan kemerdekaan yang ke-78 mengajak semua insan koperasi Indonesia untuk terus berusaha mengisi kemerdekaan melalui peningkatan kinerja koperasi dalam membangun kesejahteraan anggota dan masyarakat.

Tokoh koperasi nasional yang dikenal sebagai penggagas rumah gratis melalui program hibah rumah siap huni melalui koperasi dan tercatat pada rekor MURI ini mengajak semua insan koperasi menjadikan momentum kemerdekaan ke-78 ini sebagai momentum perbaikan ekosistem koperasi yang lebih baik.

Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Saat Menjadi Pembicara Pada Seminar Nasional Yang Digelar Majalah Peluang Di Grand Sahid Hotel, Selasa (15/8)

“Koperasi harus kita kembalikan menjadi badan usaha khitohnya adalah kekeluargaan dan gotong-royong” tegas Kambara membuka keterangannya.

Namun ia tandaskan, koperasi sekalipun dengan nilai kekeluargaan dan gotong-royong tetap harus dikelola profesional. “Yang sering saya sampaikan dimana-mana, mari kita wujudkan peradaban baru koperasi Indonesia” ujar penulis buku Koperasi Sosiopreneur ini.

Baca juga : https://klikbmi.com/rat-koperasi-sekunder-bmi-tahun-buku-2022-membumikan-peradaban-baru-koperasi-indonesia-dan-menjadikan-model-bmi-sebagai-role-model-pengembangan-koperasi/

Dapatkan Buku KOPERASI SOSIOPRENEUR di Seluruh Jaringan Toko Buku Gramedia di Indonesia

Ia mengajak insan koperasi untuk meneguhkan bahwa kesejahteraan yang dibangun oleh koperasi bukan hanya soal ekonomi saja. “Koperasi harus membangun manusia seutuhnya, selain ekonomi maka pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual harus meningkat” ujarnya lagi.

Baca juga : https://klikbmi.com/rat-koperasi-sekunder-bmi-tahun-buku-2022-membumikan-peradaban-baru-koperasi-indonesia-dan-menjadikan-model-bmi-sebagai-role-model-pengembangan-koperasi/

“Meningkatnya kesejahteraan ini tentu bukan hanya bagi anggota tetapi juga masyarakat luas. Imbasnya koperasi akan mampu menjadi pahlawan bagi terbangunnya Indonesia yang lebih maju. Koperasi BMI Grup mengajak  insan koperasi Indonesia,  terus melaju untuk Indonesia maju mewujudkan peradaban baru koperasi Indonesia”pungkas penerima Anugerah Satya Lancana Wira Karya dari Presiden (2018). (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *