Kadiskop & KUPP Subang Yayat Sudrajat: Wilujeng Sumping Kopsyah BMI!

BMI Corner

وَٱلْمُؤْمِنُونَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ ٱللَّهُ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS At Taubah : 71)

Klikbmi, Subang – ”Saya meminta kepastian dari Bapak-bapak Kopsyah BMI ini, Kapan Kopsyah BMI bisa segera melayani warga kami. Itu saja,”. Dengan suara bariton-nya, Anto memecah keheningan para tamu undangan pertemuan umum (PU) Koperasi Syariah BMI di Aula Desa Kertajati Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis 17 Februari 2022.

Nada Anto memang menekan. Pria yang menjabat Ketua RW 09 Kalijati Timur itu mengaku sudah melempar handuk (menyerah) menjadi anggota koperasi. Pasalnya, ia berkali-kali dibohongi oleh banyak koperasi “bodong” yang berkeliaran di desanya tersebut, beberapa tahun silam. Hal itulah yang membuat warga di Kota Nanas (julukan Subang) itu trauma.

BACA JUGA : Assalamualaikum Warga Indramayu, Aja Wedi Jadi Anggota Kopsyah BMI

”Yang saya rasakan adalah banyak koperasi yang di Subang yang menikmati keuntungan justru hanya segelintir orang. Sementara, anggotanya yang usahanya mikro terus dibebani bunga yang mencekik. Matakna, lobak wargi di Kalijati tos teu percaya deui kanu Koperasi (Akibatnya, banyak warga Kalijati banyak yang tidak percaya lagi dengan koperasi),” jelasnya.

Namun setelah mendengar penjelasan dari Pengawas, Pengurus dan Pengelola Kopsyah BMI dalam PU tersebut Anto mengaku, banyak harapan yang terbersit bahwa Kopsyah BMI mampu membangun kemandirian warganya. Anto dan 40 RT RW yang hadir ikut menyaksikan profil Kopsyah BMI yang ditayangkan oleh panitia.

Suasana Pertemuan Umum (PU) Kopsyah BMI di Aula Desa Kertajati Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis 17 Februari 2022.

”BMI mah berbeda pak, ada hapunten kepada kami-kami di sini. Kami dikenalkan mana simpanan dan pembiayaan dan semua sesuai kemampuan dari anggotanya. Nah, bapak ibu Koperasi nu Kie nu barenuer mah (Nah, bapak ibu Koperasi BMI inilah, koperasi yang bener mah),” jelasnya dalam sesi tanya jawab kemarin. Usai acara PU, Anto menjadi Ketua RW yang pertama mendaftar menjadi anggota Kopsyah BMI.

Acara PU di Desa Kalijati Timur, dilaksanakan dengan protokol kesehatan. PU merupakan salah satu tahapan untuk mendirikan kantor cabang baru di daerah tersebut. Dalam pelaksanaan acaranya, PU Kopsyah BMI selalu dibarengi dengan aksi sosial berupa santunan anak yatim. Dengan begitu, masyarakat akan mendapatkan informasi yang utuh dan lengkap tentang sepak terjang Kopsyah BMI.

Foto bersama para perangkat desa dan RT usai PU di Desa Kalijati Timur, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat.

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Subang H Yayat Sudrajat, Kades Kalijati Timur Ahadiyat Amaludin. Sementara dari Kopsyah BMI yakni Pengawas Operasional H Machdiar dan Direktur Operasional Yayat Hidayatullah.

Kemudian, Manajer Operasional M Fadlillah, Manajer Ekspansi Samuroh Hadi Saputra, Manajer Area 13 Misjaya, Manajer Cabang Kalijati Riki Sobar Sukmana. PU juga diikuti oleh dua manajer Area 13 yakni Mahmud (Cabang Ciasem) dan Reza Firdaus (Cabang Kotabaru). Ini merupakan PU kedua di Kabupaten Subang, sehari sebelumnya Kopsyah BMI menghelat agenda PU di Desa Pagaden, Kawasan Industri Kabupaten Subang.    

BACA JUGA : Doa Sang Penjaga Makam

Membuka sambutannya, Kadis KUPP Subang H Yayat Sudrajat mengucapkan selamat datang kepada Kopsyah BMI. Dia memberikan empat harapan kepada Kopsyah BMI yakni memberikan dukungan permodalan kepada usaha mikro, memberikan edukasi agar warga Kabupaten Subang memahami seperti apa berkoperasi yang baik dan benar, meningkatkan kewirausahaan warga Subang dan terakhir meningkatkan kesejahteraan warga di kabupaten berjuluk Kota Nanas tersebut, minimal warga Desa Kalijati Timur.

Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Subang H Yayat Sudrajat memberikan sambutan dan harapan agar Kopsyah BMI menjadi offtaker pembiayaan mikro kepada Warga Subang.

”Saya ucapkan Wilujeng Sumping (Selamat Datang) Kopsyah BMI. Besar harapan kami kepada BMI. Sekitar 1,6 juta warga Kabupaten Subang, dan didominasi oleh usaha mikro. Pemkab Subang melalui DKUPP berharap BMI bisa memberikan daya ungkit peningkatan usaha mikro. Satu lagi, saya berharap Kopsyah BMI segera beroperasi dan memfasilitasi permodalan dan pemasaran usaha mikro warga Subang,” harapnya.

Sementara, Pengawas Operasional Kopsyah BMI H Machdiar menjelaskan, BMI bukan sekedar koperasi simpan pinjam Koperasi dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial (CSR) terbaik itu hadir untuk memberikan layanan dan kesejahteraan melalui model koperasi yang berbeda dengan koperasi lain yaitu Model BMI Syariah.

BACA JUGA : Visi-Misi Kopsyah BMI

Seperti diketahui, Model BMI Syariah memiliki lima instrumen pemberdayaan masyarakat yaitu sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi melalui pengembangan budaya menabung dan pemberdayaan Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf). Melalui ZISWAF dan dana kebajikan, Kopsyah BMI mampu membangun 350 rumah gratis lewat Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) serta meraih dua rekor dari MURI.

Pengawas Operasional Kopsyah BMI H Machdiar mengangkat salah satu anak yatim usai penyerahan santunan anak yatim PU di Desa Kalijati Timur, Subang.

”Kalau Kopsyah BMI jauh-jauh datang ke sini hanya memberikan permodalan saja, apa bedanya kami dengan lembaga keuangan lain. Melalui Model BMI Syariah,, kami ingin menggerakkan kemandirian warga Subang melalui koperasi,” paparnya.

“Kami hadir di sini untuk mengembangkan jati diri Koperasi yang sesungguhnya. Koperasi itu badan usaha yang berwatak sosial. Tujuannya untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat sekitarnya. Dan ini lah amanah Kopsyah BMI beroperasi di sini,” jelasnya.

BACA JUGA : Resensi Buku MODEL BMI SYARIAH (Buku Panduan Simpan, Pinjam, Dan Pembiayaan)

Kades Kalijati Timur Ahadiyat Amaludin menyatakan sangat mendukung program Koperasi BMI. Salah satunya program sosial dan pemberdayaan anggota. Ia berharap, BMI mampu memberikan pembinaan kepada warganya yang ingin berwirausaha dan mengajak anggotanya untuk terus berpartisipasi di kegiatan sosial Kopsyah BMI.

Kadis KUPP Subang H Yayat Sudrajat menyerahkan santunan anak yatim di PU Kopsyah BMI Kalijati Timur.

”Sisi sosial Kopsyah BMI luar biasa banyak. Oleh karenanya, saya mendukung kehadiran BMI di wilayah Kalijati Timur. Kopsyah BMI tidak hanya memberikan modal saja, tapi juga mengajak masyarakat bisa mandiri lewat koperasi,” jelasnya. Dalam sesi foto bersama, H Machdiar memakaikan rompi Kopsyah BMI miliknya ke Kades Kalijati Timur.

Seperti sering dikatakan oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara, bahwa koperasi yang benar itu adalah yang menjadikan anggota sebagai pemilik, pengguna dan pengendali. Ketiga hal tersebut sudah terlaksana di Kopsyah BMI. Dengan mengandalkan kekuatan anggota (orang), maka semakin banyak orang yang menjadi anggota koperasi, maka pemerataan ekonomi akan cepat terwujud.

(Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *