Nasehat Dhuha Rabu, 27 Oktober 2021 | 20 Rabiul Awal 1443 H | Oleh : Tim Humas BMI
Klikbmi, Tangerang – Sikap bersyukur itu bagaikan tali yang menarik nikmat lain yang belum datang kepada kita. Apabila kita bersyukur, maka sikap kita tersebut akan mengikat nikmat yang sudah datang dan mengundang atau menarik nikmat-nikmat lainnya yang belum datang sehingga menghampiri kita.
Allah Swt berfirman:
وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ
“Dan, apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (QS. An Nahl [16]: 53).
Janganlah khawatir terhadap nikmat yang belum datang kepada kita. Sesungguhnya segala nikmat itu milik Allah Swt dan Dia Yang Maha Memberikannya kepada kita. Nikmat Allah Swt tersebut akan diberikan kepada kita apabila kita mau bersikap mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita.
Tidak perlu risaukan nikmat-nikmat yang belum datang kepada kita. Tidak perlu kita khawatir tidak akan mendapatkan nikmat-nikmat lain yang telah didapatkan oleh orang lain. Akan tetapi takutlah jika kita tidak mensyukuri nikmat-nikmat yang sudah kita terima dari Allah SWT.
Karena apabila kita tidak mensyukuri nikmat yang telah didatangkan oleh Allah kepada kita, maka akan lepaslah nikmat itu dari genggaman kita. Jika nikmat tersebut sudah terlepas dari genggaman, bagaimana ia bisa mengundang nikmat lain untuk datang kepada kita. Malah yang akan muncul adalah malapetaka sebagai akibat sikap kita yang tidak bersyukur.
Tidak perlu khawatirkan uang yang belum datang kepada kita. Takutlah jika uang yang sudah ada di tangan kita, tidak kita syukuri. Karena sikap tersebut akan mengakibatkan sirnanya uang yang ada pada kita dan menjauhkan kita dari nikmat-nikmat lainnya.
Jika kita masih bertempat tinggal di rumah kontrakan, kemudian menghadapi kenyataan naiknya harga tanah dan harga rumah. Maka tidak perlulah kita takut dan khawatir. Karena yang menjadi masalah ketika kita tidak mampu beli rumah adalah bukan kerena harga tanah atau harga rumah naik, melainkan karena kita tidak memiliki uang untuk membelinya.
Oleh karena itu, tidak perlu takut dan khawatir, karena bagi Allah tidak ada yang mustahil. Jika Allah berkehendak memberikan rezeki kepada kita, maka berapapun tingginya harga tanah atau rumah, kita akan sanggup membelinya.
Orang yang membangun hotel saja dicukupkan uangnya oleh Allah Swt. Apalagi orang yang hendak membangun masjid atau orang yang hendak membangun rumah demi menaungi anak dan istrinya.
Tidak perlu gelisah atas nikmat yang belum kita dapatkan. Sikap seperti itu tidaklah penting dan tidak akan memberikan efek positif pada diri kita.
Sikap yang penting kita lakukan adalah mensyukuri nikmat yang sudah Allah SWT berikan kepada kita. Karena sikap syukur akan mendatangkan nikmat-nikmat lain dan melipatgandakan nikmat yang sudah ada. Sedangkan sikap kufur atau tidak bersyukur akan menggerus nikmat yang sudah kita miliki dan menjauhkan kita dari nikmat yang belum kita punyai, naudzubillahi mindzalik.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BSI eks BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888.
(Togar Harahap/Klikbmi)