Klikbmi.com. Tangerang – Koperasi Benteng Mikro Indonesia (Koperasi BMI) di Tangerang, merupakan salah satu koperasi terbesar di Indonesia. Selain asset dan pertumbuhannya yang melonjak hingga mencapai empat kali lipat pertumbuhan ekonomi nasional, Koperasi BMI ini mempunyai ciri khas yang sangat kuat, yaitu sangat concern pada pemerataan kesejahteraan bersama dan menjadi pelopor hibah Rumah Siap Huni yang menjadi fenomenal dan sudah mencapai angka 248 rumah sampai awal Februari 2020. Dengan pola pemberdayaan Model BMI Syariah, Koperasi BMI tumbuh melejit lebih cepat dari koperasi lainnya di Indonesia. Redaksi Klikbmi.com berusaha menggali pemikiran Presiden Direktur Koperasi BMI, Kamaruddin Batubara yang dituangkan dalam format wawancara sebagai berikut .
Bagaimana Rencana Pengembangan Usaha Koperasi BMI Pada Tahun 2020 ini ?
Di tahun 2020 ini Koperasi BMI akan memulai pembangunan Kawasan BMI. Kita akan memulai progress pembangunannya, minimal di tahun ini paling tidak semua lahan 20 hektare itu sudah rampung semua, lalu kita akan buat site plan nya, tata letaknya dimana itu posisi pabrik, dimana sekolah, rumah sakit dan masjid. Lalu kita juga akan menyediakan lahan sekitar 5 – 10 hektar untuk sawah. Sisanya nanti untuk laboratorium untuk kegiatan pertanian dan peternakan, laboratorium seni dan budaya, laboratorium Kopi Rindoe Benteng, lalu ada juga nanti Pusat Riset dan Pengembangan Koperasi BMI.
Berkaitan dengan Pembangunan Pabrik , yaitu Bioethanol dan Pupuk Hayati. Latar belakang pemikiran dan prospektif usaha serta pangsa pasarnya nanti seperti apa?
Inisiasi Pabrik ini awalnya terinspirasi oleh pertemuan saya dengan sahabat saya, Pakar Bioethanol dan beliau sudah lama berkecimpung di bisnis itu, namanya Pak Yudi Harsono. Beliau punya kemampuan untuk menciptakan alat dan mendesain mesin bioethanol yang kualitasnya di atas rata rata. kalau pasarnya, jelas sudah ada yaitu di bidang farmasi dan food grade. Kita berupaya mengoptimalkan sumberdaya di sekitar kita. Dan tentu saja harus menghasilkan benefit untuk anggota dan masyarakat umum.
Pabrik pupuk hayati sumber bahan bakunya adalah limbah dari pabrik pupuk ethanol itu sendiri.Jadi pabrik kita nanti adalah pabrik zero waste, ramah lingkungan. Tujuan Pabrik Hayati ini adalah untuk menghasilkan pupuk hayati dan mensupport produk usaha anggota di bidang pertanian dan peternakan dengan pola intensifikasi melalui penggunaan pupuk hayati dengan tujuan akhir meningkatkan produksi pertanian dan peternakan. Sekarang saja sudah banyak rekanan yang ingin menjadi distributor pupuk hayati nantinya.
Untuk mewujudkan itu semua, dari mana Koperasi BMI mendapatkan sumber dana nya?
Tentu sumbernya berasal dari dana yang kita punya di Koperasi BMI dan itu terpisah dari simpan pinjam, serta kita fokus mengelola bisnisnya itu berdasarkan modal yang memang kita alokasikan dan rencanakan untuk memulai bisnis itu pada tahun 2020.
Dalam waktu dekat, apakah ada rencana kerjasama dengan koperasi lainnya?
Kerjasama dengan koperasi lain sekarang ini image nya berkutat tentang permodalan saja. Banyak yang menghubungi kami hanya sebatas bagaimana bisa mendapatkan modal usaha. Ini bisa saja atau tidak bisa kita lakukan. Kita selalu dianggap mempunyai dana yang banyak oleh sebagian kalangan, tetapi kita sendiri kan punya tujuan dan pengembangan usaha yang sudah dicanangkan. Sejatinya koperasi yang inovatif dan kreatif itu pasti akan kekurangan modal, maka disitulah kita diuji untuk berinovasi mencari modal dari anggota. Itulah yang dinamakan kemandirian dalam berkoperasi. Kemungkinan kerjasama yang dilakukan sementara ini terbatas tentang sharing manajemen usaha, tentang bagaimana cara mendapatkan modal dan sharing tentang pengelolaan SDM.
Apa yang dilakukan oleh Koperasi BMI dalam mengelola anggota sebanyak itu (200.000 orang) sehingga bisa mendapatkan permodalan yang mandiri bahkan mencapai predikat Nazhir Wakaf terbaik tingkat nasional ?
Kita ini bangsa yang senang ber gotong royong dan senang juga membantu orang lain. Itu kultur dan budaya kita. Itu yang kita optimalkan. Kita mengangkat ghirah dan semangat ini untuk kemudian bergotong royong, lalu membuat program wakaf dengan uang tunai dengan angka yang kecil saja. Kita minta kepada anggota untuk berinfaq. Anggota kita optimalkan sebanyak itu. Kita membudayakan agar anggota bisa berinfaq 1000 rupiah per minggu dan wakaf 2000 rupiah per minggu.. Jika infaq saja 1000 per minggu dikalikan 200.000 orang, maka dalam sebulan saja infaq akan terkumpul sebesar 800 juta rupiah. Demikian juga untuk wakaf. Ini satu potensi yang bisa kita optimalkan dengan upaya meningkatkan kesadaran akan manfaat zakat, infaq, sodaqoh dan wakaf. Semuanya akan dikembalikan untuk kepentingan umat. Disinilah para Pengurus Koperasi harus amanah mengelola itu semua.
Siapa saja yang rutin ber wakaf selama ini ?
Sampai hari kita masih berjuang dengan memaksimalkan partisifasi anggota sendiri. Kita optimalkan internal kita dengan membangun kesadaran ber wakaf, ada yang namanya program budaya ber ZISWAF, kalo sudah jadi budaya, luar biasa dan jelas manfaatnya, Kita bisa melakukan apa saja untuk mengembangkan usaha dan memberdayakan anggota.. Kesadaran spiritual tentang ZISWAF (Zakat, Infaq, Sodaqoh dan Wakaf) terus kita dakwahkan, karena hidup ini tujuannya adalah mati. Apa yang kita bawa untuk menghadapi kematian?.Dengan melakukan Zakat, Infaq dan Sodaqoh ini merupakan amal jariyah. Anak yang soleh masih gambling, apalagi ilmu yang bermanfaat,belum tentu kita lakukan. Ini yang kita optimalkan dengan kesadaran untuk melakukan zakat infaq dan sodaqoh serta wakaf.
Apa kunci dan trik membuat anggota Koperasi BMI menjadi loyal dan militan ?
Kita tunjukkan bahwa koperasi ada untuk mereka. Kita ciptakan produk produk koperasi baik simpanan, pinjaman,pembiayaan dan pemberdayaan yang memang untuk mereka. Sudah pasti jika kita lakukan itu dan kita berdoa agar Alloh membuka hati mereka untuk melihat itu semua, maka akan timbul kesadaran untuk berjuang bersama sama. Kita juga konsisten menunjukkan keberpihakan kepada mereka semua, dengan kegiatan kegiatan sosial, seperti terjadi belakangan ini. Dulu setiap seremoni penyerahan rumah tidak pernah ada acara apapun, serahin begitu saja. Tetapi sekarang sudah berbeda, sekarang banyak sekali acara acara yang dibuat oleh warga untuk mengiringi acara penyerahan hibah rumah siap huni. Makanan pun disediakan warga secara sukarela menjadi berlimpah. Ini bentuk kembalinya jiwa dan semangat gotong royong sebagai kultur dan budaya kita.
Sikap koperasi BMI terhadap perkembangan informasi dan layanan digital yang sedang marak?
Layanan digital yang kita terapkan adalah instrument yang mendukung langkah koperasi kita. Tapi perlu ditegaskan bahwa kita tidak akan pernah masuk ke dalam bisnis digitalisasi pembiayaan. Kami tetap teguh memegang roh koperasi itu sendiri. kalaupun ada pinjaman yang berbasis digital, itu hanya untuk anggota dan sangat dibatasi. Kita harus membudayakan silaturrahmi dengan cara bertemu tatap muka sebagai salah satu cara yang kita yakini sebagai pembuka pintu rejeki dari Alloh SWT.
Terkait dengan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Koperasi. Menurut anda, sejauhmana dampaknya buat perkembangan usaha koperasi terutama dalam hal menghimpun permodalan?
Secara umum LPS koperasi tetap dibutuhkan, tetapi sampai saat ini belum terakomodir juga. Tetapi pengalaman kita, dengan upaya kita melakukan banyak kegiatan sosial, berbuat baik kepada anggota dan non anggota khususnya kaum dhuafa, maka dengan sendirinya masyarakat akan melihat dan menganalisa sendiri kredibiltas koperasi kita seperti apa. Banyak kegiatan sosial yang kita lakukan sifatnya menolong sesama yang membutuhkan dan memberdayakan anggota serta masyarakat. Dengan seperti itu, maka dengan kesadaran sendiri, masyarakat akan mulai berpikir bahwa dengan menabung disini (koperasi BMI), maka uangnya lebih bermanfaat. Apalagi dalam Al Quran Surah Al Hasyr ayat 7 yang intinya perintah agar harta itu jangan beredar diantara orang orang kaya saja diantara kamu…. Sudah jelas di Koperasi BMI ini, dana yang anggota simpan akan dipergunakan untuk mengembangkan, dan menumbuhkan usaha mikro yang sampai hari ini masih kesulitan mendapatkan pembiayaan yang murah dan mudah. Murah disini bukan berarti sesuatu yang harus dan mutlak, tetapi sustainable , (berkelanjutan) dan yang terpenting kita harus hadir kepada anggota dalam kondisi sukses dan gagal, jadi tumbuh semangat untuk sama sama sukses.
Terkait rencana Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM akan membentuk BUMR (Badan Usaha Milik Rakyat). Tanggapan anda seperti apa terhadap rencana itu ?
Pertama, BUMR itu secara harfiah sahamnya dari rakyat maka konsepnya adalah Patungan dari rakyat dana nya. Itu kan konsep koperasi sebetulnya, kenapa bukan koperasi saja yang dioptimalkan. Kalau misalnya belum ada pelayanan yang belum optimal yang dilihat dari BUMN sebagai Badan Usaha Milik Negara kenapa juga bukan BUMN nya sendiri yang disempurnakan, Kita ini negara yang terlalu banyak ide ide dan konsep yang dicoba sana sini tidak tuntas akhinya hanya semacam monumen cipta karya saja, Kalau kita pahami harfiah nya BUMR ya itu berarti adalah koperasi.
Nah ada pernyataan bahwa BUMR itu isinya adalah UKM yang harus berbadan hukum dulu menjadi koperasi kecil. Ini makin ngaco lagi. Disnilah kita harus melihat dan memahami bahwa visi berkoperasi harus disempurnakan oleh kita bersama Pemerintah yaitu Kemenkop dan UKM. Maka rakyat ini harus dikasih pemahaman, bahwa koperasi ini adalah salah satu instrument bisnis kita, instrument ekonomi kita di luar BUMN dan BUMS. Kalau BUMN dimodalin oleh negara, BUMS oleh swasta yang sudah pasti adalah kapitalis, Koperasi ini adalah kerakyatan. Peran serta rakyat kita tunjukkan dengan penguatan partisifasi anggota koperasi itu sendiri. Baik langsung ataupun tidak langsung kita harus bisa menciptakan dan memberikan kontribusi nyata kepada mereka, baik besar atau kecil kontribusi modalnya mereka kepada koperasi itu.. Jadi permodalan koperasi ini, tidak bisa kalau tidak gotong royong. Muhammad Hatta, Bapak Koperasi kita sudah sempurna merumuskan ini semua. One man One Vote, tidak ditentukan oleh siapa yang punya uang. Apa pesannya yang didapatkan.Saya melihat jelas bahwa pesannya kita duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Dengan semangat yang sama untuk kesejahteraan bersama. Diwujudkan dengan memiliki sifat budaya keenam dan ketujuh di Koperasi BMI yaitu selalu bersyukur dan qanaah (merasa cukup). Itu yang paling penting esensi dasar yang harus kita dengungkan untuk membuat koperasi betul betul dicintai rakyat, maka manfaatnya harus diciptakan untuk kesejahteraan bersama. Dan kita harus membudayakan masyarakat sadar untuk melakukan zakat, infaq, sodaqoh dan wakaf. Karena ada bagian bagian yang tidak bisa diselesaikan secara bisnis dan harus diselesaikan secara sosial. Itulah instrument kenapa Zakat, infaq, sodaqoh, wakaf boleh dikelola oleh Koperasi Syariah, saya memandangya seperti itu.(AH/Klikbmi)
Luar biasa 😍 semoga kopsyah BMI makin sukses terus untuk mensejahterakan anggota nya 🤲 KopsyahBMI JOSS 👍
Mantaap
Msntap pisan iye…
Joss
Kopsyah bmi tetep yg terbaik