Nasehat Dhuha Jumat, 27 Mei 2022 | 26 Syawal 1443 H | Oleh : Togar Harahap
Bogor, Klikbmi.com – “Assalamualaikum, bapak? Coba atuh bapak ke Leuwiliang. Ada Koperasi Syariah yang bangun rumah gratis,” kata wanita berkebaya hijau saat peletakan Hibah Rumah Siap Huni (HRSH) Kopsyah BMI kepada seseorang melalui gawai pintarnya, Rabu 25 Mei 2022.
“Subhanallah, kok saya baru tahu? Insya Allah segera ke sana. Nama koperasinya teh apa tadi Ibu Haji?,” suara serak seorang pria terdengar di ujung telepon.
“Koperasi Syariah BMI!,” timpalnya dengan lugas.
Wanita berkebaya hijau itu adalah Ketua Pengurus Cabang Muslimat Nadhatul Ulama (Muslimat NU) Kabupaten Bogor Hj Anita Sari. Ia baru saja menelepon seorang pejabat di Lingkungan Kanwil Kemenag Kabupaten Bogor. Hari itu, sudah tiga orang pejabat yang diteleponnya untuk memberi tahu agenda pembangunan rumah gratis BMI.

“Pak Ismail, punten mau nanya sudah berapa rumah gratis yang dibangun BMI?” tanya Anita Sari kepada Manajer Cabang Leuwiliang Ismail Fajar Sidik sembari menelepon pihak sekitar Pemkab Bogor.
“361 unit ibu, itu yang disudah diserahkan. Kalau yang sedang dibangun, masih banyak,” jawab Ismail.
Mendengar itu, Anita terdiam sesaat. Kemudian meneruskan jumlah unit yang disebutkan Ismail ke seseorang di ujung gawainya.
Semua berawal dari perkenalannya dengan Pengawas Koperasi Jasa BMI H Puryadi di WhatsApp Group Muharriq DKM Indonesia. Dari postingan rumah gratis BMI, membuat Anita dan Muslimat NU tertarik akan program ini.
Di hari peletakan batu pertama HRSH di Leuwiliang, Anita tak datang sendiri. Ia membawa rombongan berjumlah lima orang, semuanya ibu-ibu lengkap dengan kebaya hijau cerah. Wilayah peresmian HRSH terbilang pelosok, Kampung Angsana Desa Cibeber 2.
Melewati Wisata Bukit Bintang, mobil rombongan bisa terparkir di lapangan Angsana. Belum sampai. Lokasi masih berjarak 100 meter dari lapangan. Mereka harus turun ke bawah melewati rimbunan kebun durian dan manggis menuju Rumah Suhami, anggota BMI penerima HRSH.
Jumlah anggota Muslimat NU di Wilayah Kabupaten Bogor terbilang besar. Lebih dari 8.000 orang dari berbagai latar belakang profesi. Semua tersebar di seluruh Kabupaten Bogor, mulai dari barat di perbatasan Lebak hingga Cianjur di sebelah timur.
Anita mengaku sudah banyak koperasi yang bekerjasama dengan pihaknya, namun baru kali ini mereka menemukan koperasi dengan segudang program sosial spektakulernya.
Bagi Anita, BMI bak koperasi “Sultan”. Anita dan rombongan Muslimat NU semakin penasaran saat mengetahui Kopsyah BMI juga membangun rumah gratis untuk non anggota yang pembangunannya berasal dari infaq anggotanya Rp1.000 perminggu.
“Subhanallah, kami baru tahu kalau Kopsyah BMI sudah bangun rumah gratis sebanyak itu (361 unit). Saya kira teh cuma untuk anggota, malah banyak juga untuk non anggota. Geleng-geleng saya dengernya,” ujarnya.
Anita mengatakan, program HRSH BMI memberikan kontribusi nyata bagi Masyarakat Kabupaten Bogor membangun kemandirian dan pemerataan ekonomi. Di Muslimat NU, sudah lama berdiri koperasi, namanya Annisa. Cabangnya tersebar tidak hanya di Indonesia, juga di Arab Saudi dan Negara ASEAN lainnya.

“Boleh kan saya bagikan foto-fotonya (peresmian HRSH) ke kawan-kawan saya di Annisa. Sekedar memberi tahu, bahwa kita pun bisa membangun rumah gratis untuk dhuafa dengan mencontoh semangat BMI,” terangnya.
Untuk Cabang Bogor, Koperasi yang dikelola dengan sistem syariah ini telah memiliki lebih dari 8.000 anggota. Kantor Cabang Koperasi Annisa ada di Cibinong, Kabupaten Bogor. Program yang saat ini ditekuni Koperasi Annisa Cabang Bogor adalah pemberdayaan bagi para janda, lansia dan anak-anak terlantar.
“Baru-baru ini, kami memberikan pelajaran menjahit bagi para janda. Mengapa kami dorong itu, tujuannya untuk mengubah sitgma negatif janda dan para janda bisa membangun ekonominya dengan pelatihan-pelatihan yang kami berikan,” paparnya.
Anita menjanjikan bahwa dalam waktu dekat akan mengajak Koperasi Annisa Cabang Bogor berkolaborasi dengan BMI lewat program-program pemberdayaan wanita. Tidak hanya di program jahit menjahit, namun juga pemberdayaan di sektor ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan spiritual.
“Kami berharap Kopsyah BMI bersedia menjadi mentor kami di Koperasi Annisa Cabang Bogor untuk belajar dan berkolaborasi bersama membangun ekonomi keluarga di sini semakin meningkat,” pungkasnya.
Koperasi BMI bukan sembarang koperasi, tetapi lebih dari sekedar koperasi. Koperasi yang dikenal lekat dengan program sosialnya yang nyata ini, benar benar pantas disebut sebagai koperasi sosiopreneur karena seluruh program kerjanya berbasis pemberdayaan anggota.
Kolaborasi antar koperasi atau lebih tepatnya kerjasama pelaku bisnis pada ekosistem koperasi menjadi hal mutlak yang harus segera terjadi. Kekuatan koperasi membangun potensi besar dalam bisnisnya memang bertumpu pada kekuatan anggota. Namun kolaborasi dan sinergi besar dengan ekosistem bisnis koperasi akan melahirkan kekuatan yang dahsyat. Tidak hanya bisnis, melainkan juga pemberdayaan sosial.
Seperti yang ditegaskan Presiden Direktur Koperasi BMI Group Kamaruddin Batubara, bahwa BMI mengajak koperasi Indonesia menuju peradaban baru koperasi Indonesia. Koperasi yang besar, dikelola professional, mandiri berkarakter dan bermartabat, koperasi pemberdayaan dan menuju koperasi yang peduli sesama. Itulah 5 poin penting peradaban baru koperasi Indonesia yang kita harus menjadi arus utama.
Mari terus ber-ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf) melalui rekening ZISWAF Kopsyah BMI 7 2003 2017 1, Bank BSI a/n Benteng Mikro Indonesia atau menggunakan Simpanan Sukarela : 000020112016 atau bisa juga melalui DO IT BMI : 0000000888.
(Togar Harahap/Klikbmi)