Jangan Terlalu Cinta Dunia, Karena Ini Hanya Sementara

Info ZISWAF

Nasehat Dhuha Sabtu, 14 Agustus 2021 | 5 Muharram 1443 H| Oleh:  Sularto

Klikbmi, Tangerang –  Sahabat BMI Kliker yang dimuliakan Allah SWT, tema kita kali ini adalah bahwa dunia ini hanya sementara. Rujukan tema ini adalah  QS Al Kahfi ayat 7 dan 8 sebagai berikut :

إِنَّا جَعَلْنا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَها لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً () وَإِنَّا لَجاعِلُونَ مَا عَلَيْها صَعِيداً جُرُزاً

Artinya:

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya () Kami itu benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (QS: Al-Kahfi Ayat 7-8)

Kita tahu bahwa kaum musyrik Mekah enggan beriman pada Nabi SAW, bahkan mereka mengatakan bahwa malaikat itu anak perempuan Allah. Menurut Ibnu ‘Asyur dalam al-Tahrir wat Tanwir, dua ayat berikut ini merupakan penghibur dari Allah untuk Nabi.

Allah SWT memang selalu memberikan nikmat di dunia, namun masih banyak juga manusia yang tidak beriman pada Allah, sehingga Allah pun mencoba umat manusia dengan memberikan paceklik atau cobaan (bisa juga dipahami sebagai musibah). Oleh karena itu, Nabi tidak perlu bersedih atas ketidakberimanan umatnya. Hal ini karena tugas Nabi hanyalah menyampaikan kebenaran. Menerima atau tidaknya kebenaran tersebut itu hak Allah mau memberikan hidayah atau tidak pada orang terkait.

Imam al-Razi dalam Mafatihul Ghaib menyampaikan bahwa tafsir kata zinah (زينة) ‘perhiasan’ itu terdapat perbedaan pendapat ulama. Ada yang mengartikan perhiasan yang dimaksud adalah tumbuhan dan pohon. Sebagian yang lain mengatakan bahwa perhiasan yang dimaksud adalah emas, perak, dan hasil tambang.

Ada juga ulama yang berpendapat bahwa perhiasan yang dimaksud dalam ayat ini adalah semua jenis hewan. Artinya, semua jenis yang disebutkan di atas merupakan kenikmatan. Kenikmatan yang Allah berikan ini untuk menguji makhluk-Nya mana yang bersyukur dan ibadahnya lebih baik.   

Imam al-Zamakhsyari dalam al-Kasyaf dan al-Baidhawi dalam Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil menjelaskan bahwa orang yang ahsanu ‘amala adalah mereka yang diberi kenikmatan berlimpah, namun ia masih hidup sederhana dan tidak tertipu dengan kemewahan duniawi. Oleh karena itu, saat mereka diberikan cobaan itu selalu sabar dan tetap tabah.

Terkait ayat di atas, Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-Azhim menjelaskan bahwa Allah SWT itu mengkhabarkan dunia itu sementara dan akan binasa. Allah akan melihat apa yang diperbuat oleh manusia. Siapa yang menanam kebaikan, maka ia akan memetiknya. Sebaliknya, orang yang menanam keburukan, itulah yang akan dipetiknya. Karena dunia bersifat sementara, kembalikanlah semuanya pada Allah.   Wallahu a’lam bish-showaab

Mari terus ber-ZISWAF (Zakat,Infaq,Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1 (BNI Syariah) a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888. (Sularto/Klikbmi).

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *