UNTARA Jadi Kampus Ke-10 Yang Jalin Kerjasama Tri Dharma Bersama Koperasi BMI

BMI Corner

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Mujadilah : 11)

Tangerang, Klikbmi.com – Universitas Tangerang Raya (UNTARA) menggandeng Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) dalam kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penandatanganan MoU kedua belah pihak dilakukan oleh Presiden Direktur Koperasi BMI Grup yang juga Dirut Kopsyah BMI Kamaruddin Batubara bersama Wakil Rektor II UNTARA Dr Joko Dewanto di Kantor Pusat Koperasi BMI Gading Serpong, Senin 22 Agustus 2022.

Joko Dewanto mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya MoU ini. Ia mengatakan, momentum ini menjadi wujud dan upaya serta komitmen UNTARA dalam pengembangan bidang perkoperasian, usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan kewirausahaan melalui pendidikan, pendampingan, pemagangan, pengabdian kepada masyarakat bersama Koperasi BMI.

”Kita berharap kolaborasi ini mampu menghasilkan program-program yang bisa menopang ekonomi mikro di Tangerang, hingga Banten pada umumnya. Mudah-mudahan mahasiswa UNTARA yang melakukan riset tidak hanya “mencuri” ilmunya saja. Melainkan bisa menjadi pengembangan khazanah keilmuan syariah, namun bisa membumikan ekonomi syariah lewat koperasi,” jelasnya.

Joko juga berharap, Koperasi BMI dapat memberikan ruang belajar bagi mahasiswa untuk mengenal koperasi, memiliki kompetensi pendampingan usaha mikro, serta memiliki kemampuan untuk menciptakan invensi dan inovasi berbasis riset.

Sementara, Presiden Direktur Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara menyampaikan bahwa untuk menjadi bangsa yang mandiri dan berdaulat khususnya dalam konteks ekonomi maka dipilihlah bentuk badan usaha berbentuk koperasi sebagaimana tertera dalam pasal 33 undang-undang Dasar 1945.

Presdir Koperasi BMI Grup Kamaruddin Batubara (kanan) bersama Wakil Rektor II UNTARA Dr Joko Dewanto berfoto bersama usai penandatanganan Mou Kerjasama Tridharma Perguruan Tinggi.

“UNTARA merupakan universitas yang ke-10 bekerjasama dengan BMI. Melalui kerjasama ini, kita mendorong agar koperasi menjadi soko guru ekonomi nasional. Selama ini Koperasi identik dengan kalangan tua dan simpan pinjam. Padahal Koperasi BMI Grup selain di sektor simpan pinjam dan pembiayaan syariah juga memiliki dua koperasi primer lainnya yakni Koperasi Konsumen dan Koperasi Jasa BMI,” terang pria yang karib disapa Kambara ini.

Dijelaskannya, Koperasi BMI terus melakukan reposisi sebagai sebuah koperasi masa depan yang modern dengan bertransformasi menjadi Koperasi Sekunder Benteng Madani Indonesia dan tiga koperasi primer yakni Kopsyah BMI (sektor finansial) Kopmen BMI (Ritel kebutuhan anggota) dan Kopjas BMI (jasa dan pelayanan).

”Kita sadari, Koperasi di mata anak muda saat ini masih dipandang sebelah mata. Padahal di dalam Pasal 33 UUD 1945 hanya badan hukum koperasi yang ada di konstitusi kita. Bukan PT atau yang lainnya. Dan Tokoh Proklamator kita Bung Hatta pernah bilang ekonomi gotong royong adalah sendi ekonomi Indonesia yakni koperasi,” terang Kambara dalam pertemuan yang dihadiri Direktur Keuangan Kopsyah BMI Makhrus dan Manajer ZISWAF Kopsyah BMI Casmita itu.

Kambara menjelaskan MoU menjadi salah satu langkah besar untuk memasyarakatkan lagi Koperasi di tengah masyarakat. Membangun riset-riset untuk pengembangan koperasi ke depan dan menggerakkan potensi ekonomi di Banten oleh jiwa-jiwa muda bersama koperasi. Terlebih, Transformasi BMI kini lebih menjawab kebutuhan generasi milenial yang memiliki jiwa sosialdan solidaritas yang tinggi. Adapun, kebutuhan tersebut tidak bisa dijawab oleh perseroan.

“Yang bisa menjawab tantangan kebangsaan adalah koperasi. Karena, koperasi memiliki nilai kebersamaan dan keadilan untuk mengejar kesejahteraan anggota. Melalui zakat, infaq, sadaqah dan wakaf (ZISWAF) BMI terus konsisten membangun ekonomi yang berkeadilan,” pungkasnya.

”Saya Bermimpi pada saatnya nanti mahasiswa-mahasiswa kita membangun koperasi dan memajukan daerahnya, terutama Banten. Dan mereka akan bangga menjawab cita-citanya sebagai manajer koperasi!,” tandasnya.
(Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *