خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani )
Klikbmi, Tangerang – Dari pengalaman Koperasi BMI, peran kepala desa tak lepas dari semua aspek pemberdayaan anggota hingga ke lini paling dasar. Tidak hanya menggenjot permodalan, melainkan kades mampu menjadi agen syariah dalam mengokohkan pilar model BMI syariah lainnya seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, spritual dan sosial.
Dalam Rapat Anggota Tahunan Tahun Buku 2021, Koperasi BMI menyerahkan penghargaan kepada 10 kades penggerak koperasi di Ballroom The Spring Club, Tangerang, Selasa 25 Januari 2022. Bagi, BMI para kades terpilih telah memberikan warna dan semangat baru bagi BMI membumikan ekonomi syariah di daerah pelayananya baik di Provinsi Banten dan Bogor, Jawa Barat. Para kades tersebut adalah :
- Jamaluddin, Kades Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang,
- Sarnata, Kades Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang,
- Abidin, Kades Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang
- Agus Sulaeman, Kades Unyur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang,
- Cepi Ahmad Suteja, Kades Cigondang, Kecamatan Labuan, Pandeglang
- Budi Setiawan, Kades Sumurbandung, Kecamatan Cikulur, Lebak
- Mad Darmawan, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Bogor,
- Badrudin, Desa Jasinga, Bogor
- Iwa Sungkawa, Kades Sawarna, Kecamatan Bayah, Lebak
- Juhaedi, Kades Anyar, Serang
Kepada Klikbmi, Kades Jasingan Bogor Badrudin mengatakan, Kopsyah BMI menjadi lembaga keuangan yang mengaplikasan tanggung jawab sosialnya kepada warganya. Hingga, warganya menjadi sadar seperti apa koperasi yang baik dan benar. Hal itulah yang membuat Badrudin ikut mengajak warganya menjadi anggota BMI.
“Alhamdulillah, BMI begitu peduli terhadap warga kami di Jasinga. Harapan saya agar desa-desa yang lain di Bogor Barat ini khususnya di Cabang Jasinga untuk terus mendukung kegiatan operasional Kopsyah BMI. Karena kami akan terus bersinergi dengan pihak BMI untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat Jasinga,” terangnya.
Presiden Direktur Koperasi Kamaruddin Batubara mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada 10 kades terpilih. Dikatakannya, peran kepala desa tidak hanya pada memberi restu pelaksanaan pertemuan umum sebagai inisiasi awal pelayanan BMI, melainkan juga mendompleng kinerja BMI dalam pemberdayaan anggota di daerahnya.
”Alhamdulillah, hari ini Koperasi BMI menyerahkan penhargaaan kepada 10 kades yang terpilih. Bagi BMI, para kades tidak hanya sebagai pemimpin di daerahnya semata, melainkan menjadi motor penggerak untuk mengedukasi warganya untuk berkoperasi lewat skema Model BMI syariah. Saya mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada para kepala desa yang terpilih atas support dan partisipasinya bagi kelangsungan BMI,” jelasnya.
Dalam prekteknya, kades menjadi orang yang pertama yang ditemui langsung oleh BMI dalam melakukan sosialisasinya. Kades juga menjadi sosok yang ikut mengawal sebelum membentuk kelompok kecil hingga tercipta rembug pusat.
“Jadi kepala desa tidak hanya memegang peran kunci masuk BMI ke daerahnya, mereka pun ikut menjadi saksi bagaimana BMI melakukan tahapan standar prosedur operasional salah satunya PU,” jelas Penulis Dua Seri Buku Peradaban Baru Koperasi Indonesia tersebut.
Hingga kemudian, terjadi titik demarkasi bahwa Program BMI dan Desa dalam membangun kemandirian desa ternyata berjalan saling beriringan. ”Artinya dari sisi pembangunan ekonomi, warga desa yang mampu bisa menyimpan tabungannya di BMI, dan dikelola oleh BMI dan diberikan lagi kepada warganya dalam bentuk pembiayaan. Jadi arah Koperasi BMI sudah sejalan yakni menuju kemandirian ekonomi yang dimulai dari desa,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi)