Kadiskopukm Indramayu, H Jahirin Tegaskan Kopsyah BMI Sehat, Pak Kuwu  Terima Kehadiran Kopsyah BMI Di Jatibarang

BMI Corner

Klikbmi, Indramayu – Kopsyah BMI Cabang Jatibarang, Indramayu hari ini (Selasa,23/8) bertempat di Aula Kantor Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang melaksanakan Pertemuan Umum (PU). PU merupakan langkah awal dan sosialisasi sebelum Kopsyah BMI melaksanakan operasional di satu wilayah. Hadir dari Kopsyah BMI antara lain H Machdiar yang merupakan anggota pengawas operasional didampingi oleh Sondari, Koordinator SPI Kopsyah BMI. Jajaran manajemen wilayah dipimpin oleh Muhammad Kurtubi, Manajer Area 14 dan Manajer Cabang Jatibarang, Achmad  Saroji.

Kadis Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu, H Jahirin hadir dalam acara PU hari ini. Datang juga Kuwu Desa Jatibarang, Agus Darmawan yang juga memberikan sambutan.

Pada acara ini dilaksanakan juga santunan anak yatim yang merupakan ciri khas Kopsyah BMI pada saat melaksanakan acara PU.

Santunan Anak Yatim Pada Acara Pertemuan Umum (PU) Di Desa Jatibarang

Dalam sambutannya H Machdiar menyampaikan bahwa masyarakat saat ini tidak asing lagi dengan istilah koperasi. “Kita saat ini tidak asing lagi dengan kata koperasi, tapi tidak semua koperasi menjalankan koperasi. Praktek koperasi banyak yang keluar dari prinsip dan nilai koperasi. Masyarakat tahunya koperasi tempat meminjam uang saja” ujar mantan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tangerang ini.

Suasana Pertemuan Umum (PU) di Aula Kantor Desa Jatibarang, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu

Pria alumnus S2 IIP ini lebih lanjut menjelaskan bahwa koperasi adalah lembaga usaha berwatak sosial. “Koperasi merupakan lembaga usaha berwatak sosial, ini sesuai dengan cita – cita Bung Hatta bahwa koperasi bukan lembaga sosial tetapi badan usaha berwatak sosial. Inilah perbedaan antara perseroan terbatas dengan koperasi” tegasnya.

H Machdiar  menegaskan bahwa Kopsyah BMI merupakan koperasi primer nasional. “Bapak Ibu, Kopsyah BMI merupakan koperasi primer tingkat nasional maka ijin kita keluar dari Kemenkopukm” tegasnya lagi.

H Machdiar menjelaskan bahwa Kopsyah BMI selalu melaksanakan PU sebelum operasioanal di satu wilayah. “Sejak 2003, setiap akan membuka layanan kita laksanakan sosialisasi melalui Pertemuan Umum atau PU. Kita berikan sosialisasi apa yang sudah dilakukan dan sampai sejauhmana Kopsyah BMI saat ini, intinya semua yang kita laksanakan kita berikan infonya kepada calon anggota agar lebih paham berkoperasi yang benar” tambah Pak Haji sapaan akrabnya.

“Akhirnya masyarakat calon anggota tahu akan koperasi BMI.  Nanti di tingkat RT dan RW ada pendidikan perkoperasian supaya masyarakat yang akan menjadi anggota tahu akan koperasi dan Koperasi BMI, supaya masyarakat tahu berkoperasi yang benar.  Alhamdulillah kita saat ini sudah masuk Jabar. Alhamdulillah sekarang ini sudah 100 cabang’ ujar Pak Haji menambahkan.

Pak Haji menjelaskan bahwa kegiatan sosial Kopsyah BMI menjadi pembeda dengan lembaga lain. “Kita banyak kegiatan sosial, inilah pembeda kita dengan lembaga lainnya. Jika hanya pinjam saja apa bedanya dengan lembaga lain . Sebagai contoh kita punya ambulan, semua gratis bagi aggota maupun non anggota, semuanya gratis” papar anggota pengawas operasional Kopsyah BMI ini.

“Kita nanti juga ada santunan pada acara ini, kita ada sanimesra atau sanitasi masjid mushola dan pesantren, kita ada sanitasi makam, yang paling hits kita punya program Hibah Rumah Siap Huni (HRSH). Rata-rata biaya pembangunan Rp 55 juta dan sampai saat ini kita sudah bangun 375 HRSH, yang sudah kita  bagikan” tegasnya lagi.

“Jika di sini ada yang perlu dibantu untuk rumah hibah silakan hubungi manajer cabang. Kita juga punya pemberian santunan sembako bagi dhuafa, inilah keuntungan berkoperasi di Kopsyah BMI. Kita punya kegiatan ziswaf, infak Rp 1000,- perminggu, dan wakaf Rp 2000,- per minggu. Sedang anggota kita saat ini mencapai 210 ribu anggota” paparnya lagi.

Menutup sambutannya H Machdiar menjelaskan bahwa koperasi merupakan penopang perekonomian nasional.  “Koperasi sangat bermanfaat untuk menaikkan taraf hidup anggota dan non anggota atau masyarakat luas” pungkasnya mengakhiri sambutan.

Achmad Saroji memberikan pemaparan tentang model BMI Syariah dan semua kegiatan Kopsyah BMI yang akan dilaksanakan di Cabang Jatibarang. Ia menjelaskan bahwa Kopsyah BMI memberikan kesejahteraan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritualnya. Kesejahteraan ini dibangun melalui 5 instrumen pokok yakni sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi.

Ia juga menjelaskan bagaimana tahap-tahap masyarakat yang ingin menjadi anggota Kopsyah BMI untuk menjadi anggota Kopsyah BMI. Ia juga menjelaskan secara detail apa saja yang telah dilakukan Kopsyah BMI saat ini baik dalam upaya memberikan kesejahteraan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritualnya.

Dari Kanan Sondari (Koordinator SPI Kopsyah BMI), H Jahirin (Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Indramayu), H Machdiar (Pengawas Operasional Kopsyah BMI), Agus Darmawan (Kuwu Desa Jatibarang) Dan Pembawa Acara

Agus Darmawan dalam sambutannya menyampaikan kehadiran Kopsyah BMI hendaknya bisa membantu ukm yang ada di Desa Jatibarang. “Hadirnya Kopsyah BMI yang berprinsip syariah ini mudah-mudahan bisa membantu masyarakat lepas dari rentenir dan membantu permodalan ukm di Desa Jatibarang” ujarnya pada sambutannya.

Sebelum mengakhiri sambutannya Kuwu yang humoris ini bertanya kepada hadirin, apakah Kopsyah BMI diterima di Jatibarang. “Bapak Ibu ini Kopsyah BMI diterima gak ini di Desa Jatibarang?” Hadirin serempak menjawab, “Diterima”. Ia berharap kehadiran Kopsyah BMI memberi manfaat bagi Desa Jatibarang.

H Jahirin yang juga seorang guru ini menjelaskan bahwa dinas koperasi harus ikut memberikan pengawasan dan pembinaan pada koperasi yang beraktifitas di Kabupaten Indramayu.  Ia menegaskan pertama koperasi harus sehat mental. “Sehat mental pengurusnya, pengawasnya, karyawannya juga anggotanya. Kopsyah BMI ini sehat” ujarnya.

“Pertama sehat mental, kedua sehat manajemennya” tegasnya lagi.  Ia berharap kehadiran Kopsyah BMI dalam pembiayaan jangan sampai dimanfaatkan untuk kegiatan konsumtif seperti membeli hp baru dan kebutuhan konsumtif lainnya.

Ia menutup dengan memberikan penjelasan bahwa koperasi haruslah sehat. “Aspek sehat dalam koperasi antara lain aspek permodalan. Koperasi harus kuat dalam permodalan. Selanjutnya aspek kualitas aktifa produktif juga harus sehat. Selanjutnya Aspek manajemen. Aspek efisiensi juga harus baik” ujarnya lagi.

Menutup sambutanya H Jahirin menegaskan untuk menjaga kesehatan koperasi maka koperasi harus melaksanakan RAT yang bertugas mempertanggungjawabkan kegiatannya. Aspek selanjutnya adalah liquiditas yang baik. Koperasi yang sehat harus baik likuiditasnya. Ia menilai Kopsyah BMI adalah koperasi yang sehat. (Sularto/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *