Tangerang, klikbmi.com –Koperasi BMI Grup bersama organisasi nirlaba internasional Water,org menghelat pelatihan peningkatan kualitas sanitasi dan air di Ballroom Atria Hotel Gading Serpong Tangerang, Rabu 13 September 2023.
Hadir dalam acara tersebut, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup yang juga Dirut Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Kamaruddin Batubara, Team Leader Water.org Rahmad Hidayat, Direktur Utama Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) Radius Usman dan Direktur Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) dan Direktur Bisnis Kopsyah BMI Casmita. Agenda yang diinisiasi BMI Institut itu diikuti juga oleh para mitra konstruksi, manajer area dan manajer bidang Kantor Pusat Kopsyah BMI dan Kopmen BMI.
Dalam sambutannya, Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara mengingatkan bahwa di Indonesia, lembaga keuangan baik bank dan non bank yang pertama memiliki produk pembiayaan air dan sanitasi adalah Koperasi BMI. Melalui Skim Pembiayaan Mikro Tata Sanitasi & Mikro Tata Air (MTS & MTA. Koperasi BMI merupakan lembaga keuangan yang memiliki simpanan air dan sanitasi pertama di dunia.
”Kegiatan ini bukan sekedar peningkatan kualitas saja, melainkan juga kuantitasnya. Harus ada target jumlah anggota yang mengakses pembiayaan dan simpanan sanitasi dan air. Kopsyah BMI hadir untuk memudahkan anggota mendapatkan sanitasi yang layak dengan pembiayaan yang murah dan mudah. Para mandor dan manajer area jangan berhenti promosinya,” jelas pria yang karib disapa Kambara.
Selain kuantitas, Kambara mengajak, para mitra konstruksi yang juga mandor Kopjas BMI memahami after sales service. Layanan ini adalah upaya yang dilakukan oleh BMI untuk memastikan bahwa anggota/pelanggan sudah puas dengan layanan atau produk yang dipasarkan.
”After sales harus dikembangkan. Agar kita bisa tahu pelanggan itu suka atau enggak sama bangunannnya. Kalau bagus, pesanan akan terus datang (repeat order). Maka dari itu servisnya harus ditingkatkan,” jelasnya.
Kambara menerangkan, ada berbagai cara kreatif yang dapat dilakukan BMI untuk meningkatkan kepuasan anggota atau konsumen. Seperti mengingat ulang tahunnya dan memberikan ucapan,memberikan gift-gift bagi anggota/pelanggan.
”Poin lainnya adalah menjaga kebersihan saat bekerja. Memperlakuan sama semua anggota. Ini penting kalau kita ingin sukses. Dan tidak ada proyek lanjutan jika tak ada promosi. Nggak ada MTS dan MTA, kalau tidak ngomong dan promosi,” jelas Penerima Satyalancana Wira Karya Tahun 2018 dari Presiden RI Tahun 2018.
Saat memberikan presentasi, Kamaruddin kembali mengingatkan nilai-nilai integitas. Dengan menjaga integritas yang tinggi agar trust pada kita semakin menguat. Sembilan nilai-nilai itu yakni:
- Kejujuran
- Kepedulian,
- Kemandirian
- Kedisiplinan
- Rasa tanggung jawab,
- Sikap pekerja keras
- Hidup dalam kesederhanaan
- Bersikap berani
- Dan menjunjung sikap adil dalam bekerja
”Jadi teman-teman, kualitas bangunan MTS dan MTA-nya wajib dijaga. Kalau belum terlambat bisa kita perbaiki. Termasuk urusan bahan bangunan sanitasi dan bangunan yang lain juga harus berkualitas,” jelasnya.
Kambara mengajak yang berperan dalam kegiatan ini untuk fokus pada 4 sifat Rasulullah dalam budaya kerja. Empat sifat itu adalah Shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya) tabligh (transparan) dan fathonah (cerdas).
”Pelat besi yang harganya Rp2 juta jadi Rp3 juta, jangan RAB-nya begitu. Itu haram. Hindari hal-hal itu. Bisnis itu harus jujur, karena rezeki diatur Allah SWT. Saya cerita di Plaza Jambu Dua Kota Bogor, semua tenant isinya handphone. Tapi ada pembelinya semua. Karena rezeki sudah ada yang ngatur pak. Begitu kita dikasih kepercayaan, harus jujur dan amanah. Ciri-ciri orang beriman, kalau dia mendapat kepercayaan, maka dia akan amanah,” jelasnya.
Kambara membagikan tips untuk menjaga integritas dan kejujuran. Pertama, pertimbangkan konsekuensi jangka panjang dan tindakan kita. Kedua, pertimbangkan apa dampak yang kita lakukan kepada orang lain.
”Impelementasinya, seperti membuat sumur, kita sampaikan berapa kedalaman sumur sebenarnya jangan dikurangi atau ditambahi. Atau contoh lain, mandor Kopjas BMI menjalankan pengawasan yang baik. Mandor juga harus fast respon terhadap complain yang dihadapi,” paparnya.
Kambara mengatakan, jangan menunda pekerjaan jika bisa dikerjakan hari ini. “Kalau dijawab bisa dikerjakan hari ini, besok aja? Emang besok nyawa kita masih ada? Jadi jangan menunda-nunda pekerjaan,” paparnya.
Di sela acara, tim water.org Sofie Ariani memberikan kuesioner kepada para mitra, manajer pusat dan manajer area. Kuesioner itu dibuat untuk peningkatan layanan pembiayaan MTA/MTS kepada anggota.
Sementara Direktur Utama Kopmen BMI Radius Usman mengatakan kerjasama Koperasi BMI & Water.Org membawa kita ke tempat yang lebih baik. Yang lebih baik yang dimaksud adalah terbangunnya sirkuit bisnis kolaborasi yang dilaksanakan oleh holding Koperasi BMI Grup.
Bahwa anggota yang berniat membangun sanitasi dan sumber air bisa mengakses pembiayaan MTA & MTS Kopsyah BMI, sementara bahan bangunan disiapkan Kopmen BMI dan pengerjaanya oleh Kopjas BMI. Inilah kolaborasi.
”Kerjasama yang kita lakukan bersama dengan water.org untuk mendukung terciptanya Model BMI Syariah untuk pilar kesehatan melalui pembiayaan sanitasi Mikro Tata Sanitasi dan Mikro Tata Air” tegas Radius.
Sementara, team leader Water. Org Rahmad Hidayat menjelaskan, kegiatan ini diharapkan para mitra konstruksi dan pengelola BMI semakin teredukasi akan pentingnya tersedianya akses sanitasi yang layak bagi anggota dan masyarakat.
“Sehingga kolaborasi berbagai pihak baik dari Kopsyah BMI lewat pembiayaan MTA & MTS ini dapat menghasilkan dampak nyata pada masyarakat dan mempercepat target pemerintah dalam menurunkan angka stunting,” tandasnya. (togar/humas)