#PojokBara
Klikbmi, Tangerang – Mendalami kutipan Bung Hatta, “Insan koperasi harus dibiasakan untuk terus menerus belajar menabung, agar kelak bisa self help koperasinya. Hal ini sulit, namun perlu dijalankan”. Mencermati kutipan Bung Hatta kita dapat memahami bahwa menabung memang bukan pekerjaan mudah untuk dibudayakan. Namun kita perlu terus menerus mengajak anggota koperasi untuk terus menyisihkan sebagian pendapatannya agar menjadi saving di kemudian hari.
Kopsyah BMI menjadikan menabung sebagai salah satu dari 5 instrument Model BMI Syariah yang terus menerus dikembangkan untuk membuat anggota semakin meningkat kesejahteraannya. Lima instrument ini adalah sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan (tabungan) dan investasi. Secara teoritis menabung sangat erat dengan bahasan soal konsumsi. Membahas fungsi konsumsi dan tabungan, berarti juga menyinggung tentang penghasilan, karena memang keduanya saling terkait. Konsumsi bisa diartikan sebagai kegiatan penggunaan barang dan jasa dalam rumah tangga. Tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penghasilan yang didapat.
Sedangkan tabungan tidak jauh berbeda dari konsumsi, yang juga berasal dari penghasilan. Perbedaan dari keduanya yaitu jika konsumsi adalah penghasilan yang dikeluarkan, sementara tabungan adalah penghasilan yang disimpan. Dengan memahami fungsi konsumsi dan tabungan, dapat membantu kita dalam melakukan pengelolaan keuangan yang benar. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi fungsi konsumsi dan tabungan, seperti ekonomi, kekayaan, penghasilan, suku bunga, kemampuan hemat, dan dana pensiun. Tinggi rendahnya penghasilan seseorang memang menjadi faktor terpenting dalam fungsi konsumsi dan tabungan ini.
Simak Profile Koperasi BMI : https://www.youtube.com/watch?v=UFopD_23xIw&t=278s
Dalam buku berjudul Teori Ekonomi dan Penerapannya di Asia (1981), seorang ahli ekonomi, Dr. Mubyarto menyebutkan bahwa pertambahan pendapatan akan membuat pertambahan konsumsi dan tabungan. Fungsi tabungan adalah hubungan jumlah tabungan dengan penghasilan. Maka, rumus dari fungsi tabungan dapat ditulis:
Y = C + S
Keterangan:
Y disebut sebagai pendapatan
C disebut sebagai konsumsi
S disebut sebagai tabungan
Dengan rumusan seperti ini maka besaran tabungan harus dibuat menjadi lebih besar dengan mengoptimalkan kebutuhan konsumsi yang memang diperlukan. Banyak dari kita yang berapa pun besar pendapatannya maka menabung menjadi sulit. Dalam ilmu ekonomi kita mengenal Marginal Propencity to Consume (MPC). MPC adalah perbandingan antara tambahan konsumsi akibat adanya tambahan pendapatan. Arti lengkapnya kurang lebih seperti ini, jika kita bertambah pendapatannya maka akan ada juga pertambahan konsumsi. Namun sayangnya seringkali pertambahan pendapatan tidak memperbesar tabungan tetapi hanya memperbesar konsumsi.
Dalam satu penelitian disimpulkan bahwa MPC orang miskin atau paling tidak orang yang bermental miskin, sebagaian besar tambahan pendapatannya akan ia pakai untuk tambahan konsumsi. Namun bagi yang bermental kaya ternyata sebagaian besar pendapatannya akan ia pakai untuk tambahan saving (investasi). Secara psikologis memang ini satu hal yang lumrah. Orang yang terbiasa hidup serba kurang ketika mendapatkan uang banyak ia akan banyak belanja barang konsumsi, karena memang ia tidak terbiasa memegang uang.
Menyadari sulitnya membangun budaya menabung, koperasi harus mampu membuat produk yang ramah bagi mereka yang tidak terbiasa menabung. Dan koperasi juga perlu membuat program yang menarik dari keuntungan menabung di koperasi. Kopsyah BMI membuat Gerakan Menabung Seribu Sehari (Gemaseri) untuk membentuk budaya menabung bagi anggota BMI. Ini menjadi sangat penting karena dengan memiliki tabungan maka akan memudahkan kita semua mengahadapi kebutuhan mendadak atau kebutuhan tak terduga. Menabung juga memiliki nilai investasi sehingga uang kita berkembang.
Bagi koperasi dengan gerakan menabung yang melembaga dan menjadi budaya anggota diyakini akan mampu menciptakan self help atau gerakan menolong diri sendiri secara bersama. Jika anggota koperasi 300 ribu dengan hanya menabung Rp 1000,- perhari maka akan terkumpul Rp 300 juta setiap hari yang akan mampu diberdayakan untuk mendukung pengembangan usaha anggota.
Menabung memiliki banyak manfaat baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, berikut ini beberapa manfaat dari menabung yang harus menjadi alasan bagi kita semua untuk memulai dan mengembangkan tabungan kita di koperasi :
- Terampil Mengelola Uang. Menabung memberikan kesempatan untuk lebih terampil dalam mengelola uang. Seberapa pun terbatasnya pendapatan kita, jika rutin menabung, akan bisa menyisihkan sebagian uang agar tidak dihabiskan untuk berbagai keperluan dan keinginan.
- Lebih Disiplin. Pernah tidak berpikir bahwa menabung bisa memberikan dampak positif bagi kepribadian kita? Nyatanya, Kita bisa menjadi pribadi yang lebih disiplin apabila rutin menabung. Ini karena kita dipaksa untuk berkomitmen menyisihkan sebagian dana dari pendapatan untuk tidak digunakan sebagai keperluan sehari-hari.
- Belajar Hemat. Makin terbatasnya pendapatan yang dimiliki karena disishkan untuk menabung kenyataannya dapat membuat kita belajar hemat. Kita akan lebih mengerti mana yang keinginan dan kebutuhan. Kita bisa membuat skala prioritas untuk mendahulukan biaya kebutuhan dan mengesampingkan dana yang mesti dikucurkan untuk keinginan. Kita pun dapat menjadi lebih hemat.
- Miliki Dana Cadangan. Tidak ada yang mengetahui masa depan. Manfaat menabung adalah membuat kita bisa melakukan antisipasi terkait masalah finansial di masa depan dalam jangka pendek. Dengan menabung, kita akan memiliki dana cadangan yang bisa digunakan apabila ada keperluan mendadak yang tidak terduga.
- Mencegah Berutang. Manfaat menabung yang tidak kalah pentingnya adalah menghindarkan kita dari utang. Ini berhubungan dengan manfaat menabung yang menyediakan dana cadangan. Dengan dana cadangan yang dimiliki, kita pun tidak perlu meminjam uang apabila mesti memenuhi suatu kebuhan yang tidak terduga.
- Menjaga Aset. Jika memiliki tabungan, kita pun tidak perlu menjual ataupun menggadaikan kepemilikan barang hanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terduga. kita bisa menggunakan uang tabungan untuk menambal biaya kebutuhan tersebut. Aset kita pun akan lebih aman dan likuiditas keangan lebih terjaga.
Kopsyah BMI selain membuat produk tabungan atau simpanan juga membuat produk tabungan atau simpanan yang bernilai investasi yakni dengan membuat Produk Sijaka (Simpanan Berjangka). Simpanan berjangka merupakan satu produk yang memberikan bagi hasil lebih tinggi dibandingkan dengan simpanan sukarela yang siap diambil sewaktu-waktu. Maka disarankan bagi anggota yang telah mengumpulkan simpanan sukarela, agar lebih bernilai investasi maka dapat ditaruh di Sijaka dengan nisbah bagi hasil 52 persen untuk anggota dan 48 persen untuk koperasi hal ini insyallah setara dengan 12,5% pertahun jika dikomparasikan dengan sistem konvensional.
Berikut beberapa manfaat ekonomi yang diperoleh dari penempatan simpanan di produk Sijaka Kopsyah BMI :
Simak manfaat Sijaka : https://www.youtube.com/watch?v=AgRNZePL044&t=21s
- Terhindar dari Inflasi. Inflasi atau kenaikan harga barang atau jasa akan membuat nilai uang yang bisa kita gunakan berkurang dari waktu ke waktu. Menabung uang ke produk investasi akan membuat Kita terhindari dari risiko paparan inflasi sebab umumnya imbal hasil yang didapatkan dari investasi lebih tinggi dari rata-rata tingkat inflasi tahunan. Rata-rata bagi hasil produk Sijaka lebih besar dari nilai inflasi
- Pengembangan Nilai Uang. Kita tentu tidak akan menolak apabila uang Rp 1 juta yang dimasukkan ke produk investais nilainya menjadi Rp 2-3 juta dalam beberapa tahun mendatang, bukan? Inilah manfaat menabung ke produk investasi. Ada kemungkinan pengembangan nilai uang yang menguntungkan bagi Kita tentunya.
- Pendapatan Pasif. Tabungan yang sudah diinvestasikan nyatanya bisa menjadi salah satu sumber pendapatan kita pada masa depan dalam jangka panjang. Bayangkan, kita tidak perlu bekerja keras untuk bisa memperoleh pendapatan lebih. Ini karena ada pendapatan pasif yang dihasilkan dari peningkatan nilai uang dari investasi yang kita lakukan
- Merdeka Keuangan. Financial freedom atau merdeka secara keuangan dapat diartikan sebagai kondisi ketika dapat memenuhi segala kebutuhan kita, tanpa harus bekerja lagi. Ini karena pengembangan dana dari investasi sudah bisa membayar segala kebutuhan kita.
Siapapun kita hari ini apalagi kita sebagai anggota koperasi mari memulai menambah tabungan kita, karena tabungan kita bukan saja bermanfaat bagi kita, tetapi di koperasi tabungan kita akan sangat bermanfaat bagi terciptanya income distribution yang adil dan memberdayakan anggota lain. Bagi anggota Kopsyah BMI mari terus kembangkan budaya menabung walaupun hanya Rp 1000,- perhari. Tentu bagi yang memiliki pendapatan lebih, akan lebih baik lagi jika kita memperbesar tabungan. Pekerjaan rumah bagi kita semua adalah bagaimana kita berupaya mengurangi konsumsi hanya pada mengkonsumsi sesuai dengan kebutuhan kita saja dan bukan pada mengumbar konsumsi atas dasar keinginan. Dengan gerakan menabung koperasi maju anggota sejahatera. Menuju koperasi bersama anggota yang mandiri, berkarakter dan bermartabat. (Sularto/Klikbmi)