Klikbmi.com, Tangerang – Adalah seorang guru muda yang mengajar di SMA Favorite di Tangerang Selatan. Sebut saja namanya, Aisyah Hariri. Wanita kelahiran Jakarta, 01 Januari 1997, ini mengajar mata pelajaran ekonomi di SMA Islam Al Azhar BSD, Tangerang Selatan. Aisyah Hariri yang lulus kuliah S-1 di Universitas Negeri Jakarta tahun 2019 ini terlahir dari pasangan bapak Ahmad Zuhdi dan ibu Kandhi Wahyurini.
Sejak Juli 2019 Aisyah bekerja dan mengajar di SMA Islam Al Azhar BSD Tangerang Selatan. Kecintaannya terhadap gerakan ekonomi kerakyatan yang ditekuninya sejak di bangku kuliah membuat dirinya selalu mencari informasi tentang koperasi koperasi hebat di Indonesia. Intuisinya tertuju pada sosok Koperasi hebat di Kabupaten Tangerang, ya, Aisyah jatuh cinta pada profil Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI). ” Saya mengetahui Kopsyah BMI semasa saya kuliah, waktu itu saya browsing terkait koperasi-koperasi yg populer di Indonesia, Salah satunya Kopsyah BMI ini. Lalu yang membuat menarik juga karena ternyata Kopsyah BMI menerapkan pola Grameen Bank serta memadukan simpan pinjam dengan pemberdayaan. Dan saya lihat Kopsyah BMI memiliki mitra kerja yang bonafide, seperti IPB, Bank Muamalat, dan bank syariah lainnya hingga saya berpikir, ini koperasi yang benar benar hebat, ” ujar Aisyah Hariri.
Menurut Aisyah, Kopsyah BMI hadir dengan membawa solusi bagi masyarakat miskin dan kaum perempuan. Aisyah berpendapat program hibah rumah siap huni (HRSH) yang konsisten digulirkan oleh Kopsyah BMI itu menjadi salah satu bukti keberpihakan Kopsyah BMI kepada masyarakat miskin dan tidak mampu. ” kemiskinan kan masalah yang multidimensi yang membuat masyarakat sulit mengakses kemudahan dalam bidang ekonomi, sosial dan bermasyarakat. Menurut world bank disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya faktor pendidikan, layanan kesehatan dasar dan infrastruktur, jenis pekerjaan termsuk isu gender. Nah saya lihat Kopsyah BMI dengan program hibah rumah siap huni dan sarana air dan sanitasi itu sudah menjadi solusi bagi masyarakat miskin,” ujar Aisyah.
Aisyah juga menuturkan bahwa pada anak didiknya dia mengajarkan tentang tujuan berkoperasi sebagai gerakan ekonomi kerakyatan dengan mencontohkan Kopsyah BMI sebagai model pembelajaran bagi mereka. ” Koperasi ini hadir sebagai pengoreksi dari sistem kapitalis. Kita ingat di berbagai krisis 1998 dan 2008, hanya koperasi dan UMKM yang mampu bertahan dalam menghadapi itu. Sementara perusahaan perusahan besar yang menganut sistem kapitalis roboh dan gulung tikar. Model BMI syariah ini kan menurut saya menebar kemanfaatan bagi masyarakat. Saya tanamkan ke para siswa bedanya koperasi dengan badan usaha lainnya , yakni tujuan koperasi adalah untuk mensejahterakan anggota dan bukan milik pribadi., ” Ujar Aisyah Hariri.
Lebih lanjut Aisyah juga mengemukakan fakta kepada para siswa nya bahwa stigma koperasi itu masih tradisional itu salah besar. ” Dengan hadirnya Kopsyah BMI yang begitu populer dengan kegiatan sosialnya selama ini, dan profilnya begitu hebat, maka diharapkan para siswa bisa memahami bahwa melalui koperasi lah gerakan ekonomi kerakyatan akan menjadi sokoguru perekonomian bangsa,” ujar Aisyah.
Aisyah juga melihat bahwa sosok Kamaruddin Batubara , Ketua Pengurus Kopsyah BMI, merupakan seorang pemimpin yang sangat berpengaruh dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. ” Saya mengikutinya waktu beliau tampil di Bravos Radio dan klikbmi.com saat kegiatan sosial. Beliau sosok yang berpengaruh dalam perkembangan koperasi di Indonesia, dan telah melakukan sharing ilmu dan pengalamannya selama ini dalam bentuk buku model BMI Syariah. Semoga Allah senantiasa melindungi beliau, ” ujar Aisyah Hariri mengakhiri wawancara dengan klikbmi.(AH/klikbmi)