Klikbmi, Tangerang – Hari ini Koperasi BMI melaksanakan gelaran RAT Tahun Buku 2021. Dalam sambutannya Kamaruddin Batubara, Presiden Direktur Koperasi BMI menyampaikan kinerja 2 koperasi, yakni Kopsyah BMI dan Kopmen BMI. RAT yang berlangsung di zona 1 Tangerang yang berlangsung di Spring Club Summarecon Serpong dihadiri oleh pejabat Kemenkop, Deputi Perkoperasian, Ahmad Zabadi dan tamu undangan dari dinas koperasi di area kerja Koperasi BMI.
Memulai dengan ucapan syukur, Kamaruddin lalu memberikan penghormatan kepada peserta dan semua pihak yang mendukung acara ini. “Saya ucapkan terimakasih kepada mitra keuangan dan sponsor. Spesial terimakasih kepada Bank Muamalat, BPR-KR, LPDB, UPDB, Majalah Peluang, Vivo, CV Caesarindo Pratama Jaya, BJBS, BSI, Bank DKIS, PT Mida Karya, PT Gita Sejahtera Maju dan semua pendukung acara ini” ujar Kamaruddin.
“Hari ini kami juga memberikan penghargaan Penggerak Koperasi yakni kepada Kepala Dinas, Kades, anggota rembug dan anggota umum yang telah berkolaborasi membangun desa lewat koperasi” paparnya lagi.
Kamaruddin juga memberikan tanggapan soal Pinjol, LKM dan Koperasi ilegal atau usaha keluarga yang mengaku koperasi. “Pinjaman atau pembiayaan itu seperti minum obat jika diminum satu sembuh sakitnya tapi kalo diminum 5 sekaligus yang sudah-sudah bisa meninggal” ujar Kamaruddin yang disambut tawa hadirin.
Kamaruddin menyampaikan tema RAT hair ini adalah Koperasi Untuk Sesama. “Koperasi itu sosial dan pemberdayaan ekonomi untuk menghidupkan sirkuit ekonomi. Jadi harus dihidupkan prinsip dari, oleh dan untuk anggota” ujar Kamaruddin lagi.
Baca juga : https://klikbmi.com/koperasi-bmi-gelar-rat-tahun-buku-2021/
Presiden Direktur Koperasi BMI ini memberikan penjelasan tentang lahirnya satu koperasi primer dan satu koperasi sekunder yang menjadi Holding BMI Group. “Akhir November tahun lalu lahir Kopjas BMI yang konsen pada usaha jasa dan melengkapi koperasi primer BMI menjadi tiga koperasi primer. Tiga koperasi primer inilah yang melahirkan Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia” terang Kamaruddin.
Kamaruddin juga menjelaskan telah terbit Buku Model BMI Syariah dan Buku MTS & MTA yang telah tersedia di Gramedia.
“Peradaban Baru Koperasi Indonesia harus kita usung untuk menjadikan koperasi kita, Besar, Profesional, Mandiri, Berkarakter, Bermartabat, Pemberdayaan dan Peduli sesame” ujarnya lagi.
Ia menjelaskan bahwa BMI Grup akan membangun usaha koperasi dengan badan hukum koperasi bukan PT atau yayasan, juga asas kekeluargaan bukan usaha keluarga.
Ia lalu menjelaskan tentang kegiatan pemberdayaan dan sosial yang dilaksanakan oleh Koperasi BMI antara lain dalam bidang pemberdayaan kegiatan vaksinasi 1.032 orang, pendidikan perkoperasian melalui kegiatan urun rembug desa sebanyak 12 desa, pendidikan dan pelatihan produktif antara lain pendampingan pertanian holtikultura seluas 1,3 hektare, peternakan bebek petelur 1.700 ekor dengan 10 peternak, peternakan penggemukan sapi sebanyak 15 ekor , pelatihan penggilingan beras dengan 10 produsen dan program sawah organik dengan lua 5 hektar.
Pria lugas ini menambahkan kegiatan sosial BMI antara lain rumah gratis melalui program Hibah Rumah Siap Huni sebanyak 67 unit untuk tahun 2021 yang terdiri dari 32 unit rumah untuk anggota dan 35 unit rumah untuk non anggota. “Total rumah gratis yang telah kita bagikan sebanyak 350 unit yang terdiri dari 126 unit dari dana infaq dan 224 unit dari dana kebajikan dimulai sejak tahun 2015 sampai tahun 2021.
“Pelaksanaan Qurban tahun 2021 sebanyak 29 ekor sapi dan 52 ekor domba di 12 lokasi dengan total Rp.419.250.000,-“ ujarnya memberikan penjelasan.
“Kita juga memberikan kursi roda sebanyak 60 unit dengan nominal Rp 72 juta, santunan cacat untuk 6 anggota dengan nilai Rp 17 juta. Santunan bencana alam pada 43 anggota dengan nilai Rp 158, 2 juta. Adapun santunan Sakit sebanyak 6.907 penerima manfaat dengan total Rp. 1.453.962.000,-“ ujarnya menjelaskan.
Kamaruddin juga memberikan penjelasan tentang alokasi dana kebajikan tahun 2020 Rp 2.938.349.800,- meningkat menjadi Rp 3.467.606.900,- tahun 2021. Dana ZIS tahun 2020 Rp 4.315.402.712,- meningkat menjadi Rp 4.967.387.736,- pada tahun 2021.
“Adapun Penyaluran Zakat tahun ini Rp 3.081.494.584,- dan penyaluran infaq Rp. 1.885.893.152,-“ paparnya lagi Kamaruddin lalu membacakan rincian ZISWAF Kopsyah BMI
- Operasional Ambulan (8 unit) Rp. 566.667.773,-
- Sanitasi masjid, mushalla dan pesantren (SANIMESRA) 42 unit; Rp.871.054.715,-
- Geserdahan 1.000 al-qur’an dan 1000 sajadah
- Sanitasi dhuafa 33 unit; Rp. 198.485.000,-
- Bedah mushalla: 6 unit; Rp. 212.075.200,-
- Zakat untuk pesantren; Rp. 231.961.004,-
- Bantuan anak asuh Kopsyah BMI : 80 orang; Rp. 70.375.000,-
- Bantuan bulanan dhuafa : 292 orang; Rp. 439.565.952
- Da’i muamalah dan marbot : 2 orang; Rp. 67.330.240,-
- Zakat produktif untuk pertanian 1 kali ; Rp. 40.500.000,-
- Bantuan alat kebersihan masjid (baksos security) : 12 masjid
- ODGJ : 15 orang; Gaji Pengurus Rp. 6.000.000,-/bln dan Perbaikan Panti Rehab; Rp. 45.000.000,- dan sembako 3 paket; Rp. 750.000,-/bln
Ia lalu menjelaskan pengumpulan dana wakaf tahun 2020 sebesar Rp 12.380.338.493,- meningkat menjadi Rp 18.246.425.019,- di tahun 2021.
“Alhamdulilah Kopsyah BMI dari sisi asset meningkat 43,87 persen dari Rp 697.941.514.685,- menjadi Rp 1.004.118.673.521,- pada tahun 2021. Akumulasi penyaluran juga meningkat dari Rp 4.754.707.000.000,- menjadi Rp 5.709.200.600.000,- atau meningkat sebesar 20,07 persen ” tegasnya.
Ia lalu melaporkan kinerja Kopmen BMI di mana asset tumbuh sebesar 4,28% dari Rp 24.277.811.710,- pada tahun 2020 menjadi Rp 31.225.874.361,- pada tahun 2021. “Omset Kopmen BMI juga naik 110,54% dari Rp 90.237.530.875,- menjadi Rp 189.988.385.401,-“ terangnya.
“Alhamdulilah Kopmen BMI tahun ini mencatat keuntungan Rp 1.255.700.364,-“ paparnya lagi menjelaskan kinerja Kopmen BMI.
Menutup sambutannya Kamaruddin menjelaskan RAT kali ini memberikan doorprize Rp 200 juta dan meminta deputi perkoperasian (Ahmad Zabadi) untuk menyerahkan satu hadiah umroh.
Ahmad Zabadi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terbentuknya Holding Koperasi BMI Grup. “Saya masih ingat diskusi bersama Pak Ketua waktu di Anyer malam-malam, ide dasar membentuk bisnis grup koperasi seperti Koperasi BMI ini terbentuk” ujar Zabadi memulai sambutannya.
Zabadi berpesan berkoperasi bukan hanya untuk membangun koperasinya tetapi terjadi promosi ekonomi anggota.
“Bisnis koperasi bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan anggota tetapi harus mengembangkan potensi anggota, dan ini harus dilakukan spin off. Hal ini karena anggotanya ratusan ribu orang harus ada sektor riil yang dikembangkan ” papar Zabadi melanjutkan.
“Kebutuhan pertanian, peternakan, dan sektor lain yang sudah memiliki skala ekonomi menjadi pertimbangan untuk dikonsolidasikan agar bisa memenuhi kebutuhan non finansial anggota. Karena kebutuhan ekonomi bukan hanya pembiayaan” tegas Zabadi.
“Jika konglomerasi terjadi bukan pada koperasi maka akan terjadi disparitas, tetapi jika konglomerasi terjadi pada koperasi akan terjadi pemerataan” ujarnya.
Zabadi menyinggung soal perlunya LPS bagi koperasi bagi penguatan koperasi simpan pinjam. “Memang jika kita berkoperasi dengan benar-benar sejatinya tidak ada istilah gagal bayar. Tetapi karena soal uang ini sangat sensitif maka LPS masih menjadi kebutuhan” paparnya lagi.
Zabadi menutup sambutan dengan memberikan pesan koperasi harus hadir utuh baik bisnis dan sosialnya. “Koperasi BMI sebagai koperasi syariah harus tetap menjaga hadirnya fungsi sosial dengan zakat, infak, sedekah dan wakaf” pungkasnya. (Sularto/Klikbmi)