Kenalkan Model BMI Syariah di Tapal Batas Ibu Kota

BMI Corner

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

Klikbmi, Tangerang – Dalam setiap kesempatan, Presiden Direktur Koperasi BMI Kamaruddin Batubara menegaskan bahwa pendidikan perkoperasian menjadi menjadi salah satu jalan terbaik untuk meningkatkan kesadaran berkoperasi.

”Pendidikan perkoperasian meneguhkan keyakinan para anggota tentang besarnya manfaat yang diberikan oleh koperasi untuk meningkatkan taraf hidup anggota,” jelasnya.

Dikutip dari Buku Model BMI Syariah halaman 51 terbitan Kompas Gramedia ada dua sosialisasi operasional Kopsyah BMI yakni pertemuan umum atau PU di tingkat kelurahan dan Latihan Wajib Kumpulan (LWK) di tingkat RT. Usai sosialisasi dan mengenalkan koperasi BMI di kelurahan, agenda selanjutnya adalah Latihan Wajib Kumpulan (LWK).

Lewat LWK, Kopsyah BMI memacu perkembangan usahanya melalui sederet rangkaian proses perekrutan anggota dengan model BMI Syariah.Tepatnya pada Rabu 23 Maret 2022, Kantor Kopsyah BMI Cabang Cipondoh Kota Tangerang menggelar LWK di kediaman Ketua RT 03/02 Kelurahan Ketapang. Sudah dua pekan, Kopsyah BMI beroperasi dan melayani usaha mikro di Kelurahan Ketapang. Di sana, BMI telah membentuk 7 rembug pusat dengan 84 anggotanya.

Meski saat itu Kota Tangerang diguyur hujan lebat, ke-15 perserta tetap antusias mendatangi rumah Pak Mus, Ketua RT 02. Pemateri sosialisasi adalah Manajer Cabang Cipondoh Khoerul Umam yang didampingi Manajer Area 01 Andi. Dalam LWK ini, Kopsyah BMI mensosialisasikan profilenya sebagai koperasi sosial dan pemberdayaan anggota. ”Kapan bisa cair pak?” pertanyaan umum ini menjadi pembuka para peserta LWK.

Khoerul Umam menjawab pertanyaan para peserta itu dengan bijak. Dikatakannya, Kopsyah BMI konsisten melaksanakan SOP dengan tertib tanpa melewati satupun tahapan yang semestinya dijalankan. Lewat LWK, Kopsyah BMI menjelaskan profilenya, kemudian penjelasan SOP, produk-produknya, tahapan nilai pembiayaan dan kegiatan pemberdayaan anggota (ZISWAF, sosial dan spiritual).

”Tak kenal maka tak sayang, jadi sebelum ibu-ibu bisa menjadi anggota, perlu kami kenalkan dahulu seperti apa Kopsyah BMI, produk-produk simpanan dan pembiayaannya. Jangan sampai beli kucing dalam karung,” ujar Umam.

Kelurahan Ketapang menjadi beranda Ibu Kota DKI Jakarta dan Kota Tangerang. Padat dan geliat aktivitasnya yang tak pernah tidur. Di daerah ini, usaha mikro konveksi dan kuliner bak cendawan di musim hujan. Tumbuh di sana sini.

Seperti pada LWK di RT 03/02, ibu-ibu pesertanya kebanyakan memiliki usaha. Mulai dari kuliner hingga konveksi yang menyuplai Pasar Tanah Abang. Namun masalah yang dihadapi adalah permodalan, banyak dari mereka dikesampingkan oleh pihak lembaga keuangan besar karena ketiadaan jaminan.

”BMI tanpa agunan, tanpa sita. Modalnya saling percaya, anggotanya juga harus amanah. Basisnya harus punya usaha dan harus diketahui, kita dampingi terus usahanya dan harus tumbuh dengan baik,,” terang Umam.

Umam mengatakan, BMI memiliki metode atau model khusus. Model khusus ini disebut dengan Model BMI Syariah. “BMI berkembang dan menjadi manfaat bagi banyak orang karena kita mengenal 5 instrumen dan 5 pilar. 5 instrumen ini adalah sedekah, pinjaman, pembiayaan, simpanan dan investasi untuk menciptakan 5 pilar kesejahteraan yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan spiritual. Koperasi BMI bukan sekedar bisnis semata, tapi juga koperasi pemberdayaan dan sosial,” terangnya.

”Jadi bukan hanya usaha ibu saja, melainkan juga keluarganya. Misalkan, pendidikan anak-anaknya lewat simpanan Sicerah (simpanan cendikia syariah) dan paket C. Kesehatannya ditunjang lewat Mikro Tata Sanitasi dan Mikro Tata Air dan fasilitas 9 ambulans gratis koperasi BMI. Sosialnya melalui ZISWAF serta spiritualnya ikut terbangun lewat simpanan umroh dan haji bagi yang berniat ke Tanah Suci,” tambahnya.

Umam juga memberikan materi tentang Produk Pinjaman, Pembiayaan dan Simpanan , Prosedur Pengajuan Pembiayaan, giliran Mendapatkan Pengajuan, Plafon dan Ilustrasi Bagi Hasil, Modal dan Cadangan Kebajikan, serta Simpanan – Simpanan yang ada di Kopsyah BMI. LWK di hari pertama tuntas dilakukan selama sejam.

Manajer Cabang Cipondoh Khoerul Umam mengenalkan profile Kopsyah BMI, standar prosedur operasional dan produk simpanan dan pembiayaan Kopsyah BMI di LWK RT 03/02 Kelurahan Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu 23 Maret 2022.

LWK juga mempersiapkan Calon Anggota kumpulan agar dapat lulus dalam Ujian Pengesahan Kumpulan, LWK juga menjadi wahana menanamkan disiplin calon anggota dan menumbuhkan rasa kebersamaan diantara calon anggota. LWK juga mempersiapkan Calon Anggota agar benar-benar memahami tentang peranan dan tanggungjawab sebagai anggota.

”Pendidikan LWK dilakukan selama tiga hari. LWK selama dua hari, dan ujian pengesahan kumpulan (UPK) di hari terakhir. Perlu diketahui, menjadi anggota koperasi itu sukarela dan terbuka. Sukarela adalah keinginan dari sendiri kemudian terbuka adalah semua anggota Koperasi BMI diperlakukan sama,” terangnya.

Salah satu peserta LWK Asmawati (55) menjelaskan, kehadiran Kopsyah BMI di Cipondoh membuatnya semakin bersemangat mencari pundi-pundi rezeki di usaha jualan ayamnya. Sudah 15 tahun, ia berdagang. Asmawati mengatakan, dirinya membutuhkan modal usaha lapak ayam potongnya menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keuntungan usahanya ia gunakan untuk biaya kuliah putrinya di UIN Syarif Hidayatullah.

Mengenalkan syarat pendaftaran menjadi Anggota Kopsyah BMI.

”Alhamdulillah, Kopsyah BMI akhirnya hadir di Ketapang. Saya sama ibu-ibu di sini awalnya takut apa koperasi ini mirip-mirip dengan koperasi yang sering nungguin depan pintu rumah. Ternyata bukan. Kami dikenalkan langsung, beda dengan yang lain. Selain kita dapat modal dari BMI, kita juga ikut bangun rumah gratis lewat infaq. Benar-benar syariah pokoknya,” jelasnya.

Terpisah, Direktur Operasional Kopsyah BMI Yayat Hidayatullah menerangkan, bahwa keseluruhan tahapan perekrutan anggota rembug pusat harus dilakukan secara konsisten untuk mewujudkan kemandirian koperasi yang berkarakter dan bermartabat dengan membangun partisipasi dan militansi anggota.

” BMI hadir di wilayah Kota Tangerang sekarang ini, bukan sebatas ekspansi usaha, melainkan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan ekonomi. Kami berupaya mencari keuntungan dunia dan akhirat, dengan menebar manfaaat dan keberkahan untuk sesama termasuk juga membantu saudara saudara kita yang dalam kesulitan dan kesusahan. Kami lebih dari sekedar simpan pinjam dan pembiayaan syariah saja, tapi fokus juga pada pemberdayaan anggota dalam berbagai bidang. Kami melakukan dakwah muamalah melalui Kopsyah BMI, ” tandasnya.

(Togar Harahap/Klikbmi)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *