Klikbmi, Tangerang – Gelaran rapat kerja Koperasi BMI yang dikemas dengan kegiatan RK-RAPB di Garut 29-30 November 2022 dihadiri oleh Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Banten. Rapat kerja yang dilanjutkan dengan capacity building Koperasi BMI berlangsung meriah dan bersemangat. Selain dihadiri oleh Kadiskop Jabar, Kusmana Hartadji dan Dinas Koperasi Kabupaten Bogor dan perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Serang turut hadir memberikan masukan adalah Arif Rahman Hakim, Kabid Koperasi Propinsi Banten.
Pria yang telah sangat mengenal BMI ini mengatakan sangat memberikan apresiasi terhadap Koperasi BMI atas kinerja selama ini dan sebagai koperasi yang taat azas.”Idealnya koperasi membuat rencana minimal Desember seperti yang dilakukan Koperasi BMI ini, jelas kurang pas kalo ada koperasi yang melaksanakan raker memasuki tahun berjalan”ungkap Arif membuka saran dan masukan pada segenap peserta yang hadir.
Ia mencontohkan masih ada koperasi yang melaksanakan raker pada tahun berjalan dan itu ia nilai tidak tepat sasaran. “Apalagi ada koperasi yang melaksanakan bulan September. Ada koperasi yang melaksanakan RAT sekaligus RAPK tentu tidak salah jika ini akan menuai banyak hujatan. Bahkan RAT terakhir harusnya dilaksanakan bulan Juni, ini saja nilainya E. Koperasi BMI saya kira telah tepat sasaran tepat waktu”ujarnya melanjutkan.
“Bicara BMI ini, Saya sangat terharu, speechless, gak bisa bicara lagi, ini jadi contoh koperasi lain. BMI ini luar biasa berapa banyak kegiatan sosial yang telah dilakukan mulai dari bangun rumah gratis, banyak santunan, ambulans dan masih banyak lagi kegiatan sosial yang dilakukan” sambungnya lagi.
“BMI ini luar biasa, ada Koperasi primer berupa Koperasi Syariah di sektor keuangan, ada koperasi konsumen, ada koperasi jasa dan perumahan dan ada koperasi sekunder” paparnya lagi.
“Ada catatan khusus yang sangat menarik I BMI ini, BMI ternyata mampu menumbuhkan daerah yang belum tumbuh. Ini beda dengan Bank. Coba kalau bank tidak akan buka di daerah yang belum tumbuh, nanti siapa yang akan ambil uang di atm kalo ada atm. Tapi BMI luar biasa, bank tidak berani buka BMI buka dan NPF-nya nol” tegas Arif melanjutkan.
“Coba kita lihat lagi mana ada bank buka di Ujung Kulon. Ada satu daerah yang kalau pinjem bank macet ternyata ke BMI lancar” ulangnya lagi menegaskan.
“Kami minta BMI ini buka sebanyak-banyak di Banten, agar ekonomi terus tumbuh dan memajukan wilayah banten. Dan tentu agar yang disebut bank emok yang merugikan tidak lagi beroperasi di Banten” ujarnya lagi.
Menutup pernyataannya Arif terus mengajak Koperasi BMI untuk terus berkhidmat memajukan umat. “Mari terus berkhidat maju bersama umat” pungkasnya mengajak semua jajaran pengurus, pengawas dan top manajemen BMI yang hadir.
Memberikan keterangan usai pembentukan Koperasi Jasa Dan Perumahan Benteng Mandiri Indonesia (Kopjarum BMI), Yayat Hidayatullah yang dipercaya menjadi Ketua sekaligus Direktur Utama Kopjarum BMI mengatakan bahwa Kopjarum BMI akan memberikan kontribusi pada anggota dan masyarakat yang meliputi wilayah kerja Koperasi BMI. “Tentu kami akan konsen pada pasar yang telah terbentuk di wilayah kerja Kopsyah BMI baik di Propinsi Banten dan Jabar” terang Yayat membuka pernyataannya.
“Kami akan kembangkan Divisi konstruksi, Divisi Tours & Travel, Divisi Diklat, Divisi Percetakan & Divisi Mekanikal Dan Elektrikal. Tentu manajemen akan bersinergi dengan Kopsyah BMI dan Kopmen BMI yang akan sinergikan melakui Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia” jelasnya lagi.
“Bisnis Kopjarum BMI sebagian merupakan bisnis lama atau bisnis yang sudah ada. Seperti Divisi Konstruksi yang awalnya melekat bersama dengan Toko Bangunan, bersama lahirnya Kopjarum BMI divisi Toko Bangunan masuk menjadi bagian dari bisnis Kopmen BMI” jelas Yayat lagi.
“Demikian juga pada bisnis Tour & Travel, bisnis ini berada pada Kopjarum BMI karena memang ini termasuk bisnis jasa. Mulai normalnya kehidupan setelah masa pandemi covid-19 sangat terbuka kesempatan bagi bagi untuk menggarap potensi wisata di berbagai daerah. Namun mendekati akhir tahun ini kita tetap menghormati kebijakan pemerintah yang kembali menaikkan level PPKM menjadi Level III, namun awal tahun kita optimis kita akan mampu berbuat banyak untuk mengembangkan potensi wisata lokal sekaligus membukukan keuntungan bagi Kopjarum BMI dan tentu benefit bagi anggota dan masyarakat” ujarnya lagi.
Ditanya tentang bisnis baru yang akan dikelola oleh Kopjarum BMI, Yayat dengan optimis menjelaskan bahwa Divisi Diklat, Divisi Percetakan & Divisi Mekanikal Dan Elektrikal akan tetap mengusung konsep kebermanfaatan untuk anggota dan masyarakat. Kuncinya kita telah memiliki pasar yang masif yang telah kita buat sejak berdirinya Kopsyah BMI. Ini peluang yang sangat terbuka. Apalagi bisnis yang kita garap untuk sektor Jasa dan Perumahan tidak hanya terbatas pada anggota seperti halnya sektor keuangan yang digarap oleh Kopsyah BMI” ujar Yayat melanjutkan.
Pria yang juga menjadi Direktur Operasional pada Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia (Koperasi Sekunder BMI) ini sangat optimis akan mampu berkolaborasi memberikan kesejahteraan pada anggota dan keuntungan pada Kopjarum BMI. “Saya tentu sangat optimis karena kita punya kekuatan SDM yang kuat, pasar yang masif, potensi bisnis yang terus berkembang, dukungan modal yang cukup, manajemen yang solid, dan tentu visi besar kami untuk mewujudkan peradaban baru koperasi Indonesia juga lah yang menyemangati kinerja manajemen. Mohon doa dan dukungan semuanya agar semua yang kita rencanakan hari ini bisa kita laksanakan dengan baik” pungkas Yayat.
Simak Liputan Khusus Tentang Kopjarum BMI, segera hanya di BMI Corner www.klikbmi.com
Radius Usman yang merupakan Wakil Presiden Direktur Koperasi Sekunder BMI dan yang diberikan amanah untuk menjadi Ketua sekaligus Direktur Utama Kopmen BMI optimis bahwa Kopmen BMI akan mampu Go International. “Kami tentu yakin, BMI terdiri dari talenta muda yang potensial. Peluang bisnis juga sangat terbuka. Apalagi BMI telah punya pengalaman bekerja sama dengan NGO luar negeri dalam beberapa tahun ini. Bukan hal yang mustahil kalau Kopmen BMI akan mampu bertarung dalam persaingan global kedepan” buka Radius mengawali pernyataannya.
Pria berciri berpembawaan kalem yang bersama Kamaruddin Batubara sejak awal membangun bisnis koperasi sektor keuangan, Kopsyah BMI ini sangat yakin bahwa dengan visi kuat dan misi membangun kesejahteraan masyarakat akan banyak invisible hand yang akan membantu perkembangan Kopmen BMI.”Semua berangkat dari keyakinan. Kita mengawali bisnis keuangan dari tahun 2003, dan hari ini kita telah punya kapitalisasi asset sebesar Rp 1 Trilyun. Jika anda percaya multiplier effect, berkembangnya koperasi ini tentu akan menumbuhkan efek berganda yang tinggi dan membesar terus”ujarnya.
Dengan optimis Radius mengatakan bahwa ia optimis tidak terlalu lama Kopmen BMI akan mampu membukukan asset Rp 3 Trilyun. “Jika kita percaya bisa, pasti bisa. Karena dengan percaya inilah semua sumber daya akan bekerja berdasarkan apa yang kita percaya. Saya kasih contoh, ini pengalaman pribadi yang sudah melembaga di BMI. Kalau kita percaya sedekah akan mampu membawa kita pada kesuksesan maka sedekah ini akan membawa pada kemajuan. Prinsip sedekah adalah memberikan kemanfaatan. Jadi saya berani berkeyakinan karena Kopsyah BMI gemar bersedekah koperasi ini menjadi seperti sekarang ini” terangnya lagi.
Simak Liputan Khusus Tentang Visi Baru Kopmen BMI, segera hanya di BMI Corner www.klikbmi.com
Radius menutup pernyataan dengan mengajak semua elemen untuk bersatu dalam membangun manajemen modern dan manajemen efektif. “Kunci dari keberhasilan adalah perencanaan yang baik yang didukung oleh pelaksanaan dan control yang baik. Kita sering belajar tentang ilmu manajemen yang kita kenal sebahai POAC, pintar merencana, mengorganisasikan, pintar juga dalam melaksanakan dan tentu dalam mengontrol perjalanan manajemen. Kunci sukses sudah di tangan, tinggal kita mau pake atau tidak?” pungkas Radius sambil setengah bertanya. (Sularto/Klikbmi).
Maju terus kopsyah BMI…