Koperasi BMI Group Hadiri Peluncuran Buku 100 Koperasi Besar Indonesia 2025 di Bali: Meneguhkan Kiprah Koperasi Sebagai Kekuatan Ekonomi Modern

Ekonomi

Bali, klikbmi.com: Presiden Direktur Koperasi BMI Group sekaligus Direktur Utama Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Kamaruddin Batubara, hadir dalam peluncuran Buku 100 Koperasi Besar Indonesia 2025 yang digelar Peluang Media Group di The Trans Resort Bali, Jalan Sunset Road, Seminyak – Kerobokan, Bali, Kamis (19/6/2025). Pria yang akrab disapa Kambara itu didampingi oleh dua pucuk pimpinan koperasi primer di bawah naungan Koperasi BMI Group, yaitu Direktur Utama Koperasi Konsumen Benteng Muamalah Indonesia (Kopmen BMI) Radius Usman dan Direktur Utama Koperasi Jasa Benteng Mandiri Indonesia (Kopjas BMI) M. Taufik Hidayat. Kehadiran mereka menandai komitmen koperasi-koperasi besar dalam mendukung pemetaan potensi dan sinergi gerakan koperasi nasional. Acara tersebut menjadi salah satu momen prestisius dalam dunia perkoperasian Indonesia, dihadiri oleh lebih dari 200 pengurus dan manajer koperasi dari seluruh pelosok tanah air. Sekitar 30 koperasi besar turut serta secara langsung dalam agenda yang berlangsung setiap tiga tahun ini.

Para Direktur Utama Koperasi BMI tiba di Bali Kamis 19/06/2025.

Buku 100 Koperasi Besar Indonesia edisi 2025 merupakan penerbitan kelima sejak pertama kali diluncurkan pada 2012, dan dalam edisi terbarunya ini memuat pemetaan terhadap 300 koperasi besar yang tersebar di seluruh Indonesia. Total aset dari koperasi-koperasi tersebut mencapai Rp96,526 triliun, yang berarti mewakili lebih dari sepertiga total aset koperasi nasional yang pada akhir 2023 tercatat sebesar Rp275,148 triliun. Selain dari sisi aset, volume usaha dari koperasi besar ini juga menempati porsi dominan, yakni sebesar Rp80,845 triliun atau sekitar 46,2 persen dari total volume usaha koperasi nasional. Sementara dari sisi keanggotaan, jumlah anggota yang tercatat mencapai 9,15 juta orang, berkontribusi terhadap 31,53 persen dari total keanggotaan koperasi secara nasional yang telah menyentuh angka 28,98 juta jiwa.

Penulis buku sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Peluang, Irsyad Muchtar, menegaskan bahwa proses seleksi koperasi yang masuk dalam buku ini dilakukan dengan pendekatan ilmiah dan metodologi kuantitatif yang sangat ketat. Koperasi yang masuk daftar wajib memiliki legalitas dari Kementerian Koperasi dan UKM, serta laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Ia menyebut bahwa buku ini tidak hanya mendokumentasikan kekuatan ekonomi koperasi, tetapi juga bertujuan membangun kesadaran publik bahwa koperasi bukanlah entitas yang ketinggalan zaman, melainkan institusi ekonomi modern yang relevan dan bertumbuh.

Dalam sambutannya, Irsyad menyampaikan bahwa agenda hari itu dimulai dengan business matching yang terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama membahas peluang sinergi koperasi dengan sektor teknologi informasi, sedangkan sesi kedua fokus pada integrasi ekosistem bisnis koperasi dengan dunia korporasi. Ia juga mengakui bahwa masih terdapat koperasi besar yang belum terpetakan, baik karena keterbatasan data maupun karena belum bersedia mengikuti sistem pemeringkatan. Namun demikian, ia berharap buku ini tetap menjadi penanda penting menuju terbentuknya ekosistem koperasi yang kredibel dan profesional.

Pembukaan acara oleh Master Ceremony di The Trans Resort Bali

Buku tersebut memuat tiga klasifikasi koperasi yang disusun berdasarkan dinamika dan potensi pertumbuhannya. Pertama, kelompok koperasi besar yang telah mapan dan memimpin dalam skala nasional. Kedua, koperasi besar progresif yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dan ketiga, koperasi besar potensial yang dinilai memiliki arah dan peluang besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di masa depan. Selain itu, pengelompokan aset koperasi dibagi dalam empat kategori berdasarkan nilai: koperasi dengan aset di atas Rp2 triliun, koperasi dengan aset antara Rp1 hingga Rp2 triliun, koperasi dengan aset antara Rp500 miliar hingga Rp1 triliun, dan koperasi yang memiliki aset di bawah Rp500 miliar.

Kehadiran Koperasi BMI Group dalam forum ini sekaligus menjadi refleksi atas komitmen koperasi dalam membangun kekuatan ekonomi yang berbasis komunitas, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar pelaku koperasi untuk memperluas dampak dan relevansi koperasi di tengah dinamika ekonomi modern. (Nur/Humas)

Share on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *